Keterlambatan berbicara atau speech delay pada anak merupakan salah satu gangguan bicara yang sering terjadi. Umumnya, anak mengalami perbedaan perkembangan bicara dibandingkan sebayanya yang lain.
Kondisi ini bisa menjadi perhatian serius bagi orang tua, karena kemampuan berkomunikasi merupakan bagian penting dalam perkembangannya. Seperti yang dapat dilihat bahwa setiap buah hati memiliki tahap perkembangan bahasa yang berbeda.
Dalam beberapa kasus, kondisi ini dapat memengaruhi kemampuan anak untuk berpartisipasi di lingkungannya. Bahkan, seringkali berdampak buruk para interaksi sosial yang dijalaninya. Oleh karena itu, deteksi dini serta tepatnya penanganan penting untuk membantunya.
Dalam Artikel Ini:
ToggleDefinisi Speech Delay Pada Anak
Menurut World Health Organization (WHO), anak usia 0-6 tahun disebut sebagai anak dalam masa emas. Hal ini terjadi karena peningkatan pesan dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya dalam rentang waktu kehidupan manusia.
Pada fase ini, buah hati akan belajar dengan cara mengamati, mendengarkan, dan merasakan lingkungan sekitarnya. Kemajuan berikutnya akan dipengaruhi oleh pencapaian tugas-tugas perkembangan pada tahap sebelumnya.
Pada usia 18 bulan, biasanya sudah bisa memahami dan menggunakan sekitar 20 kata berarti. Sementara pada usia 2 tahun, mulai bisa mengucapkan kalimat sederhana yang terdiri dari 2 kata, seperti “mama pergi”. Jika tidak bisa melakukannya, maka bisa berindikasi speech delay.
Gangguan ini merupakan suatu bentuk keterlambatan dalam berbahasa ataupun bicara. Umumnya terjadi pada anak yang kesulitan berbicara atau berbahasa dengan kemampuan yang sesuai usianya.
Individu akan merasakan kesulitan dalam perkembangan bahasanya, seperti mengenali huruf atau menggabungkan suara untuk membentuk kata-kata, sehingga tidak mudah dipahami oleh orang lain.
Baca juga tentang : Anak Speech Delay Bisa Sembuh dengan Cara Ini
Tanda-tanda Anak Mengalami Speech Delay
Tanda-tanda bahwa seorang anak mengalami gangguan ini dapat sangat bervariasi, tergantung seberapa parah kondisinya. Berikut tanda-tanda yang umum sebagai indikator bahwa mengalami kesulitan bicara maupun bahasa.
1. Anak tidak mengucapkan kata-kata pada usia yang diharapkan seperti pada usia 18 bulan, di mana seharusnya sudah bisa menggunakan sekitar 20 kata bermakna.
2. Biasanya akan sulit menirukan suara yang didengar atau diucapkan oleh orang lain.
3. Keterbatasan dalam kekayaan kosakata, individu dengan gangguan speech delay memiliki kosakata terbatas atau pada jenis kata tertentu.
4. Sulit merangkai kata menjadi kalimat, biasanya anak akan sulit mengubah kata-kata tertentu menjadi kalimat secara lengkap.
5. Sulit memahami instruksi ini dapat ditandai dengan sulitnya memahami instruksi sederhana atau perintah yang diberikan oleh orang lain.
6. Terlambat menanggapi secara verbal ini dapat ditandai dengan tidak merespons ketika diajak berbicara atau interaksi verbal dengan orang lain.
7. Biasanya juga sering mengulang-ulanginya (echolalia) tanpa paham maknanya.
8. Gangguan dalam ritme bicara yang tidak biasa seperti bicara terlalu cepat atau terlalu lambat.
Baca juga tentang : Tanda Anak dengan Speech Delay Usia 3 Tahun
Penyebab Anak Mengalami Speech Delay
Terdapat banyak faktor yang menyebabkan anak mengalami kondisi ini yang harus dipahami oleh orang tua, simak ulasan lengkapnya di bawah ini.
1. Kurangnya Stimulasi Bahasa
Lingkungan yang kurang kaya akan bahasa dapat memperlambat perkembangan bahasa anak. Ketika tidak diberikan kata-kata yang cukup, kesempatan berkomunikasi secara verbal dengan orang lain, bisa membuatnya kesulitan memahami sampai menggunakan bahasa dengan tepat.
Hal ini dapat menghambatnya dalam proses belajar, seperti memperluas kosakata, memahami struktur kalimat, sampai mengembangkan keterampilan komunikasi secara efektif. Sehingga peran orang atau sebagai pendidik sangat penting dalam hal ini.
