Dalam Artikel Ini:
ToggleUpaya Mencegah Mulut Sumbing Anak dan Penanganannya
Kondisi mulut sumbing anak merupakan sebuah kondisi abnormal yang membutuhkan penanganan medis dan profesional di bidang wicara. Ada beragam faktor yang menyebabkan kondisi bibir anak mengalami ketidaksempurnaan.
Bisa karena keturunan atau beberapa pemicu sekitar saat ibu dalam masa kehamilan. Namun, dunia medis zaman sekarang sudah sangat terbuka dan canggih dalam memberikan penanganan terhadap kondisi yang kurang menguntungkan bagi anak ini.
Kenali Kondisi Mulut Sumbing Anak
Mulut sumbing anak dalam dunia medis adalah kondisi ketika langit-langit memiliki celah. Dampaknya membuat anak kesulitan berbicara dan dalam beberapa kondisi juga tentunya mengalami kesulitan menelan makanan.
Mulut sumbing atau labioskizis tidak terjadi begitu saja, melainkan bisa dideteksi sejak anak masih di dalam kandungan. Perkembangan wajah janin berlangsung pada trimester pertama, tepatnya di minggu keempat dan minggu ketujuh, ketika sel dan jaringan tubuh dari kepala membentuk wajah.
Kondisi ini bisa terjadi pada kedua bibir atau terjadi pada salah satunya, dimana tiap kondisi membutuhkan penanganan spesifik berbeda. Berdasarkan banyak kasus, mayoritas penderita labioskizis mengalami permasalahan pada area langit-langit mulutnya.
Terlahir dengan kekurangan berupa mulut sumbing anak tentu akan menjadi pukulan bagi orang tua, terutama kalangan menengah ke bawah yang biaya hidupnya cenderung pas. Labioskizis dapat dideteksi sejak di dalam rahim, diatasi dengan medis, dan terapi wicara.
Mengingat salah satu kesulitan yang disebabkan oleh labioskizis adalah tidak bisa berbicara dengan lancar maka terapi wicara di Wicaraku akan melancarkan proses komunikasi lisan. Harapannya terapi bisa membuat penderita labioskizis lebih percaya diri dan bisa diterima masyarakat.
Baca juga tentang : Penyebab dan Tahapan Terapi Wicara Bibir Sumbing yang Tepat
Faktor Utama Penyebab Bibir Sumbing
Labioskizis terjadi karena beberapa faktor, paling utama ditentukan dua hal, yakni genetik dan lingkungan. Genetik atau keturunan merupakan sebuah kondisi ketika orang tua, baik keduanya atau salah satunya memiliki masalah bibir sumbing melahirkan anak kondisi sama.
Faktor penyebab mulut sumbing anak lainnya adalah karena lingkungan atau ketika ibu hamil terpapar bakteri, virus, sampai infeksi bahan kimia. Kondisi kesehatan ibu dan faktor lingkungan dapat menyebabkan terjangkitnya ketidaksempurnaan pada kondisi janin.
Jika ada salah satu atau kedua orang tua bayi mengalami labioskizis maka tidak sulit mencari tahu apa sebabnya bayi mengalami hal serupa. Jika tidak ada riwayat serupa sedikitpun dari kedua pihak maka akan terlalu sulit dan butuh waktu mendeteksi apa sebab labioskizis.
Ketika masa kehamilan, perempuan menerima banyak pantangan, baik yang dijelaskan secara medis atau tahayul. Sebenarnya pantangan secara tahayul dapat diterima dengan akal sehat apabila dicari alasannya yang pastinya terkoneksi dengan faktor kesehatan tubuh ibu.
Labioskizis atau mulut sumbing anak bisa dicegah ketika masa kehamilan dan bisa ditangani setelah anak terlahir, baik dengan medis atau bantuan terapis. Tingkat kesulitan operasi labioskizis pada tiap orang berbeda, bergantung pada kompleksitas kondisi kedua bibirnya.
Intinya ada dua faktor utama penyebab anak bisa mengalami labioskizis, yakni genetik dan lingkungan. Akan semakin parah kondisinya ketika ketidaksempurnaan diturunkan secara genetik dan disempurnakan dengan situasi atau kondisi lingkungan sekitar.
Deteksi Dini Labioskizis atau Mulut Sumbing
Jika pembentukan wajah pada janin berlangsung pada trimester pertama di minggu keempat dan ketujuh maka deteksi dini labioskizis bisa berlangsung pada minggu ke-18 dan 21. Kelainan pada wajah bisa dideteksi pada rentang usia tersebut oleh proses lumrah, USG.
Dokter kandungan seharusnya langsung paham jika ada deteksi mulut sumbing anak dari pembentukan wajah tersebut. Deteksi dini labioskizis akan membuat dokter kandungan memberikan anjurkan kepada ibu hamil melakukan amniosentesis atau pengambilan air ketuban.
USG secara garis besar memiliki tujuan untuk memastikan kondisi janin sehat dan sempurna sesuai dengan waktu tumbuh kembangnya. Tidak harus dilakukan setiap bulan, terpenting adalah dari tiga pembagian trimester, melakukannya selama tiga kali.
