Daftar Isi
ToggleCara Melatih Oromotor Bayi, Melatih kemampuan oromotor bayi merupakan langkah penting dalam mendukung perkembangan berbicara dan makan sejak dini. Banyak orang tua mungkin belum terlalu memahami apa itu latihan oromotor, padahal stimulasi ini berperan besar dalam membantu bayi mengenali, mengontrol, dan mengkoordinasikan otot-otot mulut, lidah, pipi, serta rahang. Artikel ini akan membahas secara lengkap apa itu oromotor, manfaat melatihnya sejak dini, teknik-teknik yang bisa dilakukan di rumah, hingga cara mengetahui kapan perlu konsultasi dengan terapis wicara profesional.

Cara Melatih Oromotor Bayi: Panduan Lengkap untuk Bunda yang Ingin Si Kecil Lebih Cakap Bicara
Oromotor berasal dari kata “oro” (mulut) dan “motor” (gerak). Secara sederhana, kemampuan oromotor adalah koordinasi otot-otot di area mulut yang mendukung aktivitas seperti menghisap, menelan, mengunyah, hingga berbicara.
Perkembangan oromotor yang baik akan memengaruhi banyak aspek kehidupan bayi. Misalnya, bayi yang otot mulutnya kuat dan koordinasinya baik biasanya lebih mudah menyusu, tidak mudah tersedak, dan cepat merespons suara.
Sebaliknya, jika perkembangan oromotornya tertunda, bayi mungkin tampak kesulitan mengisap ASI, sering meneteskan air liur, atau mengalami keterlambatan bicara di kemudian hari.
Mengapa Melatih Oromotor Bayi Itu Penting?
Stimulasi oromotor bukan hanya soal bicara, tetapi juga tentang fungsi dasar seperti makan dan menelan. Latihan sederhana dapat membantu memperkuat otot-otot wajah, rahang, dan lidah sehingga bayi mampu mengontrol gerakan mulutnya dengan lebih baik.
Penelitian dari University of Iowa’s Department of Communication Sciences and Disorders menunjukkan bahwa stimulasi oromotor berkontribusi signifikan terhadap perkembangan fonetik dan fonologis pada bayi usia dini (sumber: University of Iowa Research on Early Speech Development).
Artinya, semakin dini stimulasi dilakukan, semakin besar pula peluang bayi untuk memiliki kemampuan bicara yang lancar dan artikulasi yang jelas saat tumbuh.
Tanda Bayi Perlu Dilatih Oromotornya
Tidak semua bayi mengalami masalah oromotor, tetapi ada beberapa tanda yang patut diwaspadai, antara lain:
Bayi tampak kesulitan mengisap saat menyusu.
Sering tersedak ketika minum dari dot atau saat makan MPASI.
Air liur berlebihan meski bukan karena tumbuh gigi.
Suara tangisan terdengar lemah.
Mulut jarang menutup atau lidah sering keluar.
Jika beberapa tanda ini muncul, latihan oromotor bisa menjadi langkah awal yang membantu. Namun, bila gejala tampak berat, sebaiknya segera konsultasikan dengan terapis wicara untuk penanganan lebih spesifik.
Waktu yang Tepat untuk Mulai Latihan Oromotor
Idealnya, stimulasi oromotor bisa dimulai sejak bayi berusia beberapa minggu, terutama jika bayi sudah mampu mengisap dengan baik.
Pada tahap awal, latihan dilakukan dengan cara yang lembut, misalnya menyentuh area pipi dan bibir sambil memberikan rangsangan suara. Seiring waktu, latihan bisa ditingkatkan, seperti memperkenalkan tekstur makanan berbeda saat bayi mulai MPASI.
Penting untuk diingat bahwa setiap bayi berkembang dengan kecepatannya sendiri. Fokus utama adalah konsistensi dan kesabaran, bukan memaksa bayi melakukan gerakan tertentu.
Cara Melatih Oromotor Bayi di Rumah
Ada berbagai cara alami dan menyenangkan untuk melatih kemampuan oromotor bayi tanpa perlu alat khusus. Berikut beberapa teknik yang bisa dilakukan orang tua di rumah:
1. Stimulasi dengan Sentuhan Lembut
Gunakan ujung jari bersih atau kain lembut untuk menyentuh area sekitar bibir dan pipi bayi. Gerakan ini membantu meningkatkan kesadaran sensorik di area mulut dan memperkuat otot wajah.
