Gangguan artikulasi atau articulation disorders merupakan gangguan yang bisa terjadi pada anak, ada macam-macam faktor artikulasi anak mengalami gangguan mulai dari cedera otak, gangguan pada pendengaran, hingga faktor yang disebabkan saat ibu mengandung bayinya.
Seseorang yang mengalami gangguan artikulasi akan memiliki masalah saat berkomunikasi karena pengucapannya yang terdengar tidak terlalu jelas. Orang tua harus mengatasi masalah gangguan ini dengan bantuan ahli terapis dan beberapa tindakan agar dapat melatih artikulasinya dengan baik.
Kenali Beberapa Faktor Artikulasi Anak
Pada umumnya anak sudah bisa mengucapkan bunyi ujaran secara sempurna pada umur empat tahun hingga lima tahun. Jika Anda menemukan buah hati yang masih alami kesulitan berbicara pada rentang usia tersebut, bisa jadi salah satu alasannya adalah gangguan artikulasi.
Ada macam-macam faktor artikulasi anak bisa terjadi. Biasanya yang mengalami gangguan berbicara tidak memiliki kemampuan untuk menghasilkan bunyi tertentu atau membentuk bunyi dengan tepat.
Sehingga beberapa ucapannya akan terdengar sulit untuk dipahami oleh orang lain sehingga akan berpengaruh kepada kehidupan sosialnya. Sebelum mengatasinya, pahami dulu faktor-faktor yang bisa terjadi.
1. Infeksi pada telinga
Infeksi pada telinga bisa jadi salah satu penyebab terjadinya gangguan ini. Biasanya infeksi ini akan terjadi disertai dengan munculnya cairan. Sebelum melatih artikulasinya, Anda harus memastikan infeksi ini diatasi dengan baik.
2. Terdapat kelainan saat berkembang
Faktor artikulasi anak tidak sempurna juga bisa disebabkan karena adanya kelainan saat berkembang ditandai dengan langit-langit sumbing. Langit-langit sumbing bisa jadi salah satu penyebab gangguan saat berbicara.
3. Gangguan pada sistem saraf
Gangguan perkembangan pada sistem saraf juga jadi alasan lainnya gangguan ini terjadi. Gangguan pada sistem saraf ini terjadi pada autisme, down syndrome, dan masih banyak lagi.
Untuk mengatasi salah satu faktor artikulasi anak buruk adalah mengikuti terapi wicara bersama dengan ahli. Terapi dengan ahli akan membuatnya bisa lebih fokus untuk belajar dan berlatih. Apalagi seorang ahli akan membuat program pelatihan yang baik sesuai dengan kondisi pasiennya.
4. Faktor prenatal dan perinatal
Terakhir yang dapat menjadi faktor artikulasi anak bisa terjadi saat ibu masih mengandung. Ibu yang mengalami stres, gizi buruk, infeksi yang didapatkan saat masa kehamilan dan masih banyak lagi.
Baca juga tentang : Dampak Gangguan Artikulasi Anak Pada Perkembangan Sosial
Gejala Gangguan Artikulasi Anak yang Sering Diabaikan Orang Tua
Gangguan artikulasi pada anak sering sekali diabaikan oleh orang tua. Banyak sekali yang menganggap kesalahan artikulasi pada buah hatinya adalah hal biasa. Padahal ada beberapa dampak negatif jika gangguan artikulasi tidak diatasi.
Faktor artikulasi anak alami gangguan terus menerus tanpa penanganan yang tepat akan memberikan dampak kesulitan berkomunikasi dengan teman, kepercayaan dirinya berkurang, hingga mempengaruhi kemampuan akademisnya. Untuk mencegah dampak negatif dari kelainan berbahasa yang sering terjadi, orang tua harus tahu beberapa gejala ini.
1. Cadel
Cadel termasuk kepada salah satu ciri-ciri seseorang mengalami gangguan artikulasi. Cadel adalah gangguan bicara yang membuat seseorang terhambat saat mengeluarkan bunyi mendesis seperti pada “s”, “r” dan “z”.
Salah satu gejala kelainan artikulasi ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Bukan karena menggunakan empeng dalam jangka waktu yang panjang, melainkan faktor artikulasi anak terganggu bisa terjadi karena tongue-tie, posisi rahang yang tidak tepat dan kesalahan artikulasi.
Sebenarnya cadel memang akan menghilang seiring berjalannya waktu, namun orang tua tetap harus waspada ketika buah hati tetap cadel seiring bertambahnya usia. Sehingga sangat penting bagi orang tua memahami faktor-faktor penyebab dan gejalanya untuk melakukan deteksi dini sehingga pengobatan terapi wicara bisa lebih efektif.
2. Berbicara berantakan
Berbicara berantakan ditandai ketika seseorang salah mengucapkan kata atau bunyi, kebanyakan orang yang berbicara berantakan akan mengganti huruf “s” dengan “t”.
Berbicara berantakan ini merupakan salah satu gejala gangguan artikulasi yang ditandai dengan bicara yang cepat dan juga artikulasinya tidak jelas. Sama seperti cadel, berbicara berantakan sebenarnya cukup umum ditemui saat mulai belajar berbicara.
Namun, orang harus tetap memerhatikan jika tetap berbicara berantakan saat berusia 4 tahun atau 5 tahun. Seseorang yang sudah berusia 4 tahun atau 5 tahun seharusnya sudah memiliki kemampuan untuk membunyikan atau mengatakan kata dengan sempurna.
