Ciri-ciri Tuna Wicara, Penyebab, dan Penanganan Tepatnya

Wicaraku Writer

June 22, 2024

Wicaraku

Wicaraku Writer

June 22, 2024

Wicaraku

Ada banyak ciri-ciri tuna wicara yang bisa Anda ketahui sebagai salah satu cara untuk menangani apabila si kecil mengalaminya. Tuna wicara sendiri ialah kondisi di mana seseorang memiliki masalah berbicara.

Orang tersebut akan kesulitan menyampaikan pesan menggunakan kata atau terhambat ketika berkomunikasi. Karena hal itulah orang lain jadi sulit memahami dan mengerti ucapannya itu.

Masalah kelainan bicara ini juga dikarenakan banyak faktor, baik dari fisiknya, lingkungan, hingga pendengaran. Tentunya agar orang tua tahu keadaannya buah hatinya, maka ketahui apa saja tanda kondisi medis ini.

Apalagi tiap anak punya proses tumbuh kembang berbeda-beda. Beberapa sudah bisa berbicara dan berjalan lebih awal, namun lainnya memerlukan waktu lama. Namun orang tua tetap harus terus memperhatikan perkembangan tersebut.

Kenali Ciri-ciri Tuna Wicara Berikut

Meskipun mendapatkan vonis tuna wicara, tapi bukan berarti penyandang tidak dapat bersuara apapun. Untuk itu Anda harus tahu beberapa ciri seseorang yang mengalami tuna wicara seperti berikut:

  1. Jika seseorang mengalami tuna wicara sejak pertama lahir, maka ketika bayi 3 bulan atau lebih tidak akan bisa tersenyum. Selain itu juga tidak pernah mengeluarkan suara saat ada orang lain menyapa.
  2. Di usia 6 bulan lebih, saat ada suara baik dari samping atau belakangnya, maka ia tidak akan berpaling sedikitpun dan tetap fokus pada apa yang dilakukannya.
  3. Untuk ciri-ciri tuna wicara berikutnya, ketika usianya menginjak 10 bulan lebih, tidak ada reaksi ketika orang lain memanggilnya, bahkan belum paham akan panggilan tersebut.
  4. Berikutnya di usianya yang sudah hampir 2 tahun, si anak akan kesulitan mengucapkan kata bahkan belum bisa. Di mana seharusnya seusianya sudah mampu mengatakan beberapa kalimat.
  5. Di usianya 2 tahun, tidak seperti anak normal lainnya, penyandang tuna wicara belum mahir mengatakan banyak kata.
  6. Saat di 3 tahun, lingkungan sekitar masih kesulitan untuk paham bahasanya si kecil.
  7. Di umurnya ke 7 tahun, anak juga masih cukup kesusahan bisa mengucap kata atau huruf dengan benar.
  8. Ketika umurnya mencapai dewasa, bahkan suara yang dihasilkan masih bindang serta sengau.
  9. Namun saat sudah tumbuh, anak seusianya harusnya sudah mulai berbicara, namun ciri-ciri tuna wicara masih belum mampu tirukan bahasa dari orang lain. Walaupun kata tersebut sering diucapkan disehariannya.

Baca juga tentang : Jenis, Karakteristik, Gejala Tuna Wicara dan Faktor Pemicunya

Beberapa Faktor Penyebab Tuna Wicara

Bukan hanya tanda-tanda tersebut saja, sejumlah ciri lain juga dapat Anda rasakan saat anak mengalami gangguan bicara, beberapa diantaranya ialah:

  1. Anak sering mengulang kata dan juga memanjangkan suaranya
  2. Suara yang dihasilkan terdengar sangat melengking
  3. Ketika berbicara, suaranya serak dan cukup pelan
  4. Saat ingin mengucapkan kata dengan benar akan terlihat kesulitan dan berusaha keras

Setelah Anda tahu apa saja ciri-ciri tuna wicara, baiknya pahami juga apa saja faktor penyebabnya. Untuk itu berikut ada sejumlah faktor penyandang tuna wicara, seperti:

1. Faktor sentral

Faktor ini terjadi karena terdapat kerusakan pada susunan saraf pusat seseorang. Kondisi tersebut menyebabkan anak tidak punya kemampuan memakai bahasa verbal secara spesifik.

Bukan hanya itu saja, rusaknya susunan saraf pusat juga membuat anak jadi menderita gangguan lain. Misalnya autism, keterbelakangan mental, AHDH, hingga beragam masalah fungsi kognitif lain.

2. Faktor periferal

Faktor tersebut berkaitan dengan beragam masalah fisik atau sensoris. Misalnya adanya gangguan pendengaran, masalah motorik yang berkaitan dengan kemampuannya berkomunikasi.

3. Faktor emosional serta lingkungan

Faktor yang terjadi karena lingkungan maupun emosi seseorang ini bisa menjadi ciri-ciri tuna wicara. Misalnya pernah mengalami peristiwa traumatic sehingga menyebabkan stres berat.

Contoh lainnya ialah ditelantarkan, mengalami penganiayaan, hingga masalah perilaku atau emosi. Hal-hal tersebut juga menyebabkan terjadinya gangguan wicara.

4. Campuran

Faktor campuran ini merupakan gabungan dari ketiga lainnya.

