Distorsi Artikulasi dan Bagaimana Terapi Wicara Menyembuhkan?

Wicaraku Writer

September 27, 2024

Wicaraku

Wicaraku Writer

September 27, 2024

Wicaraku

Distorsi artikulasi merupakan kondisi gangguan pada anak sehingga membuatnya sulit mengucapkan bunyi yang benar ketika berbicara. Hal ini menyebabkan penderitanya salah pengucapan atau bahkan menghilangkan seluruh kata.

Apabila Anda menemukan si kecil menambahkan bunyi atau suku kata ke kata yang tidak seharusnya, merubah suara, menghilangkan atau mengganti bunyi, maka perlu segera dicek untuk diagnosis dan pengobatan dini.

Diagnosis penting untuk memantau perkembangan kemampuan bicara anak sekaligus memberi perawatan hingga dapat disembuhkan. Salah satu upayanya adalah dengan mengikuti terapi wicara yang melibatkan ahli patologi wicara dan bahasa (SLP).

Sumber Gambar : Freepik 

Apakah Distorsi Artikulasi Sama dengan Gangguan Fonologis?

Kesalahan dalam berartikulasi kerap dihubungkan dengan gangguan fonologis. Keduanya adalah kondisi gangguan kemampuan berbicara yang mirip namun sebenarnya berbeda karena penanganannya juga berbeda.

Penderita gangguan fonologis sebenarnya dapat mengucapkan bunyi dengan benar, hanya saja sulit menggabungkan bunyinya. Misalnya bisa mengucapkan huruf “d” secara terpisah, tapi tidak bisa mengucapkan kata yang dimulai dengan huruf “d.”

Penderita gangguan fonologis akan mengganti huruf “d” tadi dengan huruf “g.” Sedangkan gangguan artikulasi biasanya kesulitan dengan fungsi motorik yang dibutuhkan untuk membuat bunyi-bunyi tertentu.

Penderitanya distorsi artikulasi tidak dapat mengoordinasikan antara bibir, lidah, gigi, langit-langit, paru-paru untuk menghasilkan suatu bunyi. Justru bunyi yang dibuat terdengar terdistorsi atau mengganti suatu bunyi yang tidak bisa mereka buat.

Misalnya selalu menggunakan “f” untuk mengeluarkan bunyi “th” atau mengubah suara seperti cadel (huruf “s” terdengar seperti “th”). Tidak jarang mereka juga menambahkan suku kata yang tidak seharusnya.

Contohnya mengucapkan “play” menjadi “puh-lay.” Gejala lainnya adalah menghilangkan bunyi-bunyi tertentu. Meski antara gangguan artikulasi dengan gangguan fonologis berbeda, namun anak-anak juga bisa mengalami kedua gangguan tersebut secara bersamaan.

Baca juga tentang : Distorsi Artikulasi Akibat Kecelakaan dan Cara Mengatasinya

Berbagai Penyebab Terjadinya Distorsi Artikulasi

Kesalahan artikulasi yang terjadi pada anak dapat disebabkan oleh beberapa hal. Berdasarkan identifikasi ahli patologi wicara dan bahasa, berikut beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya distorsi dalam berartikulasi.

1. Masalah Neurologis

Kondisi seperti cerebral palsy atau perkembangan terlambat dapat mempengaruhi kinerja otak dalam merencanakan maupun mengoordinasikan gerakan bicara. Akibatnya, penderitanya sulit mengendalikan bibir, lidah, rahang saat menghasilkan bunyi tertentu.

2. Kesulitan Motorik Oral

Kondisi di mana koordinasi otot buruk dan tonus otot yang rendah sehingga penderita sulit membentuk bunyi maupun mengombinasikan bunyi tertentu.

3. Langit-langit Sumbing

Merupakan penyakit bawaan penderita distorsi artikulasi di mana terdapat lubang pada langit-langit mulut sehingga aliran udara sulit dikendalikan ketika berbicara. Akibatnya, bunyi huruf konsonan tergantung dari ketepatan aliran udara.