2. Mengajak Bayi Menirukan Ekspresi Wajah
Tersenyumlah, buka mulut lebar, atau keluarkan lidah pelan-pelan di depan bayi. Biasanya bayi akan meniru ekspresi tersebut. Aktivitas sederhana ini sangat efektif melatih koordinasi otot bibir dan lidah.
3. Latihan Hisap dan Tiup
Bayi bisa diajak meniup gelembung sabun (saat sudah cukup besar) atau meniup mainan berbentuk peluit kecil. Latihan ini memperkuat otot pernapasan dan kontrol udara yang penting untuk berbicara.
4. Memperkenalkan Makanan dengan Tekstur Bervariasi
Saat bayi mulai MPASI, berikan makanan dengan tekstur yang berbeda seperti lembut, agak padat, atau sedikit kasar. Hal ini membantu otot mulut menyesuaikan diri dan melatih gerakan mengunyah.
5. Pijatan Oromotor
Pijat lembut area sekitar mulut dan rahang dengan gerakan melingkar. Selain menenangkan, pijatan juga dapat meningkatkan sirkulasi darah dan elastisitas otot mulut.
Baca juga artikel: Bahasa Isyarat Tuna Wicara: Jembatan Komunikasi yang Menguatkan
Kesalahan Umum dalam Melatih Oromotor Bayi
Beberapa orang tua tanpa sadar melakukan kesalahan yang justru bisa menghambat kemajuan bayi, seperti:
Memberikan latihan terlalu berat tanpa memperhatikan usia bayi.
Menggunakan alat bantu tanpa panduan profesional.
Memaksa bayi melakukan gerakan saat ia sedang rewel atau lelah.
Tidak menjaga kebersihan saat melakukan stimulasi di area mulut.
Selalu pastikan latihan dilakukan dengan suasana menyenangkan agar bayi tidak merasa tertekan. Pengulangan ringan namun konsisten lebih efektif dibanding latihan berat sesekali.
Bagaimana Oromotor Mempengaruhi Perkembangan Bicara?
Kemampuan bicara tidak muncul secara tiba-tiba. Prosesnya dimulai dari kontrol otot mulut yang baik. Ketika bayi mampu menggerakkan lidah, bibir, dan rahang secara terkoordinasi, ia akan lebih mudah membentuk suara dan kata.
Misalnya, gerakan lidah ke depan dan ke atas diperlukan untuk mengucapkan huruf-huruf seperti “t”, “d”, dan “l”. Sementara itu, bibir yang kuat membantu menghasilkan suara “p” dan “b”.
Dengan kata lain, melatih oromotor adalah pondasi penting untuk kemampuan bicara yang jelas dan efektif di masa depan.
Kapan Harus Konsultasi dengan Terapis Wicara?
Jika setelah usia 1 tahun bayi belum menunjukkan tanda-tanda ingin meniru suara, sulit makan makanan padat, atau terus meneteskan air liur, sebaiknya segera berkonsultasi dengan ahli terapi wicara.
Terapis wicara akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kemampuan oromotor bayi dan memberikan latihan yang sesuai dengan kondisi individu. Penanganan dini dapat mencegah keterlambatan bicara dan gangguan makan di masa pertumbuhan.
Manfaat Menggunakan Layanan Terapi Wicara Profesional
Bagi orang tua yang ingin memastikan perkembangan oromotor bayi berlangsung optimal, mengikuti terapi wicara di bawah bimbingan ahli adalah pilihan tepat. Terapis profesional tidak hanya memberikan latihan yang aman dan efektif, tetapi juga mengedukasi orang tua agar mampu melanjutkan stimulasi di rumah.
Keunggulan lain dari layanan profesional adalah adanya pemantauan progres. Setiap sesi akan dievaluasi, dan latihan akan disesuaikan dengan kebutuhan bayi. Dengan pendekatan ini, perkembangan bicara dan makan anak bisa meningkat lebih cepat dan lebih terarah.