Baca juga tentang : Penanganan Tuna Wicara yang Tepat Bersama Wicaraku

Pencegahan atau Penanganan Dini Tuna Wicara

Untuk meminimalisir risiko serta dampak dari gangguan bicara ini, penanganan atau pencegahan menjadi kunci utamanya. Lewat langkah berikut, Anda bisa berusaha mencegah hingga menangani hal masalah tersebut:

  1.  Setelah tahu ciri-ciri tuna wicara dan penyebabnya, Anda bisa mencegah atau menanganinya sejak awal. Seperti rutin melakukan pemeriksaan medis, terutama sejak masih anak-anak.
  2. Identifikasi serta obati jika terjadi infeksi telinga dengan sesegera mungkin.
  3. Menggunakan helm ketika diperlukan agar bisa lindungi kepala dari trauma cidera otak parah.
  4. Batasi konsumsi obat atau paparan bahan kimia lain yang bisa berpengaruh pada kemampuan bicara.
  5. Bisa mengetahui apa saja ciri-ciri tuna wicara umum yang memang harus diketahui
  6. Dapatkan vaksin sesuai anjuran, misalnya untuk minginitis.
  7. Sejak masih dini lakukan terus stimulasi bicara secara rutin.
  8. Mengedukasi lingkungan sekitar tentang pentingnya masalah ini.
  9. Baiknya jangan konsumsi alkohol atau obat terlarang berlebih.
  10. Jika diperlukan, mintalah bantuan kepada profesional misalnya terapis atau dokter.

Pahami apa tandanya tersebut, karena jika mengalami hal-hal itu, pastinya anak harus diperiksa dulu. Terutama pada sistem pendengarannya, sebab hal itu kerap berkaitan dengan masalah berbicara.

Jika Anda curiga ada orang atau anak disekitar mengalami beragam ciri-ciri tuna wicara tersebut, baiknya segera kunjungi dokter maupun klinik terdekat. Bisa juga membawa langsung ke spesialis untuk mengetahui lebih jelasnya.

Baca juga tentang : Cara Berkomunikasi dengan Tuna Wicara Bersama Terapis

Terapi Wicara Atasi Gangguan Bicara

Tuna wicara pada seseorang memang sering kali terjadi karena ada masalah pendengaran. Jadi Anda harus mendeteksi dulu apa saja penyebab tidak punya kemampuan berbicara agar bisa menemukan solusinya secara tepat.

Anda bisa memberi si kecil alat bantu dengar jika terjadi masalah pendengaran. Selain itu dokter juga akan memberikan resep obat untuk mengatasi masalah lain yang jadi penyebab seperti untuk redakan stres.

Selain itu juga mengobati kecemasan dari segala kegiatan di lingkungan sekitarnya. Untuk itu Anda harus melakukan terapi dengan tepat jika sadar akan ciri-ciri tuna wicara agar bisa menemukan solusi terbaiknya, seperti:

1. Kegiatan interfensi bahasa

Terapi ini mengajak anak untuk melakukan aktivitas agar dapat melatih kemampuannya berbicara. Caranya dengan menunjukkan beragam gambar, objek, hingga kegiatan lain dan dilakukan berulang.

2. Terapi artikulasi

Untuk tipe terapinya dilakukan dengan tujuan supaya penyandang dapat keluarkan lebih banyak kata serta frasa serta melatihnya melafalkan. Bentuk terapinya pastinya disesuaikan keparahan serta usia dari gejalanya

3. Terapi oral-motor

Jenis terapi fisik tersebut tujuannya agar bisa membuat otot bibir, lidah, serta rahang makin kuat. Untuk contoh aktivitasnya ialah dengan memijat wajah serta meminta si kecil mengunyah.

Beberapa dokter pastinya akan memberikan rekomendasi untuk melakukan terapi apabila didiagnosa mengalami gangguan tersebut agar bisa berkomunikasi. Tentu saja ketika memilih layanan jasa terapi ini tidak boleh begitu saja.

Jadi nanti bisa memperoleh latihan yang sesuai standar. Salah satu rekomendasi yang bisa Anda pilih ialah jasa dari Wicaraku untuk membuat penyandang bisa belajar kemampuan berkomunikasi seperti normalnya.

Apabila tumbuh kembang anak terlambat, tentu membuat semua orang khawatir. Untuk itu Anda bisa datang ke Wicaraku atau hubungi nomor +62 895-4151-54575 setelah tahu anak mengalami ciri-ciri tuna wicara tersebut.

Subscribe To Our Newslater

Get updates and learn from the best

Subscribe To Our Newslater

Get updates and learn from the best

Promo Spesial Wicaraku x CareNow: Diskon Rp 75.000 Paket Terapi Wicara!

Terapi Wicara untuk Tuna Daksa dengan Teknologi Terbaru

Mengidentifikasi Perbedaan Autis dan Speech Delay Berikut

Apakah Anda Ingin Meningkatkan Bisnis Anda?

Meningkatkan client yang membutuhkan layanan Fisioterapis di klinik Anda, anda bisa bekerja sama
dengan kami!

Layanan Kami

Konsultasi Gratis

Konsultasi via WhatsApp gratis untuk selamanya.

Earl Package

  • 6x Kunjungan
  • 45 – 60 Menit/Kunjungan
  • Menggunakan talk tools
  • Pesan Hari ini, bisa langsung datang

King Package

  • 8x Kunjungan
  • 45 – 60 Menit/Kunjungan
  • Menggunakan talk tools
  • Pesan Hari ini, bisa langsung datang

Emperor Package

  • 12x Kunjungan
  • 45 – 60 Menit/Kunjungan
  • Menggunakan talk tools
  • Pesan Hari ini, bisa langsung datang

Crown Package

  • 15x Kunjungan
  • 45 – 60 Menit/Kunjungan
  • Menggunakan talk tools
  • Pesan Hari ini, bisa langsung datang

Royal Package

  • 30x Kunjungan
  • 45 – 60 Menit/Kunjungan
  • Menggunakan talk tools
  • Pesan Hari ini, bisa langsung datang