Karakteristik Tuna Daksa Pada Anak dan Tips Perawatannya

Wicaraku Writer

May 6, 2024

Wicaraku

Wicaraku Writer

May 6, 2024

Wicaraku

Tidak banyak orang tahu, bahwa umumnya ada beberapa jenis karakteristik tuna daksa yang sering kali dialami oleh anak-anak. Adapun setiap karakteristik kelainan kesehatan tersebut, tentunya memiliki perbedaan tersendiri di dalamnya.

Dalam merawat anak dengan kondisi tersebut, tentunya memerlukan perhatian terbilang cukup ekstra mendalam. Oleh karena itulah, pada ulasan berikut kami akan menjelaskan secara detail terkait karakteristik dan juga tips perawatannya.

Informasi Tentang Karakteristik Tuna Daksa Pada Anak

Tuna daksa atau disabilitas fisik umumnya merupakan suatu keadaan yang merusak atau membatasi kemampuan mental dan fisik seseorang atau dengan kata lain penderita ini biasanya memiliki tubuh dimana tidak sempurna.

Meski memiliki beberapa karakteristik tuna daksa tertentu, namun kondisi ini dikatakan sangat mempengaruhi bagian tubuh seseorang. Sehingga, inilah dapat menyebabkan gangguan dan keterbatasan dari segi fungsi fisik, pergerakan dan ketangkasan.

Akibatnya, penderita merasa kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri seperti duduk, berdiri ataupun berjalan. Maka dari itu untuk mempermudah segala aktivitas sehari-hari, biasanya memerlukan perawatan dan penyesuaian dengan tepat.

Umumnya, ada dua tingkat keparahan dimana dialami penderita kelainan fisik satu ini baik itu ringan dan berat. Adapun mengenai karakteristik tuna daksa sendiri dibedakan menjadi tiga jenis, yakni sebagai berikut.

  1. Akademik

Akademik merupakan kelainan dimana terjadi pada sistem otot dan rangka, namun memiliki tingkat kecerdasan normal. Sehingga, penderita disabilitas tipe akademik satu ini tetap dapat mengikuti kegiatan pembelajaran seperti anak-anak normal lainnya.

  1. Sosial dan Emosional

Karakteristik tuna daksa ini, umumnya malas belajar, bermain dan bersosialisasi karena merasa cacat, tidak berguna dan menjadi beban orang lain. Karena itu, kebanyakan penderita tipe ini mudah marah dan tersinggung.

  1. Fisik dan Kesehatan

Biasanya, penderita dengan jenis disabilitas ini akan menunjukkan perilaku tanda-tanda hiperaktif maupun hipoaktif. Bahkan, penderita juga akan mengalami gangguan kesehatan lain seperti sakit gigi, gangguan bicara umum dan lain sebagainya.

Faktor-faktor yang Menyebabkan Masalah Disabilitas Fisik

Terlepas dari sejumlah karakteristik tuna daksa, tidak banyak orang tahu mengenai apa faktor penyebab gangguan kesehatan tersebut. Umumnya, gangguan ini disebabkan karena faktor genetik, penyakit bawaan sejak lahir ataupun kecelakaan.

Akan tetapi, seseorang juga bisa melihat penyebab lain dari disabilitas fisik berdasarkan waktu terjadinya. Adapun beberapa faktor penyebab gangguan disabilitas fisik dilihat dari waktu terjadinya, di antaranya yakni sebagai berikut.

  1. Prenatal

Salah satu faktor penyebab terjadinya masalah disabilitas fisik pada penderita sendiri, yaitu karena prenatal. Bisa dikatakan, bahwa prenatal merupakan waktu dimana penderita mengalami kelainan fisik sebelum kelahiran.

Biasanya, kondisi ini terjadi ketika bayi masih dalam kandungan ibu hamil. Adapun terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi masalah kelainan fisik penderita pada masa prenatal satu ini.

Beberapa di antaranya seperti kelainan genetik atau keturunan, gangguan pembentukan saraf dan infeksi yang menyerang otak. Ketika mengalami hal tersebut, besar kemungkinan bayi yang dilahirkan akan mengalami risiko disabilitas fisik.

  1. Neonatal

Berikutnya, ada faktor penyebab dilihat dari waktu terjadinya berupa neonatal yang juga mempengaruhi karakteristik tuna daksa. Jika pada prenatal kondisi disabilitas terjadi sebelum kelahiran, berbeda halnya dengan neonatal.

Dimana, kondisi kelainan fisik yang dialami oleh penderita ini terjadi ketika ibu melahirkan atau saat bayi dilahirkan ke dunia. Masalah cacat fisik neonatal ini juga biasanya dipicu oleh beberapa hal.

Yaitu karena ibu yang memaksakan untuk kelahiran normal ketika posisi bayi sungsang, pendarahan di otak dan penggunaan anestesi berlebihan. Akibatnya kondisi bayi yang dilahirkan berisiko mengalami kelainan fisik.

  1. Postnatal

Yang terakhir, Anda juga dapat melihat faktor penyebab dari gangguan disabilitas fisik ringan maupun berat berupa postnatal. Diketahui, postnatal merupakan kondisi disabilitas yang dialami penderita setelah bayi berhasil untuk dilahirkan.

Pada beberapa kasus tertentu, ada beberapa hal yang memicu bayi mengalami kelainan fisik. Seperti misalnya, yaitu karena penyakit radang selaput otak atau meningitis dan gangguan sistem otak atau ensefalitis.

Tidak hanya itu, faktor penyebab postnatal ini juga bisa disebabkan karena kondisi kepala anak mengalami benturan keras. Akibatnya, hal ini menyebabkan kondisi anak mengalami disabilitas fisik seiring dengan berjalannya waktu.