FAQ: Pertanyaan yang Sering Diajukan Seputar Latihan Oromotor Bayi
Apakah latihan oromotor aman dilakukan di rumah?
Ya, latihan oromotor aman jika dilakukan dengan benar. Pastikan tangan bersih, bayi dalam kondisi tenang, dan latihan tidak dilakukan secara berlebihan. Jika ragu, mintalah panduan dari terapis wicara.
Berapa kali sehari sebaiknya latihan dilakukan?
Latihan ringan dapat dilakukan 2–3 kali sehari dengan durasi beberapa menit. Kuncinya adalah konsistensi dan kesabaran. Hindari memaksa bayi ketika ia tidak nyaman.
Apakah bayi yang lahir prematur perlu latihan oromotor?
Bayi prematur sering mengalami kelemahan otot wajah sehingga latihan oromotor sangat disarankan. Dengan stimulasi terarah, kemampuan makan dan bicara mereka bisa berkembang mendekati bayi seusianya.
Apakah latihan ini membantu anak dengan keterlambatan bicara?
Sangat membantu. Latihan oromotor memperkuat otot mulut dan meningkatkan kesadaran terhadap suara. Hal ini menjadi dasar bagi anak untuk mulai meniru dan memproduksi kata.
Apakah terapi wicara hanya untuk anak yang sudah bisa bicara?
Tidak. Terapi wicara juga penting untuk bayi atau anak yang belum bisa bicara tetapi menunjukkan tanda-tanda gangguan makan, mengunyah, atau menelan. Tujuannya bukan hanya mengajari bicara, tapi juga memperbaiki fungsi dasar area mulut.
Tips Agar Latihan Oromotor Lebih Efektif
Agar hasilnya maksimal, orang tua sebaiknya melakukan latihan dalam suasana interaktif dan positif. Berbicaralah dengan bayi selama latihan, gunakan suara lembut, dan sertakan permainan sederhana. Misalnya, ajak bayi meniup gelembung sabun sambil tertawa bersama, atau buat suara “mmm” saat makan. Aktivitas kecil ini tidak hanya melatih oromotor tetapi juga mempererat hubungan emosional antara orang tua dan anak. Selain itu, penting untuk memperhatikan pola tidur, asupan gizi, dan kesehatan umum bayi. Faktor-faktor tersebut berpengaruh langsung terhadap kemampuan otot dan saraf yang mendukung fungsi oromotor.

Latihan Kecil, Dampak Besar untuk Masa Depan Si Kecil
Melatih oromotor bayi adalah investasi jangka panjang untuk tumbuh kembangnya. Dengan latihan sederhana, sabar, dan konsisten, bayi akan lebih mudah makan, menelan, dan berbicara.
Namun, jika ditemukan tanda-tanda keterlambatan, jangan ragu berkonsultasi dengan tenaga profesional. Penanganan sejak dini selalu lebih efektif dibanding menunggu terlalu lama.
Baca juga artikel: Penyebab Pita Suara Rusak
Informasi Pemesanan
Untuk Anda yang membutuhkan layanan terapi wicara anak atau dewasa ke rumah di daerah Jabodetabek, pemesanan dapat dilakukan melalui Wicaraku. Layanan tersedia setiap hari Senin hingga Minggu pukul 09:00–18:00. Anda bisa menghubungi telepon di +62 855-9216-4058 atau WhatsApp di +62 895-4151-54575 untuk informasi lebih lanjut. Konsultasi juga dapat dilakukan melalui email di info@wicaraku.id atau dengan mengisi formulir melalui tautan berikut Konsultasi: Klik Disini. Kantor kami berlokasi di QP Office, Perkantoran Tanjung Mas Raya, Blok B1 No. 44, Jakarta Selatan, 12530.
Terakhir diperbarui : Jumat, 24 Oktober 2025
Referensi penulisan:
- Tentang Anak. “Latih Oromotor Anak untuk Cegah GTM“, diakses 24 Oktober 2025.
- PrimaKu. “Tips Melatih Oromotor Bayi agar Terampil Makan“, diakses 24 Oktober 2025.
- Abbott Nutrition. “Apa Itu Oromotor pada Anak dan Bagaimana Cara Stimulasinya?“, diakses 24 Oktober 2025.

















