Apakah Anda sudah tahu apa itu tuna daksa? Jadi ini merupakan sebuah kondisi kecacatan pada tubuh alias dikenal dengan sebutan disabilitas. Terdapat sejumlah faktor yang menyebabkan kondisi disabilitas ini.
Apabila seseorang mengalami masalah tersebut biasanya tidak akan bisa melakukan aktivitas secara mandiri. Itu yang menjadi alasan kenapa pasien disabilitas tetap memerlukan adanya pertolongan dari orang lain.
Ada beberapa tanda yang dapat membantu Anda mengetahui apakah seseorang terkena gangguan tersebut atau tidak. Sebab kondisi ini akan ditandai dengan beberapa hal misalnya saja adanya gangguan komunikasi, koordinasi, mobilitas hingga adaptasi.
Bahkan juga berkaitan dengan perkembangan yang dimiliki oleh seseorang karena adanya kelainan pada tulang, sistem otot maupun persendian. Untuk memahami lebih lanjut mengenai tuna daksa tersebut, Anda dapat menyimak ulasannya di bawah ini.
Sumber Gambar : Freepik
Dalam Artikel Ini:
TogglePengertian dari Kondisi Tuna Daksa
Sebelum Anda mengetahui lebih lanjut apa sajakah penyebab hingga jenis terapinya, maka harus mengetahui apa itu tuna daksa terlebih dahulu. Jadi kondisi ini nantinya dapat membuat penderita tidak mampu melakukan aktivitas fisik dengan optimal.
Misalnya saja mereka akan kesulitan untuk berjalan, makan, mandi ataupun buang air sehingga orang lain atau pihak keluarga harus membantunya. Perlu diingat bahwa kondisi tersebut dapat terjadi secara sementara ataupun permanen.
Kondisi ini memang akan berpengaruh terhadap fungsi fisik, mobilitas hingga tingkat ketangkasan dari seseorang. Tidak heran penyandang disabilitas ini akan kesulitan untuk melakukan aktivitas sendiri.
Anak yang mempunyai kondisi disabilitas memang harus ada pendamping sehingga dapat melakukan aktivitasnya. Tujuannya adalah supaya mereka dapat melakukan aktivitas harian dengan optimal serta dapat memberikan mereka semangat.
Kondisi ini ternyata dibedakan menjadi 2 kategori secara umum yakni disabilitas neuromuskuloskeletal dan muskuloskeletal. Untuk jenis neuromuskuloskeletal sendiri merupakan cacat fisik dimana disebabkan karena adanya kelainan di sistem pusat saraf.
Hal itulah yang mengakibatkan anak tidak mampu mengontrol gerakan pada bagian tubuh mereka tertentu. Ada sejumlah contoh gangguan yang terjadi akibat jenis kelainan tersebut seperti lumpuh otak, polio hingga stroke.
Sedangkan disabilitas muskuloskeletal adalah kelainan yang terdapat di tulang atau otot, penyakit ataupun adanya degenerasi. Hal itulah yang mengakibatkan aktivitas para pasien akan terganggu nantinya.
Terdapat beberapa jenis kelainan yang dapat terjadi pada sistem otot maupun rangka seperti kehilangan anggota tubuh, adanya pengapuran sendi hingga distrofi otot. Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi dokter terkait dengan jenis disabilitas.
Baca juga tentang : Karakteristik Tuna Daksa Pada Anak dan Tips Perawatannya
Daftar Penyebab dari Tuna Daksa
Setelah memahami bagaimana pengertian dari gangguan tuna daksa di atas, maka berikutnya Anda harus memahami apa sajakah penyebabnya. Sebagai informasi tambahan, penyebab dari gangguan ini memang sangat beragam mulai dari penyakit bawaan sejak lahir, keturunan ataupun kecelakaan.
Meskipun begitu secara umum, penyebab dari kondisi ini dibedakan menjadi tiga jenis. Di bawah ini adalah ulasan lengkap mengenai daftar penyebab dari gangguan disabilitas.
1. Sebelum Kelahiran (Fase Prenatal)
Penyebab pertama dari kelainan ini dapat terjadi sebelum kelahiran atau ketika bayi dalam kandungan. Biasanya dapat disebabkan karena adanya faktor genetik maupun kerusakan di sistem saraf pusat.
Ada sejumlah faktor dimana menyebabkan kelainan pada bayi pada kandungan seperti anoxia prenatal, kondisi jantung gawat, shock, adanya percobaan aborsi dan masih banyak. Selain itu, ibu yang mengalami adanya gangguan metabolisme juga dapat menjadi penyebabnya.
2. Ketika Kelahiran (Fase Perinatal)
Sedangkan penyebab tuna daksa untuk fase kelahiran adalah terjadi pada saat bayi sedang dilahirkan. Kelainan dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti bentuk pinggul orang tua terlalu kecil, pendarahan otak ketika melahirkan, posisi bayi sungsang hingga penggunaan anestesi dengan jumlah terlalu banyak.
