Apraxia merupakan kondisi saat pasien alami gangguan saraf sehingga sistem motoriknya terganggu. Dalam kondisi ini otot tidak dapat menerima perintah dari otak dengan baik sehingga pasien tidak dapat melakukan gerakan tertentu.
Gangguan saraf ini terdiri dari beberapa jenis mulai dari ideomotor, ideasional, kinetik, konstruksional, okulomotor dan juga verbal bisa terjadi pada semua kalangan termasuk anak-anak.
Dalam Artikel Ini:
ToggleDefinisi dari Apraxia Verbal yang Dialami Pada Anak
Pada anak-anak, kasus gangguan saraf verbal sering ditemukan, ketika pasien mengalami apraksia verbal gerakan mulutnya akan sulit dikoordinasikan sehingga menghasilkan ucapan tidak tepat.
Apraxia of speech atau dikenal juga dengan AOS banyak dialami oleh anak-anak. AOS adalah gangguan neurologis yang dapat mempengaruhi jalur otak dalam perencanaan urutan gerakan bunyi terlibat dalam produksi ucapan.
Kondisi ini terjadi saat otak sudah mengetahui apa yang ingin dikatakan, namun tidak dapat merencanakan atau mengurutkan gerakan bunyi bicara dibutuhkan. Sehingga, anak yang mengalami AOS mengalami gangguan bicara dan bahasa.
Tingkat keparahan dari AOS bermacam-macam tergantung dengan kondisi setiap orang, pada kondisi ringan biasanya anak akan kesulitan mengeluarkan beberapa bunyi ujaran atau pelafalan saja.
Namun, pada kondisi terparah anak penderita apraksia verbal tidak bisa berkomunikasi secara efektif saat berbicara sehingga memerlukan bantuan metode komunikasi alternatif lain seperti bahasa isyarat atau tulisan.
Baca juga artikel: Pengertian Apraxia Adalah Beserta Gejala dan Pengobatannya
Penyebab Apraxia Verbal Pada Anak-Anak
Perlu diketahui apraksia verbal ini tidak disebabkan karena kelemahan atau kelumpuhan otot bicara seperti otot rahang, lidah atau bibir. Kelemahan otot bicara disebut juga sebagai disartria yang memiliki gejala cukup mirip dengan gangguan neurologis ini.
Secara garis besar ada dua penyebab anak dapat menderita penyakit tersebut, berikut ini penjelasan penyebab dari AOS pada anak.
1. Kerusakan Pada Otak
AOS dapat disebabkan karena adanya kerusakan otak akibat cedera kepala, stroke, tumor dan penyakit lainnya yang mempengaruhi otak. Tidak hanya terjadi pada anak-anak saja, penyebab kerusakan otak dapat mengakibatkan apraksia juga bisa terjadi pada orang dewasa.
Kerusakan otak yang dimaksud telah mempengaruhi kinerja dari sistem saraf, gangguan neurologis ini bisa terjadi secara bersamaan dengan beberapa kondisi lain seperti disartria dan afasia.
2. Kelainan Apraxia Sejak Lahir
Selain diakibatkan karena cedera kepala, kelainan ini juga bisa muncul pada anak sejak lahir. Biasanya apraksia verbal sejak lahir diakibatkan karena perkembangannya tidak sempurna.
Orang tua perlu ketahui AOS yang terjadi tidak sama dengan keterlambatan perkembangan bicara. Kelainan sejak lahir juga dapat disebabkan karena adanya faktor genetik. Uniknya, pada beberapa penelitian menemukan bahwa anak laki-laki lebih banyak mengalami AOS daripada anak perempuan.
Gejala Apraxia Verbal Pada Anak-Anak
Banyak orang sering tertukar antara apraksia dan juga disartria karena memiliki gejala yang mirip dan berdampak pada gangguan bahasa dan bicara pada anak. Namun, keduanya merupakan jenis penyakit yang benar-benar berbada dan cara mengobatinya juga berbeda.
Agar tidak ada kesalahan diagnosis, pahami terlebih dahulu gejala apraksia verbal yang biasa terjadi pada anak-anak.
1. Bunyi yang dikeluarkan tidak tepat
Biasanya orang penderita AOS akan mengalami kesulitan dalam mengucapkan kata-kata dengan benar, suara dan bunyi vokal sering mengalami distorsi. Suara yang terdistorsi atau kurang tepat ini biasanya disebabkan karena struktur ucapannya tidak berada di tempat tepat sehingga suara yang keluar salah.
Struktur ucapan terdiri dari lidah, rahang dan lainnya. Pasien akan kesulitan dalam mengucapkan kata yang panjang dan kompleks daripada lebih sederhana dan pendek. Tidak hanya itu kesulitannya juga dapat terjadi ketika pasien AOS harus mengganti bunyi disertai dengan afasia.
2. Melakukan Kesalahan Tidak Konsisten Dalam Berbicara
Sering melakukan kesalahan yang tidak konsisten, contohnya pasien mengucapkan kata sulit dengan benar namun saat dikatakan kembali terus mengalami kesalahan dan kesulitan. Hal ini akan terus berulang-ulang pada hari berikutnya sebelum pasien mendapatkan perawatan yang tepat.