4. Variasi Anatomi

Beragamnya ukuran dan bentuk bibir, lidah, atau struktur mulut lainnya dapat menyulitkan penderitanya dalam mengucapkan bunyi tertentu. Misal, jika lidah membesar maka sulit mengucapkan huruf “t” atau “d.”

5. Masalah Gigi

Penyebab lainnya karena gigi tidak sejajar serta gigitan dalam. Gigitan dalam berpengaruh terhadap cara lidah dalam berinteraksi dengan gigi juga bibir untuk membentuk suara.

6. Gangguan Pendengaran

Artikulasi yang terdistorsi juga bisa disebabkan oleh gangguan pendengaran karena penderitanya tidak dapat mendengar suara secara jelas. Akibatnya terjadi kesalahan artikulasi karena lebih mengandalkan apa yang dilihat/dirasakan saja.

Sumber Gambar : Freepik

Diagnosis Distorsi Artikulasi pada Anak-anak

Untuk mendiagnosis gangguan artikulasi perlu evaluasi secara menyeluruh yang dilakukan oleh ahli patologi wicara dan bahasa (SLP). Penilaian ini meliputi keterampilan berbicara, bahasa individu, analisis struktur lisan, hingga produksi bunyinya.

Misalnya meminta anak membuat bunyi tertentu, mengobrol untuk menilai ucapan, menguji diagnosis standar, mempertimbangkan riwayat kesehatan, memperhatikan struktur mulut, mempertimbangkan aksen dialek, dan memperhatikan gerakan mulut saat berbicara.

SLP dapat menilai tingkat keparahan distorsi artikulasi dari ringan hingga berat dengan menggunakan beberapa cara antara lain:

  1. Menilai seberapa banyak ucapan penderita yang dapat dipahami SLP.
  2. Menggunakan skala nomor 1 sampai 10.
  3. Melakukan persentase konsonan yang benar.

Diagnosis gangguan artikulasi penting dilakukan oleh tenaga kesehatan ahli. Apabila Anda menemukan si kecil memiliki gejala seperti penjelasan di atas, segera bawa untuk berkonsultasi dengan ahli patologi wicara dan bahasa.

Ahli patologi akan bekerja sama dengan Anda untuk menyusun rencana perawatan agar kemampuan pengucapan anak semakin meningkat. Terkadang beberapa SLP juga merekomendasikan untuk berkonsultasi dengan profesional lainnya.

Mulai dari dokter gigi, dokter gigi ortodontis, hingga audiolog. Perlu diketahui jika sudah terlanjur remaja atau dewasa, distorsi dalam berartikulasi ini akan sulit disembuhkan.

Maka dari itu bawa anak untuk terapi pengobatan sedini mungkin saat ia mulai menunjukkan gejalanya. Penting untuk melakukan evaluasi dan mencari pertolongan pengobatan sejak dini.

Baca juga tentang : Jenis-jenis Tuna Wicara, Sistem Pengenalan Suara dan Terapinya

Cara Kerja Terapi Wicara untuk Distorsi Artikulasi

Setelah didiagnosis distorsi dalam mengucapkan artikulasi, maka tahap selanjutnya adalah mengikuti terapi wicara. Terapi wicara adalah langkah terbaik dalam mengatasi permasalahan artikulasi dengan mengikuti serangkaian sesi.

Nantinya SLP akan menggunakan berbagai alat dan teknik untuk menghasilkan bunyi sesuai target. Adapun sesi perawatan terapi wicara menggunakan beberapa pendekatan paling umum yaitu sebagai berikut:

1. Latihan Diskriminasi Auditori

Metode membedakan hasil bunyi yang benar dan salah dengan cara mendengarkan kemudian mengidentifikasi perbedaannya. Ini akan membantu mengembangkan kesadaran kesalahan atau distorsi artikulasi mereka sendiri sambil mengoreksi diri sendiri.

