Sebagai orang tua penting untuk Anda paham bagaimana ciri anak tuna wicara sehingga bisa memberikan penanganan yang tepat dan cepat. Apalagi ada banyak faktor yang menyebabkan anak mengalami kondisi tersebut.
Padahal berbicara merupakan salah satu langkah untuk berhubungan dengan orang lain. Apabila anak tidak mampu berkomunikasi dengan baik bisa memberikan pengaruh terhadap kehidupan sosial dan aktivitasnya sehari-hari.
Inilah penting bagi orang tua untuk mewaspadai tandan anak tuna wicara agar tidak menimbulkan permasalahan lain ke depannya. Tentunya gejala ini bisa terlihat sejak anak kecil apabila orang tua menyadarinya.
Apa Saja Ciri Anak Tuna Wicara?
Penting bagi orang tua untuk selalu memantau perkembangan si kecil sehingga dapat memberikan pertolongan cepat apabila ada yang aneh. Untuk tanda anak tuna wicara sebenarnya bisa dideteksi sedini mungkin.
Umumnya anak yang berusia 1,5 tahun sudah bisa mengucapkan 5 kata. Namun jika si kecil sudah menginjak usia 2 sampai 3 tahun tidak mampu berbicara dengan lancar maka Anda harus mewaspadainya. Beberapa gejala umum yang menandakan ciri anak tuna wicara seperti berikut:
- Sering memperpanjang suara ketika berbicara dan mengulangi kata.
- Ketika berbicara suara terdengar melengking.
- Berusaha keras untuk berbicara dengan benar
- Kesulitan untuk mengucapkan kata-kata dengan benar
- Menata ulang suku kata akibat kesulitan bicara serta menambahkan sebuah suku kata ke kalimat yang ingin diucapkan.
Selain itu, ciri anak tuna wicara dari segi fisik juga terlihat jika anak memiliki gangguan ini berupa:
- Telinga mengeluarkan cairanBibir memiliki kelainan bentuk seperti sumbing
- Sering melakukan gerakan berulang
- Ketika berbicara saling memperhatikan gerakan bibir lawan bicara
- Tidak suka berinteraksi dan cenderung pendiam.
Dalam undang-undang di Indonesia, anak yang memiliki gangguan ini dikategorikan sebagai penyandang disabilitas. Namun dari segi tingkat intelegensi sama dengan anak normal lainnya.
Jadi sebagai orang tua Anda harus paham mengenai ciri anak tuna wicara sehingga bisa melakukan terapi secepat mungkin. Semakin cepat penanganan yang diberikan maka semakin besar juga potensi untuk sembuh.
Baca juga artikel: Pentingnya Penggunaan Talk Tools Bagi Tuna Wicara
Pemicu Terjadinya Gangguan Bicara
Selain paham mengenai tanda anak tuna wicara, Anda harus mengetahui pemicu terjadinya permasalahan ini. Gangguan bicara disebabkan oleh keterlambatan perkembangan akibat keturunan maupun kurang baiknya fungsi otak.
Penyebab lainnya bisa disebabkan oleh gangguan fisik sehingga si kecil sulit menggerakkan lidahnya. Berikut beberapa kondisi meningkatkan risiko terjadinya gangguan bicara yaitu:
1. Autisme
Autisme merupakan gangguan perilaku dan interaksi sosial disebabkan kelainan perkembangan saraf otak. Ciri anak tuna wicara ini membuat penderita sulit berkomunikasi, belajar, dan berhubungan sosial.
Tentunya gejala dan tingkat keparahan penyakit ini berbeda-beda pada setiap penderita. Berdasarkan data dihimpun oleh WHO, penyakit ini terjadi pada satu dari 160 anak di seluruh dunia. Pastinya penderita autisme sulit berkomunikasi baik secara verbal maupun nonverbal.
2. Disleksia
Merupakan gangguan proses belajar yang ditandai dengan kesulitan mengeja, menulis, dan membaca. Penderita gangguan ini akan kesulitan mengidentifikasi kata-kata yang diucapkan dan mengubahnya menjadi huruf atau kalimat.
Permasalahan ini termasuk gangguan cara pada bagian otak yang memproses bahasa. Walaupun penderita kesulitan dalam belajar tetapi tidak mempengaruhi tingkat kecerdasannya.
3. Cerebral Palsy
Biasanya disebut sebagai lumpuh otak di mana koordinasi otot dan gerakan mengalami gangguan. Dalam beberapa kasus penyakit Ini bisa memberikan pengaruh terhadap penglihatan, pendengaran, dan sensasi.
