Penyakit Disartria Merupakan Salah Satu Gangguan Bicara

Wicaraku Writer

September 23, 2024

Wicaraku

Wicaraku Writer

September 23, 2024

Wicaraku

Masih banyak orang yang asing dengan penyakit disartria yang termasuk dalam salah satu jenis gangguan bicara. Merupakan kondisi dimana otot yang digunakan untuk berbicara terlalu lemah sehingga pasien sulit mengendalikannya. Dengan kondisi tersebut membuat pasien mengalami cadel atau berbicara terlalu lambat.

Sebenarnya penyebabnya ada banyak mulai dari gangguan sistem saraf, kelumpuhan wajah hingga lemahnya otot di lidah. Bahkan obat-obatan tertentu bisa menjadi salah satu pemicunya. Penting untuk mengobati penyakit tersebut sehingga pasien memiliki kemampuan bicara yang bagus di mana salah satunya yaitu melakukan terapi wicara.

Sumber Gambar : Freepik

Ketahui Beberapa Jenis Penyakit Disartria

Sebenarnya penyakit ini memiliki beberapa jenis yang berbeda penyebab kehadirannya. Bahkan lokasi kerusakan setiap jenis juga berbeda sehingga dibutuhkan penanganan khusus. Berikut beberapa jenis yang sering ditemukan yaitu:

1. Jenis spastik

Merupakan tipe yang paling banyak ditemukan di mana penyebabnya adalah kerusakan di otak besar. Kerusakan terjadi akibat cedera kepala berat yang dialami seseorang. Biasanya penderita tipe spastik ototnya kaku dan tegang sehingga pada saat berbicara lambat, kaku, dan terputus-putus.

Baca juga tentang : Penyebab Gangguan Disartria Spastik dan Pengobatannya

2. Jenis ataksik

Untuk disartria tipe ataksik disebabkan karena ada kerusakan di bagian otak kecil. Penyebab otak kecil mengalami kerusakan karena ada peradangan di bagian tersebut. Bagian otak kecil yang bermasalah biasanya bertugas untuk mengatur kemampuan bicara.

3. Jenis hipokinetik

Untuk jenis hipokinetik juga disebabkan karena adanya kerusakan di otak. Namun bagian otak yang rusak adalah ganglia basal. Kondisi ini bisa terjadi karena disebabkan oleh penyakit tertentu seperti parkinson.

4. Jenis diskinetik

disartria jenis diskinetik disebabkan karena ada kelainan di bagian sel otot yang digunakan pada saat berbicara. Umumnya jenis satu ini ada pada orang yang mengidap penyakit huntington.

5. Jenis flaksid

Apabila seseorang mengalami kerusakan pada batang otak atau saraf tepi biasanya mengalami gangguan bicara tipe flaksid. Orang yang mengidap penyakit tumor saraf tepi serta penyakit myasthenia gravis berpotensi mengalami gangguan ini.

6. Jenis campuran

Tidak menutup kemungkinan seseorang akan mengalami beberapa jenis penyakit ini secara sekaligus. Seseorang yang teridentifikasi mengidap tipe campuran disebabkan meluasnya kerusakan pada jaringan saraf.

Sumber Gambar : Freepik

Gejala Disartria dan Komplikasi yang Ditimbulkan

Agar bisa mendapatkan penanganan yang cepat maka Anda harus mengetahui apa saja gejalanya. Penting untuk Anda pahami bahwa penyakit ini bisa menimbulkan komplikasi yang menyebabkan pasien mengalami penurunan kualitas hidup. Selain itu gejala pada setiap pasien juga berbeda.

Namun gejala umumnya adalah pasien berbicara terlalu cepat atau lambat. Selain itu kata-kata diucapkan terdengar tidak jelas bahkan seperti bergumam dan terputus-putus. Pada saat berbicara maka pasien sulit menggerakkan bibir, rahang, lidah, dan otot wajah lainnya.

Beberapa pasien ada yang suaranya menjadi serak bahkan terengah-engah serta berbicara cadel. Ketika berbicara nadanya juga monoton dan iramanya seperti tidak biasa. Pasien juga tidak mampu berbicara keras dan ada kesulitan menelan. Kondisi ini disebabkan karena air liur keluar tanpa terkontrol.

Penyakit disartria apabila terus dibiarkan bisa menimbulkan komplikasi berupa rasa frustasi pada pasien. Hal ini disebabkan karena pasien tidak bisa berkomunikasi secara efektif di mana orang lain sulit memahami ucapannya. Kondisi ini jika terus dibiarkan bisa memicu timbulnya frustasi dan rasa terisolasi.

Jadi penderita sulit berpartisipasi dalam kehidupan sosial dan karir sehingga akan terpengaruh kualitas hidupnya. Bahkan ada penelitian yang menunjukkan orang yang mengalami gangguan ini akan menghadapi keterbatasan dalam kehidupan sosial.

Bahkan tingkat kepuasan hidupnya rendah dan memiliki dampak negatif pada aspek psikososial. Ditambah lagi pasien juga akan kesulitan pada saat makan dan menelan sehingga berpotensi besar untuk tersedak. Jadi ada potensi masuknya makanan atau cairan ke saluran pernapasan sehingga menimbulkan infeksi paru-paru.