2. Teknik Umpan Balik Visual

Metode ini menggunakan alat bantu visual seperti video atau cermin saat mengucapkan suara. Tujuannya agar anak melihat penempatan serta gerakan artikulatornya yaitu bibir, lidah, gigi, rahang, kemudian melakukan penyesuaian yang benar.

3. Umpan Balik Taktil

Ahli patologi wicara-bahasa akan menggunakan pendekatan taktil yaitu isyarat sentuhan di wajah atau tenggorokan. Tujuannya agar penderitanya dapat merasakan gerakan artikulasi serta penempatan yang benar dalam membunyikan suara.

4. Latihan di Rumah

Penderita distorsi artikulasi perlu dorongan untuk latihan teknik menghasilkan bunyi artikulasi di luar sesi terapi untuk memfasilitasi penerapan keterampilannya berkomunikasi sehari-hari. Terapis akan menyediakan materi latihan untuk dipraktikkan di rumah.

Diperlukan keterlibatan individu itu sendiri untuk latihan secara terstruktur dan berulang-ulang. Fokusnya adalah pada produksi bunyi yang akurat serta ketepatan artikulasi.

Latihan terstruktur melibatkan pengucapan bunyi target secara terpisah, suku kata, kata, kalimat dengan kompleksitas serta variabilitas yang meningkat. Anda juga dapat menuangkan latihan terapi ini melalui permainan interaktif.

Misalnya tebak kata yang mencakup bunyi sesuai target terapi atau permainan I SPY (menemukan benda di sekitar ruangan). Kemudian meminta anak mengucapkan namanya dengan lantang.

Latihan di rumah ini dapat Anda lakukan dengan bantuan terapi wicara dari Wicaraku. Wicaraku adalah layanan startup di bidang kesehatan yang menghadirkan terapi komprehensif untuk mendukung perkembangan bahasa dan komunikasi anak-anak.

Kami memberikan praktik terapi yang konsisten agar keterampilan anak-anak saat mengartikulasikan bunyi dapat meningkat. Terapi dilakukan di rumah pasien oleh tim profesional terlatih dan metode inovatif.

Jadwalkan terapi wicara si kecil dengan menghubungi nomor kami di +62 895-4151-54575. Wicaraku menerima konsultasi gratis terkait terapi wicara distorsi artikulasi, proses terapi, sampai dinyatakan sembuh.

Referensi Penulisan:

Subscribe To Our Newslater

Get updates and learn from the best

Subscribe To Our Newslater

Get updates and learn from the best

Promo Spesial Wicaraku x CareNow: Diskon Rp 75.000 Paket Terapi Wicara!

Terapi Wicara untuk Tuna Daksa dengan Teknologi Terbaru

Mengidentifikasi Perbedaan Autis dan Speech Delay Berikut

Apakah Anda Ingin Meningkatkan Bisnis Anda?

Meningkatkan client yang membutuhkan layanan Fisioterapis di klinik Anda, anda bisa bekerja sama
dengan kami!

Layanan Kami

Konsultasi Gratis

Konsultasi via WhatsApp gratis untuk selamanya.

Earl Package

  • 6x Kunjungan
  • 45 – 60 Menit/Kunjungan
  • Menggunakan talk tools
  • Pesan Hari ini, bisa langsung datang

King Package

  • 8x Kunjungan
  • 45 – 60 Menit/Kunjungan
  • Menggunakan talk tools
  • Pesan Hari ini, bisa langsung datang

Emperor Package

  • 12x Kunjungan
  • 45 – 60 Menit/Kunjungan
  • Menggunakan talk tools
  • Pesan Hari ini, bisa langsung datang

Crown Package

  • 15x Kunjungan
  • 45 – 60 Menit/Kunjungan
  • Menggunakan talk tools
  • Pesan Hari ini, bisa langsung datang

Royal Package

  • 30x Kunjungan
  • 45 – 60 Menit/Kunjungan
  • Menggunakan talk tools
  • Pesan Hari ini, bisa langsung datang