2. Gangguan Pendengaran
Individu yang mengalami gangguan pendengaran, baik secara sementara atau permanen, dapat diindikasikan sebagai penyebab mengalami speech delay. Adanya kondisi ini akan membuatnya kesulitan dalam memahami dan meniru suara lain.
Hal ini mengakibatkan kemampuan anak dapat memperoleh input auditif penting dalam pembelajaran bahasa terganggu. Umumnya, tidak dapat mengucapkan dengan jelas apa yang didengarnya untuk dipelajari kembali.
3. Masalah di Dalam Mulut
Adanya masalah pada otot mulut atau lidah, juga dapat menyebabkan gangguan ini. Gangguan structural atau motoric di daerah mulut, seperti celah bibir atau langit-langit yang tidak terbentuk dengan baik.
Selain itu, kondisi seperti gigi tidak rapi atau gigi hilang juga dapat memengaruhi artikulasi suara anak. Ketika mengalami berbagai macam kesulitan tersebut, maka memungkinkannya mengalami keterlambatan bicara dan bahasa, di mana disebut sebagai speech delay.
4. Gangguan Perkembangan Otak atau Neurologis
Adanya kondisi tertentu seperti cerebral palsy, autisme, down sindrom atau lainnya dapat memengaruhi kemampuan otak mengontrol gerakan bicara atau memproses bahasa dengan baik.
Selain itu, gangguan neurologis juga dapat memengaruhi koordinasi antara otot-otot yang diperlukan untuk berbicara, sehingga berdampak negative pada kemampuannya menghasilkan bunyi-bunyi dengan tepat.
5. Kekurangan Nutrisi
Hal ini juga dapat menjadi faktor penyebab speech delay pada anak. Kekurangan nutrisi seperti zat besi, vitamin B12, hingga asam folat tentu saja dapat memengaruhi perkembangan otak sampai sistem saraf anak.
Nutrisi yang tidak cukup dapat menghambat proses pembentukan dan fungsi saraf penting dalam mengatur kemampuan bicara maupun bahasa. Akhirnya, anak mengalami keterlambatan mempelajari dan menggunakan kata-kata dengan tepat.
6. Faktor Genetik
Orang tua atau anggota keluarga lainnya yang mengalami kondisi ini, dapat menurunkannya pada anak. Individu dengan riwayat keluarga ini memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami kondisi serupa.
Meskipun faktor genetic hanya merupakan salah satu dari banyak faktor tersebut, namun memiliki peran penting dalam menentukan predisposisi seorang. Sehingga orang tua berperan penting dalam mengawasi perkembangan ini.
7. Keterbatasan Fisik atau Motorik
Selain masalah pada mulut dan lidah, ternyata berbagai gangguan motoric juga dapat memengaruhi kemampuan individu untuk menghasilkan bunyi-bunyi yang diperlukan dalam bicara dengan jelas.
Individu dengan kondisi ini akan kesulitan mengatur gerakan-gerakan halus untuk mengucapkan kalimat secara tepat. Selain itu, juga memengaruhinya untuk mengucapkan kalimat menggunakan suara yang lebih jelas.
8. Masalah Emosional dan Sosial
Penting untuk diketahui, adanya masalah emosional dan sosial juga bisa menjadi penyebab speech delay pada anak. Kondisi ini bisa disebabkan oleh stress, kecemasan, atau ketidaknyamanan dari akibat ketidakstabilan lingkungan atau kondisi keluarga.
Gangguan emosional seperti depresi juga memengaruhi motivasi dan minat anak dalam berkomunikasi. Sehingga, penting bagi orang tua atau pengasuh untuk tetap memperhatikan hal ini.
Baca juga tentang : Rekomendasi Mainan Speech Delay untuk Bantu Stimulasi Anak
Terapi Wicara Sebagai Intervensi Positif Anak Speech Delay
Wicaraku merupakan solusi komprehensif dan terpercaya bagi orang tua yang menghadapi berbagai permasalahan perkembangan bahasa maupun bicara anak. Melalui pendekatan terarah dan terlatih, ini bertujuan merangsang perkembangan bahasa dengan efektif.
Melalui serangkaian program terapi yang disesuaikan kebutuhan tiap anak, maka kami menawarkan di mana berfokus pada peningkatan kosakata, pengembangan keterampilan bicara, serta peningkatan pemahaman bahasa.
Dengan dukungan tim terapis yang berpengalaman, maka selalu berusaha membantu para penderitanya untuk bisa mencapai potensi penuhnya dalam komunikasi dan interaksi sosial.
Oleh karena itu, jangan ragu untuk menghubungi Wicaraku di nomor +62 895-4151-54575 untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang layanan kami, sehingga Anda dapat memulai perjalanan perkembangan bicara anak yang mengalami speech delay secara optimal.