Penanganan untuk Anak yang Mengalami Tuna Wicara
Setelah mengetahui apa saja tanda anak tuna wicara maka orang tua harus paham bagaimana cara penanganan yang tepat. Hal ini bisa mendukung si kecil untuk bisa berinteraksi dengan orang lain kedepannya. Inilah beberapa penanganan yang tepat tetapi sederhana yaitu:
1. Metode Bubbling
Jika si kecil memiliki ciri anak tuna wicara maka Anda bisa menggunakan metode yang satu ini. Tujuannya untuk melatih kemampuan bicara anak yang disesuaikan dengan usianya. Caranya juga sangat sederhana di mana Anda hanya perlu meminta anak meniru suara hewan atau kendaraan secara acak.
2. Metode Imitasi
Cara satu ini mirip dengan sebelumnya di mana proses belajarnya dengan cara meniru perkataan atau bunyi diucapkan oleh orang lain. Tujuan dari metode ini agar melatih artikulasi kata sehingga anak bisa berbicara dengan jelas.
3. Metode Visual
Jika Anda takut anak bosan ketika belajar maka bisa menggunakan metode yang satu ini karena sudah pasti menarik. Nantinya Anda akan menggunakan gambar atau video untuk memperkenalkan nama benda, buah, dan binatang.
Kemudian Anda bisa meminta anak untuk mengucapkan nama dari benda tersebut. Dengan cara seperti ini selain bisa melatih kemampuan berbicara anak maka bisa menambah pengetahuan mereka.
4. Metode Auditif dan Motto Kinestetik
Dalam cara yang satu ini Anda harus memberikan contoh terlebih dahulu mengenai sebuah kata atau kalimat. Setelah anak mendengar Anda berbicara maka cinta mereka untuk menirukannya kembali.
Sedangkan metode moto kinestetik adalah cara artikulasi yang dilakukan dengan menggerakkan rahang, leher, dan mulut. Tentunya cara ini hanya dilakukan oleh orang yang ahli di bidangnya agar maksimal. Tujuan dari metode ini untuk mencegah dan memperbaiki artikulasi yang salah sehingga si kecil bisa berbicara dengan jelas.
Baca juga artikel: Cara Berkomunikasi dengan Tuna Wicara Bersama Terapis
Atasi Tuna Wicara dengan Terapi
Untuk mengatasi ciri anak tuna wicara maka Anda bisa menggunakan jasa terapis profesional. Walaupun orang tua memiliki peran penting tetapi untuk mempercepat proses penyembuhan maka diperlukan orang yang ahli di bidangnya.
Dengan menggunakan jasa terapis profesional maka proses pemberian terapi akan disesuaikan berdasarkan kebutuhan. Apalagi saat ini sudah banyak jasa terapi wicara yang bisa Anda gunakan. Salah satunya adalah Wicaraku yang memiliki terapi bersertifikat sehingga ahli di bidangnya.
Proses terapi juga bisa dilakukan di rumah sehingga Anda bisa menyusun jadwal. Dengan hal tersebut maka si kecil tidak akan pernah ketinggalan sesi terapi. Hal ini pastinya mempermudah Anda di mana tidak perlu mengantri di klinik.
Karena proses terapi dilakukan di rumah maka akan lebih fokus dan tidak akan terburu-buru. Tentunya jasa Wicaraku tersebar di berbagai kota di Indonesia sehingga bisa menjangkau banyak pasien. Dari segi harga juga tidak mengkhawatirkan karena sangat terjangkau.
Tersedia juga berbagai macam paket yang bisa dipilih sesuai kebutuhan. Jangan lupa juga untuk melakukan konsultasi agar terapis bisa mengetahui kondisi anak dan menyusun metode yang sesuai.
Pastinya Wicaraku juga melayani berbagai macam permasalahan berbicara yang disebabkan oleh berbagai hal. Untuk informasi lebih lanjut maka Anda bisa menghubungi +62895-4151-54575.
Dengan berbagai macam kemudahan ini maka bisa mendukung proses penyembuhan si kecil menjadi lebih cepat. Saat Anda melihat ada ciri anak tuna wicara pada buah hati maka bisa langsung datang ke tempat terapi ini sebelum terlambat.
Referensi penulisan:
- Halodoc. “Ibu, Ketahui Penanganan Efektif Tuna Wicara pada Anak”, https://www.halodoc.com/artikel/ibu-ketahui-penanganan-efektif-tuna-wicara-pada-anak?srsltid=AfmBOor5hPwS53PGI4NMgAwwXvn99foyo0WIaBCS13BatCiaRYICGLAk, diakses pada 17 Januari 2025.
- Halodoc. “Ibu Harus Tahu, Ini 7 Gejala Tuna Wicara pada Anak”, https://www.halodoc.com/artikel/ibu-harus-tahu-ini-7-gejala-tuna-wicara-pada-anak?srsltid=AfmBOop0_vfkXU18K-zOWzBxq5Cvy81cen8fekW2He5iiYjRv5uXqxU5, diakses pada 17 Januari 2025.
- Alodokter. “Penyebab Autisme”, https://www.alodokter.com/autisme, diakses pada 17 Januari 2025.
- Alodokter. “Disleksia”, https://www.alodokter.com/disleksia, diakses pada 17 Januari 2025.