3. Setelah Kelahiran (Fase Postnatal)
Masih ada penyebab kenapa seseorang dapat mengalami gangguan cacat fisik ini yakni sesudah bayi dilahirkan. Misalnya saja mengalami adanya infeksi yang dapat menyerang bagian otak.
Selain itu juga bisa saja akibat influenza, ensefalitis, pertusis dan masih banyak lagi. Terdapat juga faktor kecelakaan dimana dapat mengakibatkan adanya trauma di kepala hingga adanya amputasi pada anggota badan.
Sumber Gambar : Freepik
Tips Perawatan untuk Tuna Daksa
Seseorang yang mengalami kondisi ini biasanya akan menunjukkan adanya sejumlah karakter dimana mudah untuk dikenal. Misalnya saja untuk akademik, mereka mungkin mempunyai tingkat IQ lebih rendah dibandingkan dengan orang normal.
Di samping itu, beberapa anak yang mempunyai kecacatan pada anggota tubuh akan lebih mudah tersinggung, pemalu, marah atau frustrasi terhadap diri sendiri. Hal tersebut sebagai bentuk ketidakpercayaan diri akibat tidak bisa melakukan aktivitas fisik secara normal.
Bahkan penderita biasanya juga akan mengalami adanya kondisi kesehatan yang terganggu. Sebagai contohnya, mereka akan lebih mudah terkena sakit gigi, kemampuan mendengar dan melihat berkurang hingga adanya gangguan bicara.
Itulah mengapa apabila anggota keluarga Anda mengalami gangguan tersebut, maka harus tepat dalam merawatnya. Di bawah ini adalah sejumlah tips perawatan bagi penderita gangguan disabilitas tubuh.
1. Selalu Berikan Motivasi dan Perhatian
Tips pertama yang bisa dilakukan untuk membantu penderita tuna daksa adalah selalu memberikan mereka motivasi serta bimbingan. Perlu diingat bahwa anak dengan kebutuhan khusus biasanya sangat butuh hal tersebut.
Sebab dengan begitu akan membuat mereka mampu berkembang dengan baik. Di samping itu, sebagai orang tua hendaknya juga harus selalu bersabar dalam menghadapi mereka.
2. Selalu Memberikan Pengawasan
Sebagai orang tua yang baik, pastikan juga harus memberikan pengawasan kepada penderita disabilitas ini. Terlebih lagi bagi pasien usia anak, maka pengawasan sangat penting karena berpengaruh terhadap tumbuh kembang mereka.
3. Terapi Wicara
Tips terakhir adalah mengikutsertakan pasien dalam terapi wicara sebagai bentuk perawatan dimana dapat membantu untuk meningkatkan skill pasien dalam berkomunikasi. Ini dapat menjadi pilihan terbaik bagi pasien disabilitas yang terganggu kemampuan berbicaranya.
Baca juga tentang : Berikut Ketahui 4 Tahapan Terapi Wicara untuk Anak
Rekomendasi Tempat Terapi Wicara Terbaik
Dari beberapa pilihan terapi untuk tuna daksa, terapi wicara menjadi salah satu bentuk terapi yang sangat disarankan. Program perawatan tersebut biasanya akan dilakukan oleh seorang profesional dan kredibel di bidangnya.
Nantinya mereka akan memberikan saran untuk mengonsumsi obat ataupun melakukan vaksin tertentu agar terhindar dari adanya kerusakan lebih lanjut. Selain itu, juga dapat membantu untuk mencegah terjadi masalah kelumpuhan.
Saat ini, Anda sudah bisa dengan mudah menemukan keberadaan layanan terapi wicara tersebut. Tetapi memang tidak semuanya dapat dipercaya serta memberikan perawatan terbaik kepada pasien.
Wicaraku adalah sebuah jasa yang bisa Anda andalkan untuk mendapatkan terapi wicara dari para profesional. Mereka dapat membantu mengatasi masalah pada gangguan bicara dimana dialami oleh seseorang dengan optimal.
Di samping itu, layanan mereka sudah memperoleh dukungan dari profesional sehingga Anda tidak perlu khawatir menyerahkan pasien untuk memperoleh perawatan terbaik. Jadi tunggu apalagi? Anda dapat segera memanfaatkan layanan mereka.
Kelainan atau kecacatan pada tubuh harus mendapatkan perawatan segera dan terbaik agar tidak semakin parah. Anda dapat memperoleh terapi terbaik untuk tuna daksa hanya dari Wicaraku dan hubungi +62 895-4151-54575 sekarang juga.
Referensi Penulisan:
- Hellosehat. “Mengenal Tunadaksa (Disabilitas Fisik) dan Cara Merawatnya”, https://hellosehat.com/sehat/gejala-umum/tunadaksa/, diakses pada 27 Agustus 2024.
- Doktersehat. “Tunadaksa: Penyebab, Jenis, Karakteristik, dan Perawatan”, https://doktersehat.com/penyakit-a-z/tunadaksa/, diakses pada 27 Agustus 2024.
- SLB Pelita Nusa. “Cara Menangani Anak Berkebutuhan Khusus”, https://www.slbpelitanusa.sch.id/cara-menangani-anak-berkebutuhan-khusus/, diakses pada 27 Agustus 2024.