Dalam Artikel Ini:
ToggleKenali Disartria, Kondisi Gangguan Bicara yang Disebabkan Oleh Hal Ini!
Disartria merupakan sebuah kondisi yang dialami seseorang ketika otot-otot yang dipakai untuk berbicara menjadi terlalu lemah, bahkan sulit dikendalikan. Sehingga kondisi ini biasanya mengakibatkan pengidapnya terlalu lambat berbicara atau mengalami cadel, sehingga apa yang dibicarakan akan sulit dipahami orang lain.
Apa Itu Disartria?
Apa itu disartria? Berdasarkan pembahasan singkat diatas, dapat disimpulkan bahwa pengertian disartria adalah suatu kondisi terlambatnya proses berbicara yang disebabkan adanya gangguan otot yang ikut berperan dalam aktivitas bicara. Umumnya gangguan yang dialami pengidapnya berupa otot pada pita suara, lidah, diafragma pada dada atau bibir.
Penderita kondisi ini biasanya mengalami keluhan yang disebabkan oleh gangguan saraf. Selain itu, kondisi disartria juga bisa membuat para penderitanya mengalami kesulitan untuk berbicara. Misalnya menjadi cadel atau lambat bicara. Sehingga lawan bicaranya sulit menangkap pembicaraan pengidap gangguan ini. Walaupun demikian, gangguan otot ini tidak mempengaruhi kecerdasan pengidapnya.
Penyebab Disartria
Penyebab kondisi gangguan berbicara disartria biasanya disebabkan oleh berbagai macam faktor. Namun hal yang harus dipahami yaitu para pengidapnya menjadi kesulitan mengendalikan otot-otot yang berfungsi untuk menghasilkan suara. Sehingga bagian saraf dan otak yang mengontrol sistem pergerakan pada otot-otot tersebut menjadi tidak dapat berfungsi normal.
Ada 2 jenis kondisi disartria, yaitu jenis perifer dan sentral. Kedua jenis tersebut bergantung dari sistem saraf serta tingkat keparahan yang dialami penderitanya.
Untuk jenis sentral biasanya lebih mengacu terhadap kerusakan otak, seperti trauma hingga bawaan lahir yang akhirnya membuat kondisi ini semakin berkembang seiring waktu. Beberapa penyebab disartria, diantaranya :
- Dementia
- Cedera otak traumatis
- Distrofi otot
- Cerebral palsy
- Penyakit Huntington
- Penyakit amyotrophic lateral sclerosis (ALS)
- Efek samping dari obat-obatan tertentu
- Stroke
- Multiple sclerosis
- Degeneratif otak
Sedangkan, jenis perifer sendiri biasanya terjadi dikarenakan adanya kerusakan pada organ bicara, oleh karenanya menyebabkan terjadinya perubahan pada cara bicara pasien. Beberapa penyebabnya, sebagai berikut :
- Trauma pada area mulut atau wajah.
- Kondisi bawaan lahir
- Pembedahan pada area lidah, kotak suara, kepala dan leher.
Jenis-jenis Disartria
Kondisi gangguan otot bicara terdiri dari beberapa jenis, biasanya tergantung dari bagian saraf dan otak yang rusak. Di bawah ini ada jenis-jenis disartria yang perlu anda ketahui :
Spastic Dysarthria Biasanya jenis ini dialami pengidapnya akibat adanya kerusakan di area sistem motorik pada korteks serebral tepatnya pada kedua sisi otak, yaitu otak kanan dan otak kiri.
Flaccid Dysarthria Kondisi ini biasanya terjadi akibat kerusakan saraf kranial maupun pada otak tengah dan batang otak.
Ataxic Dysarthria Jenis ini dialami akibat adanya kerusakan yang terjadi pada jalur penghubung otak kecil dan area otak yang lainnya.
Hypokinetic dysarthria Jenis hipokinetik biasanya terkait dengan adanya gangguan sirkuit kontrol ganglia basal. Penyebab jenis ini seringkali disebabkan oleh penyakit Parkinson.
Hyperkinetic dysarthria Hyperkinetic dysarthria sama dengan hipokinetik yang juga terjadi akibat kerusakan ganglia basal otak.
Unilateral Upper Motor Neuron Jenis ini biasanya terkait dengan adanya gangguan unilateral dalam sistem saraf motorik bagian atas.
Mixed Dysarthria
Adalah kombinasi berbagai jenis disartria, seperti halnya flaksid-spastik atau spastik-ataksik.
Untuk beberapa kasus, faktor penyebab dari gangguan ini seringkali tidak sesuai jenis-jenis yang telah disebutkan di atas. Biasanya kondisi ini dinamakan sebagai undetermined dysarthria.