Baca juga artikel kami tentang : Apa Itu Cerebral Palsy? Ciri-ciri dan Cara Mengobatinya

Ciri-ciri Anak yang Mengalami Gangguan Disabilitas Fisik

Jika dilihat dari berbagai jenis karakteristik tuna daksa, biasanya kondisi ini akan mempengaruhi kemampuan penyesuaian diri penderita dengan lingkungannya. Yang mana, ini akan menimbulkan kecenderungan penderita untuk bersikap lebih pasif.

Bahkan, seorang dengan kondisi tersebut juga biasanya akan sering dipengaruhi oleh jenis dan derajat keturunannya. Terlepas dari hal itu, Anda dapat melihat ciri-ciri fisik seorang penderita disabilitas fisik seperti berikut.

  1. Anggota gerak tubuh akan terlihat kaku, lemah dan lumpuh sehingga sulit untuk digerakkan secara leluasa.
  2. Penderita akan mengalami kesulitan dalam melakukan gerak normal, dimana gerakan yang dilakukan terasa kurang sempurna, tidak lentur dan sulit terkendali.
  3. Terdapat anggota bagian tubuh lain yang kurang atau tidak lengkap dan kurang sempurna seperti orang lain.
  4. Terlihat adanya kecacatan pada sistem alat gerak yang digunakan untuk menunjang aktivitas sehari-hari.
  5. Kondisi jari tangan terasa kaku serta tidak bisa menggenggam sesuatu dengan semestinya.
  6. Penderita akan sulit untuk berdiri, berjalan, duduk serta memperlihatkan sikap tubuh yang tidak normal.
  7. Kecenderungan penderita yang berlaku hiperaktif atau tidak bisa tenang dan diam ketika menjalani aktivitas sehari-hari.

Baca juga artikel kami tentang : Gejala Tuna Daksa dan Penangannya

Tips Mudah dan Efektif Melakukan Perawatan Disibilitas Fisik Ringan Pada Anak-anak

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa perawatan pada anak dengan kondisi disabilitas fisik terbilang cukup ekstra dan penuh kesabaran. Terlebih lagi, perawatan yang dilakukan satu ini tergantung dari beberapa hal.

Seperti misalnya pada faktor penyebab, jenis & karakteristik tuna daksa, perkembangan penyakit dan tingkat keparahan yang dialami penderita. Namun, seseorang bisa melakukan beberapa jenis perawatan mudah dan efektif untuk penderita.

Adanya perawatan ini, tentunya akan sangat membantu penderita dalam melakukan aktivitas sehari-harinya nanti. Beberapa tips perawatan yang mudah dan efektif pada penderita kelainan kesehatan anak, di antaranya sebagai berikut :

  1. Melakukan Perawatan Khusus Terapi Okupasi

Pertama, penderita disabilitas fisik bisa melakukan yang namanya perawatan terapi okupasi. Dengan melakukan terapi satu ini, anak-anak bisa melakukan aktivitas sehari-hari seperti belajar, bermain, menulis, makan dan mengenakan pakaian sendiri.

  1. Fisioterapi dengan Latihan dan Edukasi

Khusus fisioterapi untuk karakteristik tuna daksa ini, biasanya akan melibatkan latihan dan edukasi demi mengembalikan fungsi gerak tubuh. Tujuan perawatan ini yakni membantu mempertahankan dan meningkatkan kekuatan otot dan lain-lain.

  1. Mencoba Terapi Wicara di Layanan Tertentu

Terakhir, penderita disabilitas fisik bisa mencoba terapi wicara untuk membantu meningkatkan kemampuan dalam berkomunikasi. Umumnya, terapi wicara yang dilakukan di layanan tertentu ini dikhususkan bagi penderita yang mengalami kesulitan berbicara.

Terkait mengenai perawatan kelainan fisik sendiri, seseorang bisa melakukan terapi di layanan jasa berkualitas seperti Wicaraku. Adapun untuk melakukan terapi karakteristik tuna daksa ini, bisa menghubungi nomor kami di +62 895-4151-54575.

Subscribe To Our Newslater

Get updates and learn from the best

Subscribe To Our Newslater

Get updates and learn from the best

Jasa Terapi Wicara Anak Tangerang untuk Bantu Atasi Cluttering

Jasa Terapi Wicara Anak Bekasi untuk Membantu Gangguan Latah

Prosedur Jasa Terapi Wicara Anak Depok untuk Hasil Maksimal

Apakah Anda Ingin Meningkatkan Bisnis Anda?

Meningkatkan client yang membutuhkan layanan Fisioterapis di klinik Anda, anda bisa bekerja sama
dengan kami!

Layanan Kami

Konsultasi Gratis

Konsultasi via WhatsApp gratis untuk selamanya.

Earl Package

  • 6x Kunjungan
  • 45 – 60 Menit/Kunjungan
  • Menggunakan talk tools
  • Pesan Hari ini, bisa langsung datang

King Package

  • 8x Kunjungan
  • 45 – 60 Menit/Kunjungan
  • Menggunakan talk tools
  • Pesan Hari ini, bisa langsung datang

Emperor Package

  • 12x Kunjungan
  • 45 – 60 Menit/Kunjungan
  • Menggunakan talk tools
  • Pesan Hari ini, bisa langsung datang

Crown Package

  • 15x Kunjungan
  • 45 – 60 Menit/Kunjungan
  • Menggunakan talk tools
  • Pesan Hari ini, bisa langsung datang

Royal Package

  • 30x Kunjungan
  • 45 – 60 Menit/Kunjungan
  • Menggunakan talk tools
  • Pesan Hari ini, bisa langsung datang