Kondisi penderita spoonerism dapat dilihat dari sisi fenomena linguistik maupun sisi medis. Dari pandangan fenomena linguistik, ini adalah kondisi di mana seseorang salah pengucapan secara tidak sengaja.
Sedangkan dalam konteks medis, kondisi ini bisa menjadi indikator adanya gangguan sistem saraf ataupun kognitif penderitanya. Bahkan terkadang orang-orang tidak menyadari karena menganggap hal ini wajar terjadi saat bicara terlalu cepat.
Gangguan ini terjadi ketika lidah keseleo saat melafalkan kata. Misalnya ingin mengucapkan Tom Cruise tapi malah berbunyi Com Truise atau Bunny Rabbit menjadi Runny Rabbit dan lain-lain.

Dalam Artikel Ini:
ToggleBagaimana Otak Bekerja saat Seseorang Mengalami Spoonerism?
Fenomena salah ucap dapat terjadi pada seseorang yang sering mengalami slip lidah atau mencampuradukan bunyi suku kata. Mereka tidak sengaja mengubah bunyi atau huruf awal dari 2 kata atau lebih.
Karena itulah mereka mengalami kesalahan verbal. Kondisi slip lidah ini merupakan hasil dari pikiran-pikiran yang tertekan di bawah alam sadar kemudian muncul ke permukaan. Kondisi ini juga berkaitan dengan koordinasi otak.
Pada pasien yang baru mengalami stroke, biasanya otak bagian pengatur ucapan dan memproses bahasa menjadi penyebab kondisi ini. Begitu juga terjadi pada pasien gangguan neurologis sehingga kemampuan bicaranya terganggu.
Dalam konteks ini, maka spoonerism lebih dari sekadar salah ucap, tapi juga bisa menjadi gejala kondisi medis yang lebih serius. Oleh karena itu penderitanya perlu perhatian dan penanganan medis khusus.
Normalnya, saat seseorang berbicara dengan benar maka otak melakukan koordinasi dengan benar juga. Tapi kenyataannya terkadang otak tidak sinkron dengan apa yang disampaikan dan disebabkan oleh banyak faktor.
Misalnya karena kelelahan dan tertekan, maka koordinasi otak bisa kacau dalam mengorganisir kata-kata dengan benar sehingga terganggu. Maka dalam kondisi ini, slip lidah adalah wujud dari ketegangan mental.
Untuk proses terjadinya spoonerism sendiri dimulai dari otak yang pertama-tama memproses makna juga struktur kalimat. Dalam keadaan normal, otak akan cepat memilah kata-kata yang tepat untuk diartikulasikan.
Setelah diproses maka otak mengirim sinyal ke otot-otot yang terlibat dalam aktivitas berbicara (lidah, bibir, tenggorokan) dengan dikendalikan korteks motorik. Jika bunyi yang keluar salah, maka ada gangguan koordinasi motorik otak.
Secara garis besar, memang kondisi ini dapat terjadi karena ada gangguan sementera dalam proses yang melibatkan koordinasi motorik, kognitif, dan bahasa. Penyebabnya bisa dari faktor fisiologis maupun psikologis.
Baca juga artikel: Kenali Sindrom Spoonerism Beserta Peran Penting Terapi Wicara
Spoonerism Apakah Merupakan Gejala Gangguan Neurologis?
Meskipun tidak selalu mengindikasikan gejala gangguan neurologis, namun slip lidah saat berkomunikasi juga bisa dikaitkan dengan kondisi medis lainnya. Misalnya kesalahan bicara terkait dengan kondisi afasia.
Afasia sendiri merupakan gangguan bahasa akibat kerusakan di area otak yang khusus mengatur bahasa. Jenis afasia Broca (sulit menghasilkan ucapan dengan lancar) dan afasia Wernice (sulit memahami bahasa serta menghasilkan kalimat).
Pasien yang mengalami salah satu atau kedua afasia tersebut tentunya sering melakukan kesalahan ucapan. Hal ini disebabkan penderitanya sulit mengorganisasi kata maupun suku kata secara tepat.
Kemudian pada gangguan neurologis seperti stroke di mana otak mengalami kerusakan karena gangguan aliran darah. Kondisi ini tentu akan mempengaruhi kinerja otak yang berperan mengolah bahasa dan berbicara.
Pasien stroke bisa mengalami spoonerism atau tidak dapat menghasilkan kalimat yang mudah dipahami. Begitu juga dengan demensia di mana penderitanya mengalami penurunan kognitif sehingga sulit mengoordinasi antara pikiran dengan kata-kata.
Pada anak-anak, hal ini juga bisa terjadi sebagai bentuk indikasi mereka mengalami keterlambatan perkembangan bahasa. Bisa juga menandakan gangguan fonologis terutama jika disertai masalah bicara dan bahasa lainnya.
Meski begitu, perlu dicatat bahwa slip lidah juga terjadi pada mereka yang tidak mengalami gangguan neurologis apapun. Terkadang bisa terjadi karena memang lelah atau bingung tanpa harus melibatkan masalah kesehatan serius.