Gejala Disartria
Gejala adalah adanya kondisi penyimpangan fungsi tubuh normal atau yang dirasakan oleh penderita serta dapat menggambarkan kondisi yang tidak normal pada pengidap. Ada beberapa gejala pengidap disartria secara umum, diantaranya :
- Volume berbicara aneh
- Nada bicara yang monoton
- Kesulitan dalam menggerakkan otot-otot pada wajah atau menggerakkan lidah
- Sulit menelan yang mengakibatkan keluarnya air liur
- Suara tegang, sengau atau serak
- Cadel ketika berbicara
- Terlalu cepat berbicara, sehingga sulit dipahami
- Irama berbicara tidak biasa
- Lambat bicara
- Berbicara dalam volume yang terlalu keras
Mendiagnosis Disartria
Untuk membantu para ahli saraf mengetahui penyebab utama kondisi ini, sekaligus menentukan jenis yang diderita, maka ahli patologi wicara dan bahasa bisa membantu melakukan analisis. Di samping itu, untuk mendiagnosis kondisi gangguan bicara ini bisa dilakukan melalui serangkaian tes, beberapa diantaranya :
Tes Pencitraan biasanya berupa CT Scan atau MRI yang bisa membantu mengidentifikasi penyebab kondisi disartria dengan memperoleh detail citra leher, kepala dan otak.
Pungsi Lumbal Ketika menerapkan metode yang satu ini, biasanya dibutuhkan sampel cairan bernama serebrospinal yang terletak di punggung. Sampel ini nantinya diambil menggunakan jarum khusus tertentu sebelum dibawa ke bagian laboratorium untuk pengujian. Adapun pungsi lumbal ini bisa membantu mendiagnosis adanya gangguan pada saraf pusat, kanker otak, infeksi serius, hingga sumsum tulang belakang.
Tes Darah dan Urine Dengan tes darah dan urine, bisa diketahui apakah ciri-ciri atau gejala yang dialami dikarenakan adanya peradangan atau penyakit menular.
Biopsi Langkah yang satu ini baru akan diambil saat muncul indikasi tumor di otak. Umumnya biopsy dilakukan dengan cara mengambil sampel pada jaringan otak untuk diuji.
Tes Neuropsikologi Tes ini umumnya dilakukan dengan mengukur kemampuan berpikir pengidap, memahami bacaan, pembicaraan, tulisan dan keterampilan yang lainnya. Kondisi gangguan bicara ini memang tidak akan mempengaruhi keterampilan pada sistem kognitif maupun pemahaman tentang menulis dan berbicara, tetapi ada beberapa kondisi lainnya yang bisa dijadikan tolak ukur.
Pengobatan Disartria
Biasanya jenis pengobatan disartria sendiri mencakup 2 hal, diantaranya mengatasi penyebabnya serta memperbaiki proses untuk berbicara supaya pembicaraan menjadi lebih mudah dipahami. Apabila penyebab kondisi ini dikarenakan kerusakan otak karena stroke, maka biasanya kerusakan tersebut sulit untuk disembuhkan.
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengobati pengidap kondisi ini yaitu dengan melakukan rehabilitasi bicara pada pengidap. Maka dari itu, yang berperan disini adalah terapis bicara. Terapis biasanya akan mengajarkan bagaimana cara untuk menghasilkan suara supaya lebih jelas.
Contohnya dengan cara memperlambat kecepatan untuk bicara, dan melatih fonasi. Anda harus tahu bahwa kita tidak bisa mencegah semua kondisi disartria. Karena salah satu faktor penyebabnya adalah stroke, maka penting untuk mencegah terjadinya stroke untuk menurunkan kondisi ini terjadi.
Selain itu, menjalani gaya hidup sehat , berolahraga teratur, mengonsumsi makanan rendah lemak dan tinggi serat, dapat dijadikan sebagai cara yang efektif yang dapat dilakukan. Selain itu, anda harus selalu mengecek kondisi Kesehatan dengan cara rutin ke dokter.
Jenis pengobatan tiap-tiap penderita gangguan bicara ini juga berbeda, biasanya tergantung dari hasil diagnosis. Apabila gejala yang ditunjukkan berhubungan dengan kondisi kesehatan, maka pengobatan dapat dilakukan dengan cara operasi, minum obat, hingga terapi wicara dan bahasa.
Apabila gejala yang ditunjukkan karena efek samping dari jenis obat tertentu, maka dokter bisa mengganti obat maupun menurunkan dosisnya. Sedangkan langkah operasi bisa dilakukan saat disartria yang diderita terjadi karena tumor otak.