Baca juga tentang : Strategi Penanganan Echolalia dalam Terapi Wicara

Berikut Diagnosis Pada Penyakit Disartria

Pada saat melakukan diagnosis disartria maka dokter akan mengevaluasi cara bicara pasien untuk menentukan jenis mana Yang diidap. Melalui pemeriksaan ini maka membantu dokter untuk mencari penyebab kemunculannya. Berikut beberapa tes yang akan dilakukan yaitu:

1. Tes pencitraan

Pasien akan dilakukan tes pencitraan seperti MRI dan CT scan. Melalui tes ini akan mendapatkan informasi mengenai gambar rincian otak, kepala, dan leher sehingga membantu mengidentifikasi penyebab timbulnya masalah ini.

2. Studi otak dan saraf

Melalui tes ini bisa membantu untuk menemukan sumber gejala. Pada tes ini akan menggunakan electroencephalogram yang berguna untuk mengukur aktivitas listrik di otak. Nantinya akan ada penggunaan elektromiogram yang berguna untuk mengevaluasi aktivitas listrik di saraf ketika mengirim pesan ke otot. Melalui tes ini akan mengukur kekuatan dan kecepatan sinyal listrik saat mereka berjalan melalui saraf ke otot.

3. Spinal tap

Dalam tes disartria satu ini akan dilakukan prosedur memasukkan jarum ke punggung bawah dengan tujuan mengambil sampel kecil cairan serebrospinal yang akan diuji di laboratorium. Tes ini bisa membantu dalam mendiagnosis infeksi serius, gangguan sistem saraf pusat, sampai dengan kanker otak.

4. Biopsi otak

Jika dokter mencurigai adanya tumor otak biasanya akan melakukan tes yang satu ini. Nantinya dokter akan mengambil sampel kecil dari jaringan otak untuk diuji.

Cara Tepat Mengobati Gangguan Disartria

Untuk mengobati disartria maka akan disesuaikan dengan penyebab dan tingkat parahnya gejala. Apabila disebabkan oleh karena konsumsi obat biasanya dokter akan mengubah dan menghentikan pemberian obat tersebut. Namun biasanya dokter akan menyarankan untuk melakukan terapi wicara.

Tujuan dari terapi ini untuk meningkatkan kemampuan berbicara pasien sehingga bisa berkomunikasi dengan baik. Selama sesi terapi pasien akan diajarkan untuk memperkuat otot lidah, bibir, dan rahang. Pasien juga diajarkan untuk mengatur nafas ketika berbicara sehingga suara terdengar lebih keras.

Penderita juga diajarkan untuk mengatur kecepatan ketika berbicara sehingga lawan bicara bisa mendengar perkataan dengan jelas. Bahkan dalam sesi terapi ini juga bisa membantu meningkatkan kemampuan artikulasi setiap kata-kata. Tidak jarang terapis akan melatih anggota keluarga agar bisa berkomunikasi dengan pasien lebih baik.

Melalui terapi maka pasien berpotensi untuk bisa berkomunikasi dengan baik oleh orang sekitar. Dengan langkah tersebut maka bisa menghindari stres dan depresi akibat kesulitan berkomunikasi dengan orang lain.

Namun tidak semua penyebab penyakit ini dapat dicegah. Tapi penyebab paling banyak ditemui adalah stroke sehingga untuk mencegahnya bisa dengan melakukan olahraga, hindari merokok, dan mengonsumsi makanan tinggi serat serta rendah lemak.

Penting untuk selalu melakukan pengecekan kesehatan secara rutin terutama bagi penderita hipertensi dan diabetes. Jika Anda ingin mencari terapi wicara yang berkualitas maka bisa menggunakan jasa Wicaraku. Merupakan jasa terapi yang ahli di bidang ini karena memiliki terapis profesional dengan jam terbang tinggi.

Melalui Wicaraku Anda juga tidak akan membuang waktu sebab terapis bisa dipanggil di rumah, jadi tidak perlu merasakan macet di jalan atau harus mengantri. Untuk informasi lebih lanjut maka Anda bisa menghubungi di +62 895-4151-54575. Tentunya jasa terapi kami juga melayani pengobatan untuk berbagai macam gangguan bicara termasuk disartria.

 

Referensi Penulisan:

Subscribe To Our Newslater

Get updates and learn from the best

Subscribe To Our Newslater

Get updates and learn from the best

Promo Spesial Wicaraku x CareNow: Diskon Rp 75.000 Paket Terapi Wicara!

Terapi Wicara untuk Tuna Daksa dengan Teknologi Terbaru

Mengidentifikasi Perbedaan Autis dan Speech Delay Berikut

Apakah Anda Ingin Meningkatkan Bisnis Anda?

Meningkatkan client yang membutuhkan layanan Fisioterapis di klinik Anda, anda bisa bekerja sama
dengan kami!

Layanan Kami

Konsultasi Gratis

Konsultasi via WhatsApp gratis untuk selamanya.

Earl Package

  • 6x Kunjungan
  • 45 – 60 Menit/Kunjungan
  • Menggunakan talk tools
  • Pesan Hari ini, bisa langsung datang

King Package

  • 8x Kunjungan
  • 45 – 60 Menit/Kunjungan
  • Menggunakan talk tools
  • Pesan Hari ini, bisa langsung datang

Emperor Package

  • 12x Kunjungan
  • 45 – 60 Menit/Kunjungan
  • Menggunakan talk tools
  • Pesan Hari ini, bisa langsung datang

Crown Package

  • 15x Kunjungan
  • 45 – 60 Menit/Kunjungan
  • Menggunakan talk tools
  • Pesan Hari ini, bisa langsung datang

Royal Package

  • 30x Kunjungan
  • 45 – 60 Menit/Kunjungan
  • Menggunakan talk tools
  • Pesan Hari ini, bisa langsung datang