Fenomena ini adalah hal umum dan tidak perlu dikhawatirkan. Tapi jika memang Anda kerap mengalaminya bahkan sulit bicara, sebaiknya segera bawa ke ahli patologi wicara bahasa untuk mendapatkan evaluasi menyeluruh.
xSumber gambar: Freepik
Spoonerism Bukan Merupakan Gangguan Bahasa
Sponerisme bukanlah gangguan bicara atau bahasa formal maupun spesifik yang diakui dalam dunia medis dan terapi wicara. Tanpa disadari bisa terjadi dalam percakapan sehari-hari sebagai kesalahan bicara.
Apalagi kejadiannya bersifat sementara, tidak sengaja, tidak berulang, dan tidak konsisten. Selain itu fenomena ini tidak mengganggu kemampuan bahasa seseorang secara umum, tapi lebih ke gangguan ringan dalam pengolahan kata.
Jadi, dibandingkan gangguan neurologis dalam dunia medis, kondisi ini lebih sering dipandang sebagai kesalahan linguistik dan kognitif sementara karena faktor psikologis. Hal ini membuatnya tidak dianggap sebagai gangguan bahasa yang luas.
Maka penting untuk dapat membedakan antara spoonerism karena memang salah bicara yang biasa terjadi atau merupakan kondisi serius karena sering terjadi. Sebab jika terjadi terus-menerus dapat mengindikasikan masalah serius.
Tentu tenaga medis dan ahli patologi wicara memahami kejadian ini yang tak jarang membuat seseorang atau orang tua merasa khawatir. Meskipun bukan hal serius, Anda dapat membawa mereka untuk terapi wicara.
Terapi wicara adalah salah satu pendekatan yang dapat membantu mengatasi kesalahan pengucapan. Dalam kasus sponerisme diperlukan perbaikan koordinasi motorik bicara, kemampuan bahasa, latihan artikulasi, hingga manajemen stres dan kelelahan.
Baca juga artikel: Gangguan Spoonerism Sering Buat Pasien Salah Mengucap
Metode Terapi Wicara untuk Menyembuhkan Spoonerism
Kondisi slip lidah dapat diatasi menggunakan terapi wicara jika penyebabnya karena gangguan bahasa atau masalah neurologis tertentu saja. Dalam terapi wicara, Anda akan mendapatkan metode penanganan seperti:
- Perbaikan koordinasi motorik bicara untuk meningkatkan koordinasi otot lidah, bibir, tenggorokan, dengan otak. Fokusnya pada pemulihan kemampuan bicara yang jelas dan tepat.
- Pemulihan kemampuan bahasa dengan berlatih membentuk kata dan kalimat secara benar. Terapi fokus pada teknik membentuk struktur kalimat serta ucapan.
- Latihan pengucapan suku kata, kata, kalimat secara perlahan serta sistematis. Tujuannya mengurangi kesalahan pengucapan yang mungkin terjadi secara tidak disengaja.
- Strategi manajemen stres dan kelelahan jika penyebab spoonerism karena faktor tersebut. Terapi dilakukan untuk meminimalisir kecemasan dan kebingungan yang bisa mempengaruhi kemampuan berbicara penderitanya.
Terapi Wicara untuk Gangguan Penyakit Spoonerism
Wicaraku hadir untuk melayani pasien sponerisme yang membutuhkan terapi wicara. Mengapa penting untuk menghadiri terapi wicara untuk proses penyembuhannya?
Pertama karena pendekatan kami personal dan terstruktur sesuai kebutuhan individu. Terapi dirancang sesuai kondisi yang dialami pasien. Kedua, kami menggunakan teknologi terkini berbasis digital sebagai alat pendukung.
Wicaraku menjamin fleksibilitas dan kenyamanan bagi pasien selama terapi berlangsung. Kami memastikan sesi terapi dilakukan secara konsisten terutama untuk memperbaiki koordinasi pengucapan.
Ketiga, Wicaraku bekerjasama dengan profesional medis lainnya dalam menangani kondisi pasien. Pendekatan multidisipliner ini membuat terapi semakin efektif dan memudahkan identifikasi karena ditangani secara komprehensif.
Kami berfokus pada pemulihan bahasa dan koordinasi motorik oleh terapi ahli serta berpengalaman. Wicaraku adalah pilihan tepat bagi Anda yang mengalami masalah gangguan bicara.
Informasi lebih lanjut mengenai layanan terapi dan selengkapnya dapat menghubungi Wicaraku di nomor +62895415154575. Segera dapatkan bantuan terapi wicara efektif bagi penderita spoonerism untuk meraih kualitas komunikasi yang lebih baik.
Referensi penulisan:
- Alodokter. “Dokter Spesialis Neurologi, Inilah Peran dan Tugasnya”, https://www.alodokter.com/cari-tahu-peran-dokter-spesialis-neurologi-di-sini, diakses pada 15 Januari 2025.
- Halodoc. “Ketahui Perbedaan Neurologi dan Neurosurgeon”, https://www.halodoc.com/artikel/ketahui-perbedaan-neurologi-dan-neurosurgeon?srsltid=AfmBOoqC-GutId_QVwyET8gqmVlawQZKA–tHLiFO-wV5W3KFSuC3vuj, diakses pada 15 Januari 2025.