Ini 7 Cara Stimulasi Anak Berbicara Sejak Dini Dengan Tepat 

Melatih anak berbicara adalah hal penting yang harus dilakukan orang tua, sejak anak masih berusia dini. Usia anak berbicara mulai berkembang sejak berusia 6 bulan. Biasanya pada saat itu, anak sudah bisa mengucap kosakata sederhana, misalnya seperti “pa-pa”. 

Tahapan Anak Berbicara

Ada beberapa tahapan anak berbicara yang harus dipahami oleh orang tua, diantaranya :

• Usia 0-6 bulan : Anak mulai merespon, dengan melirik saat ada suara yang didengarnya, berekspresi dan mengeluarkan suara seperti ‘iiih’ atau ‘aah’.
• Usia 9 bulan : Pada usia ini, si kecil mulai bersuara seperti ‘mamamama’ atau ‘papapapa’. Anak dapat mengucapkan papa meskipun belum begitu jelas.
• Usia 12 bulan : Si kecil bisa mengikuti satu instruksi, seperti ‘lihat’ atau ‘ayo’. Mereka juga bisa menirukan suara serta bisa mengucapkan satu suku kata.
• Usia 15 bulan : Anak mulai mengucapkan 3 kata. 
• Usia 18 bulan : Si kecil sudah mampu menunjuk setidaknya 1 anggota tubuhnya. Biasanya ia juga dapat mengucapkan suara ke dalam 6 kata.
• Usia 2 tahun : Bisa menunjukkan gambar, dapat merangkai kata serta mengikuti beberapa perintah.
• Usia 2,5 tahun : Anak mulai berbicara dan setengah pembicaraannya bisa dimengerti. Si kecil juga bisa menunjukkan sebanyak 6 anggota tubuhnya.
• Usia 3 tahun : Anak mulai mengetahui 1 warna, 2 kata sifat, serta 4 gambar.
• USia 4 tahun : Pembicaraan anak sudah sepenuhnya dimengerti. Mereka juga bisa mengenal sebanyak 4 warna dan memahami sebanyak 4 kata.

Bunda harus memahami tahapan anak berbicara berdasarkan usianya, untuk dijadikan patokan sekaligus bisa menilai bagaimana kemampuan berbicara anak.

Cara Stimulasi Anak Berbicara

Ada beberapa cara melatih anak berbicara dengan menstimulasi mereka. Berikut beberapa cara stimulasi anak berbicara :

• Rutin Mengajak Ngobrol

Saat si kecil sudah memasuki usia anak berbicara, sebaiknya anda sering mengajak mereka ngobrol. Dengan mengajak si kecil mengobrol secara rutin, bisa melancarkan kemampuan berbicara mereka. Sebaiknya mulai percakapan bersama si kecil setiap harinya. Anda bisa memancing mereka menggunakan kosakata sederhana dan mengajukan pertanyaan kepada mereka.

Contohnya, anda mengajak mereka mengobrol saat di depan rumah “Wah, ada burung merpati terbang di depan dek, lihat sini!’. Saat mereka merespon, anda bisa memberikan senyum kemudian meresponnya kembali menggunakan kata-kata.

Banyak orang tua yang seringkali salah kaprah, karena mengucapkan kosakata yang dibuat-buat. Contoh, katakan ‘mobil’ dan bukan ‘mbim’. Anda juga bisa menatap mata si kecil supaya mereka mengetahui bahwa anda fokus mengajaknya berbicara.

• Sering Membacakan Cerita

Anda juga harus sering membacakan mereka dongeng atau cerita, bahkan sebaiknya dari sejak anak dilahirkan. Sebab untuk melatih anak berbicara harus dilakukan sedini mungkin, agar mereka terstimulasi. Semakin sering anda membacakan dongeng atau cerita pada si kecil, maka mereka akan semakin terbiasa. Hal tersebut bisa membantunya ketika ia mulai belajar berbicara. 

Di samping stimulasi anak berbicara, dengan membacakan dongeng atau cerita pada si kecil dapat bermanfaat untuk mengajarkan mereka berkomunikasi dengan baik. Bagaimana mereka harus merespon pembicaraan yang dicontohkan pada dongeng yang dibacakan.

Selain itu, membacakan buku bisa bermanfaat memperkenalkan kebiasaan yang baik sejak dini, agar si kecil jadi gemar membaca buku. 

• Apresiasi Anak Saat Ada Kemajuan Berbicara

Ketika anda melatih anak berbicara dan mereka menunjukan kemajuan dalam kemampuan berbicara, maka anda patut mengapresiasi kemajuan mereka. Karena hal seperti ini justru bisa memberikan dampak luar biasa bagi tumbuh kembang si kecil. Apapun perkembangan mereka, sebaiknya beri pujian dan senyuman terhadap apa yang telah mereka capai.

Dengan mengapresiasi anak ketika mereka ada kemajuan, akan sangat bermanfaat untuk meningkatkan kepercayaan diri si kecil.

• Menjadi Pendengar yang Baik

Melakukan stimulasi anak berbicara tidak hanya mengajak mereka berbicara saja, tetapi anda juga harus menjadi pendengar yang baik. Di awal tahapan anak berbicara, mungkin si kecil hanya mengeluarkan celotehan yang sulit dipahami orang dewasa. Anda sebagai orang tua wajib berperan sebagai pendengar dan biarkan si kecil berbicara supaya proses komunikasi antara anda dan si kecil berjalan dengan baik.

• Menjadi Contoh yang Baik

Orang tua adalah figur utama bagi anak. Jadi, apapun yang telah dilakukan oleh orang tua dapat ditiru kembali oleh anak. Salah satunya yaitu ketika mereka berbicara. Ketika memasuki usia anak mulai berbicara, anda harus membimbing dan mendukungnya. Apabila anak mengatakan ‘tata’ untuk menyebut ‘mata’, maka wajib mengatakan ‘mata’ bukan menirukan mereka. Jika demikian, mereka akan mengatakan kosakata yang sama persis dengan yang dikatakan orang tuanya. 

• Mendengarkan Musik

Stimulasi juga dapat dilakukan dengan mengajak si kecil mendengarkan musik. Pastikan anda telah menyeleksi lagu-lagu yang diperdengarkan. Karena biasanya music lebih mudah dihapal oleh si kecil. Anda dapat mengajarkan musik kepada si kecil. Tidak hanya menstimulasi kemampuan berbicara, mendengarkan musik juga bisa membuat si kecil lebih memahami nada dan irama, yang sangat baik bagi perkembangan otaknya.

• Ajak Bersosialisasi

Cara melatih anak berbicara lainnya yaitu dengan mengajak si kecil bersosialisasi bersama teman sebayanya. Trik ini dapat dilakukan sejak kemampuan berbicara si kecil mulai berkembang. Karena dengan mereka bersosialisasi, membuat si kecil bertemu teman sebayanya yang mempunyai bahasa sama.

Melatih anak berbicara bagi sebagian orang tua memerlukan kesabaran yang cukup ekstra, karena kita tahu bahwa setiap anak memiliki perkembangan yang berbeda. Namun yang pasti, stimulasi berbicara pada anak harus dilakukan sejak mereka masih kecil.