Khusus untuk bulan-bulan terakhir, biasanya dokter akan menganjurkan untuk melakukan USG lebih sering karena kondisi fisik anak mendekati bentuk sempurna. Labioskizis merupakan salah satu yang bisa dideteksi dengan tindakan USG.
Selain mulut sumbing anak maka hal lain yang juga bisa dideteksi dengan USG adalah jenis kelamin janin. Beberapa prediksi kebanyakan tepat, kecuali posisi anak menutupi jenis kelaminnya maka ada kemungkinan prediksi yang diberikan dokter meleset.
Seiring perkembangan zaman dan ilmu pengetahuan, USG berguna untuk membuat ibu dan ayah lebih siap menerima kehadiran bayi. Jika ada kemungkinan bibir sumbing maka bisa melakukan solusi sedini mungkin untuk kemungkinan menghilangkan risiko tersebut.
Upaya Tepat untuk Mencegah Mulut Sumbing
Labioskizis bisa dicegah dengan berbagai upaya dan tekad kuat para ibu hamil, seperti memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh. Selama masa kehamilan biasanya ibu akan diberikan anjuran suplemen atau vitamin yang tujuannya membuat ibu dan janin selalu sehat.
Mengingat bahwa kondisi mulut sumbing anak tidak terjadi begitu saja maka pencegahan, seperti menghentikan kebiasaan merokok dan minum alkohol pada ibu wajib dilakukan. Meminum alkohol dan merokok adalah kebiasaan tidak sehat, terlebih dilakukan saat hamil.
Pencegahan yang bisa diupayakan lainnya adalah memeriksa kondisi gula darah tubuh, terlebih jika ada riwayat diabetes secara genetik. Kondisi gula darah yang berlebihan dapat memicu banyak gangguan kesehatan salah satunya menyebabkan labioskizis.
Mengontrol berat badan merupakan bentuk upaya lain dalam mencegah kemungkinan terjadinya sumbing pada bibir anak. Kemungkinan lebih serius ketika ibu hamil kelebihan berat badan adalah peluang terjadinya keguguran atau kematian bayi dalam kandungan.
Mengonsumsi obat ketika sakit memang solusi terbaik, namun tidak pada kondisi ibu hamil. Obat-obatan yang sebelumnya tidak menyebabkan efek samping, akan berbeda saat hamil yang bisa saja menjadi pemicu terjadinya mulut sumbing anak sejak dalam kandungan.
Baca juga tentang : Penyebab, Gejala Mulut Sumbing Anak dan Cara Pengobatannya
Upaya untuk Menangani Mulut Sumbing
Upaya menangani labioskizis sebenarnya bisa dilakukan begitu bayi terlahir ke dunia, sejak usianya 0 bulan. Ibu tetap bisa memberikan ASI dengan posisi anak setengah duduk dan meletakkan puting agak dalam hingga mendekati tenggorokan buah hati.
Sebenarnya semua bayi juga akan dianjurkan untuk ditepuk-tepuk perlahan pada punggungnya agar asupan asi bisa lancar ke pencernaan. Ibu bisa melakukan dua hal ini ketika buah hati mengalami kondisi mulut sumbing anak saat terlahir ke dunia.
Nantinya ketika memasuki usia 3 bulan sudah bisa dilakukan operasi sumbing bibir dan pada usia 10 bulan dilanjutkan dengan operasi sumbing langit-langit. Memasuki usia satu tahun sudah bisa mengikuti terapi wicara atau setidaknya 1-3 bulan setelah operasi kedua.
Masih lanjut pada usia 3 sampai 4 tahun operasi pemanjangan langit-langit dan penyempurnaan bekas luka pada operasi sebelumnya. Memasuki usia 7 hingga 9 tahun bisa melakukan operasi gusi lalu pada usia dewasa bisa lanjut operasi kesempurnaan tulang muka.
Lama waktu terapi wicara yang dilakukan pada setiap anak bergantung pada kondisi anak-anaknya. Anda bisa memeriksa jenis terapi yang diberikan dengan konsultasi di tempat kami.
Sekarang sudah ada solusi mudah melakukan terapi wicara dengan kondisi mulut sumbing anak bersama Wicaraku dengan menghubungi +62 895-4151-54575 yang bisa langsung datang ke rumah.
Referensi Penulisan:
- Halodoc. “Pencegahan Bibir Sumbing pada Anak Sejak dalam Kandungan”, https://www.halodoc.com/artikel/pencegahan-bibir-sumbing-pada-anak-sejak-dalam-kandungan?srsltid=AfmBOorrmDQXOy693w9ilct2Ohi7Gw1q49cwkc4-uO6oEgisUJz4adrc, diakses pada 02 Oktober 2024.
- Google Buku. “BUNGA RAMPAI PENYAKIT GIGI DAN MULUT”, https://www.google.co.id/books/edition/BUNGA_RAMPAI_PENYAKIT_GIGI_DAN_MULUT/UVfbEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=0, diakses pada 02 Oktober 2024.
- UC Davis Health. “What are Cleft Lip and Cleft Palate?”, https://health.ucdavis.edu/otolaryngology/specialty/cleft-and-craniofacial-reconstruction/what-is-cleft-lip-palate.html, diakses pada 02 Oktober 2024.