Cara Tepat Menangani Gangguan Artikulasi Pada Anak-anak
Orang tua bisa membantunya yang mengalami gangguan berbahasa. Dengan bantuan orang tua akan menjadi faktor artikulasi anak menjadi lebih baik bahkan sembuh. Dengan mengikuti kesembilan cara ini bisa membantunya membunyikan suara tanpa kesalahan lagi.
1. Pahami masalah artikulasi bicaranya
Langkah pertama adalah pahami masalah artikulasi terjadi pada bunyi apa saja. dengan mengetahuinya Anda bisa menyesuaikan kebutuhannya. Jika Anda tidak tahu bagaimana caranya bisa temui seorang ahli Speech Language Pathologist atau terapis wicara.
2. Membuat anak nyaman untuk berbicara
Orang tua harus membuat suasana saat akan belajar cukup nyaman. Dengan suasana dan kondisi lingkungan nyaman, waktu belajar juga bisa lebih efektif.
Pastikan juga faktor artikulasi anak terhambat adalah adanya gangguan visual dan pendengaran yang membuatnya tidak fokus. Oleh sebab itu minimalkan gangguan visual dan juga pendengaran.
3. Belajar sambil bermain
Buat sesi latihan belajar menyenangkan, dibutuhkan kreativitas untuk membuat sesi belajar bicara ini menjadi menyenangkan. Jika kesulitan, meminta bantuan terapis bisa dianjurkan.
4. Berbicara secara perlahan
Agar bisa dipahami dan ditiru coba untuk bicara secara perlahan. Dengan ini anak-anak akan belajar visual sekaligus meniru.
5. Mengoreksi dengan lembut
Jika masih salah, lakukan koreksi dengan lembut. Berikan sikap yang positif untuk membuatnya tetap nyaman dan tidak frustasi. Rasa frustasi akan membuatnya malas untuk berlatih lagi.
6. Beri pujian ketika mengucapkan kata dengan baik
Jika pengucapannya telah baik, berikanlah pujian untuk mengapresiasi pencapaiannya. Dengan pujian dan dukungan yang diterima akan meningkatkan kepercayaan diri dan terus berlatih.
7. Membaca buku sebagai rutinitas sehari-hari
Adakan rutinitas untuk membaca buku, orang tua harus tahu bahwa saat membaca anak-anak akan mengenal banyak bunyi, kata, pola bahasa yang akan membantu dalam melancarkan artikulasinya.
8. Berlatih secara teratur
Terakhir adalah berlatih secara teratur agar bisa mempercepat peningkatan keterampilan artikulasinya. Orang tua atau terapis harus bekerja sama untuk memasukkan sesi latihan menjadi rutinitas hariannya.
Baca juga tentang : Kenali Sindrom Spoonerism Beserta Peran Penting Terapi Wicara
Wicaraku Ahli Terapi Wicara untuk Atasi Gangguan Artikulasi Anak
Wicaraku adalah salah satu penyedia terapi wicara terbaik di Indonesia. Wicaraku sering dipilih karena menerima layanan home visit atau kunjungan ke rumah. Dengan layanan ini terapis akan datang ke rumah Anda sehingga anak-anak akan merasa lebih nyaman.
Sesi latihan di lingkungan yang nyaman ini tentu memiliki kelebihan membuatnya lebih fokus, tidak tantrum dan dapat melakukan sesi terapi sampai selesai. Walaupun dilakukan di rumah, setiap ahli terapis telah dilengkapi dengan alat-alat penunjang untuk meningkatkan kemampuan berbicara.
Hubungi nomor +62 895-4151-54575 untuk langsung memesan jasa kami atau mendapatkan informasi lebih lanjut. Anda sebagai orang tua tidak perlu khawatir lagi, faktor artikulasi anak yang terganggu bisa segera teratasi dengan hadirnya Wicaraku.
Referensi Penulisan:
Connected Speech Pathology. “Cluttering Speech Disorder: Symptoms, Causes, and Therapy”, https://connectedspeechpathology.com/blog/cluttering-speech-disorder-symptoms-causes-and-therapy, diakses pada 23 Desember 2024.
Sounderic. “Articulation Disorder: Types, Causes & Signs”, https://www.sounderic.com/post/articulation-disorder#:~:text=Brain%20injury%20can%20lead%20to,associated%20with%20articulation%20disorders%20too, diakses pada 23 Desember 2024.
PediaSure. “Anak Cadel? Cari Tahu Penyebab dan Cara Mengatasinya di Sini!”, https://www.family.abbott/id-id/pediasure/tools-and-resources/infos-about-child-growth/stimulation/cadel-adalah.html, diakses pada 23 Desember 2024.
Autism Parenting. “9 Tips on How to Help a Child with Speech Articulation Problems”, https://www.autismparentingmagazine.com/how-to-help-speech-articulation-problems/#:~:text=Common%20causes%20for%20speech%20articulation,difficulty%20in%20forming%20specific%20sounds., diakses pada 23 Desember 2024.
Halodoc. “Anak Alami Gangguan Artikulasi Atasi dengan Terapi Wicara “, https://www.halodoc.com/artikel/anak-alami-gangguan-artikulasi-atasi-dengan-terapi-wicara?srsltid=AfmBOopPLq1ljdNchRJdbKXPzTWlTNzx7mWQeKj2LzqBU9-J_myhj2R6, diakses pada 23 Desember 2024.