3. Meraba-Raba Suara
Yang dimaksud dengan meraba-braba suara adalah pasien sering mencari berbagai bunyi hingga menemukan kata dan bunyi tepat. Caranya meraba-raba suara adalah dengan mengucapkan kata tersebut beberapa kali hingga dapat mengucapkannya dengan benar. Meraba-raba suara ini sangat mirip dengan saat seseorang mengalami gangguan gagap.
4. Melakukan Kesalahan Dalam Nada, Tekanan atau Ritme
Karakteristik paling umum dari anak penderita apraxia verbal adalah menggunakan prosodi yang salam. Prosodi sendiri merupakan ritme serta intonasi dalam ucapkan sehingga lawan bicaranya akan lebih mengerti makna dari kalimat diucapkan.
Anak yang mengalami gangguan ini akan menggunakan tekanan dan ritme yang sama. Membagi suku kata dalam sebuah kata dengan cara tidak tepat serta menghilangkan suku kata hingga kata dan frasa.
Anak yang mengalami apraksia verbal bukannya memiliki gangguan bicara dan bahasa sepenuhnya membuat dirinya tidak mengerti. Sebenarnya anak penderita AOS bisa saja memahami bahasa yang jauh lebih baik daripada kemampuannya dalam mengeluarkan kata-kata.
Baca juga artikel: Apraxia pada Anak dan Jenis Perawatan yang Tepat
Cara Mendiagnosis dan Perawatan yang Tepat untuk Anak Apraxia Verbal
Sebelum menjalani perawatan untuk anak-anak penderita Apraksia bicara, pasien harus diperiksa terlebih dahulu oleh seorang profesional ahli patologi wicara. Ahli patologi wicara memiliki keterampilan dalam menangani gangguan bicara.
Seorang ahli patologi akan melakukan beberapa tes mulai dari uji pendengaran, keterampilan motorik oral, hingga intonasi saat anak mengucapkan bunyi.
Setelah menguji dan melakukan pemeriksaan pada pasien, ahli patologi wicara akan mengetahui tanda-tanda kelemahan otot, memeriksa tingkat keparahannya, melihat keterampilan motorik dan mengetahui metode terapi apa yang paling cocok untuk pasien.
Terapi wicara merupakan cara perawatan paling tepat untuk melatih anak mengembangkan keterampilan bicaranya. Terapi wicara bukanlah cara instan untuk mengobati pasien namun efektif untuk meningkatkan perkembangan bahasa pada anak-anak AOS.
Saat anak menjalani terapi wicara, terapis atau ahli patologi wicara akan fokus untuk meningkatkan kekuatan otot mekanisme oral. Hal ini akan dipelajari secara bertahap, tidak hanya berlatih saat menjalani terapi. Orang tua juga harus bekerja sama dengan menerapkan latihan yang sama saat di rumah untuk mempercepat perkembangannya.
Rekomendasi Terapi Wicara untuk Tangani Anak Apraxia Verbal
Wicaraku menyediakan layanan terapi wicara home visit sehingga akan memudahkan orang tua. Anda tidak perlu membawa anak ke rumah sakit atau klinik untuk menjalani terapi wicara, sebaliknya terapis kami yang akan langsung datang ke rumah sesuai dengan jadwal telah ditentukan.
Wicaraku telah menangani ribuan pasien gangguan wicara dengan berbagai kondisi, termasuk anak-anak penderita apraxia verbal. Terapis kami akan memberikan metode latihan sesuai dengan kondisi pasien disertai dengan alat bantu untuk meningkatkan efektivitasnya.
Tidak hanya anak-anak, kami juga akan merawat orang dewasa yang juga mengalami masalah dalam komunikasi, menelan hingga memahami bahasa. Terapis kami telah berlisensi dan memiliki surat tanda registrasi, sehingga Anda tidak perlu khawatir mengenai kualitas pelayanan kami.
Hubungi kami pada nomor Whatsapp berikut ini +62 895 4151 54575 untuk melakukan konsultasi terlebih dahulu. Wicaraku adalah solusi untuk mengembangkan keterampilan bicara dan bahasa anak penderita apraxia verbal atau bicara.
Referensi penulisan:
- Alodokter. “Afasia”, https://www.alodokter.com/afasia, diakses pada 01 Januari 2025
- Halodoc. “Gangguan Bicara Apraksia pada Anak Bisa Disembuhkan dengan Terapi Wicara”, https://www.halodoc.com/artikel/gangguan-bicara-apraksia-pada-anak-bisa-disembuhkan-dengan-terapi-wicara?srsltid=AfmBOorbNjHh96tv7-GwpC1TiTfFClHls4wXmo-lVxrNoh9KT5Gh656A#google_vignette, diakses pada 01 Januari 2025.
- Hellosehat. “Apraksia, Gangguan pada Kemampuan Bicara dan Gerak Tubuh”, https://hellosehat.com/saraf/saraf-lainnya/apraksia/, diakses pada 01 Januari 2025.