Ciri-ciri tuna wicara pada anak usia dini seringkali tidak diketahui gejalanya bagi sebagian orang maupun orang tua. Masalah tuna wicara atau sering yang dikenal dengan speech delay merupakan gejala tidak bisa berbicara dengan baik layaknya anak pada umumnya.Yang seharusnya pada usia anak penuh dengan rasa bahagia, keceriaan, penuh tawa tetapi jika mengalami demikian akan sangat menyedihkan bukan. Pada usia 2 tahun nan anak akan mulai menunjukkan sisi cerewet atau kebiasaan terus berbicara.Hal ini dikarenakan anak akan mulai belajar bahasa serta struktur dari setiap katanya. Sehingga kemampuan berbicara akan semakin halus dan jelas. Disamping banyak latihan atau practice juga dapat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar.
Ciri-Ciri Tuna Wicara Pada Anak
Gejala speech delay merupakan sebuah keterlambatan perkembangan dalam hal berbicara dan bahasa. Pada dasarnya tidak ada patokan untuk melihat perkembangan bahasa saat usia balita atau anak-anak.Hal ini dikarenakan perkembangan dari setiap anak berbeda-beda. Bagi Anda sebagai orang tua juga tidak bisa menyamakan antara perkembangan satu anak dengan anak lainnya. Berikut ini beberapa ciri yang bisa Anda lihat untuk antisipasi apakah sang buah hati mengalami speech delay.
1. Jarang Bersuara
Pada usia 9 bulan keatas pada umumnya balita atau usia anak-anak sudah bisa menyebut nama mama atau papa. Memanggil orang tuanya dengan sebutan mama dan papa dengan sedikit terbata-bata tetapi sudah bisa bersuara demikian.Hal ini bisa menjadi salah satu identifikasi awal bagi Anda sebagai orang tua untuk melihat perkembangan bicara pada anak. Apabila diatas usia 12 bulan belum bisa memanggil mama atau papa, ada kemungkinan anak kurang diberikan stimulus.Lakukan interaksi secara berkala pada anak agar stimulus terpenuhi. Sering-sering lah berinteraksi dan mengajak komunikasi agar anak juga berlatih dalam mengucapkan kata.
2. Kurangnya Respon Anak Terhadap Hal disekitarnya
Ciri-ciri tuna wicara pada usia anak-anak yakni kurang atau tidaknya merespon terhadap sesuatu hal yang ada disekitarnya. Saat orang lain bertanya pada anak tetapi tidak direspon bisa jadi anak mengalami keterlambatan dalam berbicara.Apabila anak sudah berada di usia 8 bulan keatas, dan ketika di ajak berbicara tidak mencari sumber suara yang dihasilkan. Hal ini juga bisa menjadi salah satu ciri yang bisa Anda perhatikan.Mengalami keterlambatan dalam berbicara dengan tidak merespons atau belum dapat menyebut kata. Ada beberapa langkah atau cara yang bisa Anda lakukan sebagai orang tua untuk mengatasi permasalahan seperti ini.Diantaranya dapat dilakukan dengan berbagai hal sederhana, seperti lebih sering mengajak ngobrol anak. Mengajak story telling atau bercerita saat anak, memberikan pertanyaan, dan meminta pendapat terhadap sesuatu hal di sekitarnya.
3. Mengucapkan Kosakata yang Sedikit
Ciri-ciri tuna wicara berikutnya dapat dilihat dari seberapa banyak kuantitas kosakata yang disebutkan oleh anak itu sendiri. Pada umur 1 tahun seharusnya anak sudah bisa mengucapkan beberapa huruf konsonan.Huruf konsonan tersebut seperti p, b, m, d, dan n. Biasanya proses mengucapkan per huruf ini dimulai dengan cara mendengar orang lain dalam berbicara. Baik itu hanya satu kata atau bisa ditambah dengan kata lainnya.Selain kosakata yang kurang, ciri-ciri tuna wicara pada anak biasanya ditandai dengan kesulitan dalam mengenali kata-kata yang sederhana misalnya kata “tidak” atau “papa”. Ada cara untuk melatih anak dalam menambah kosakata dan melatih mengucapkan kata sederhana.Seperti melatih anak berbicara lebih banyak dan melatih dalam pengucapan huruf alfabet dengan lancar. Lakukan sedikit demi sedikit setiap harinya dengan konsisten maka anak akan mengoceh dengan penuh keceriaan.
4. Kurang Memahami Gerak Tubuh yang Dilakukan Orang Lain
Ciri-ciri tuna wicara yang dapat Anda ketahui selanjutnya yaitu anak tidak mengerti gestur dan gerak tangan orang lain. Anak atau yang masih berumur balita memang belum bisa berbicara, tetapi pada umumnya anak akan lebih mengerti dari segi gestur atau gerak tangan.Memperhatikan gerak tangan atau gestur yang dilakukan oleh orang lain bahkan orang tua. Misalnya saja mengerti gerak jari telunjuk yang diacungkan memiliki arti menunjukkan suatu benda di sekitarnya.Ketika anak berumur 2 tahun dan belum mengerti gerakan tangan yang sederhana, hal ini menunjukkan kemungkinan si buah hati mengalami speech delay. Ada beberapa solusi yang bisa Anda terapkan untuk mengatasi ciri-ciri tuna wicara demikian.Solusinya mulai memperbanyak melakukan komunikasi dan berbicara secara face to face atau tatap muka dengan anak. Luangkan kesibukan Anda untuk terus berkomunikasi dan memantau perkembangan buah hati.Anda dapat memulai dengan memperkenalkan bagian dari muka. Seperti mata, hidung, mulut, dan lain sebagainya bisa Anda lakukan.
5. Tidak Bisa Mengikuti yang Diucapkan Orang Lain
Ciri-ciri tuna wicara pada anak berikutnya dapat dilihat dari cara meniru apa yang diucapkan oleh orang lain. Ketidakmampuan mengikuti atau meniru apa yang diucapkan orang lain menjadi salah satu gejala anak mengalami speech delay atau keterlambatan berbicara.Tanda-tandanya bisa Anda lihat dari nada dan jenis suara yang diikuti oleh anak sendiri. Ada beberapa kemungkinan yang bisa diwaspadai oleh orang tua dalam melihat gejala ini. Biasanya akan diikuti dengan indra pendengaran yang terganggu.Indra pendengaran yang mengalami gangguan mengakibatkan anak tidak bisa mengikuti ucapan orang lain dengan baik. Selain itu anak juga belum mengerti dan kurang terlatih untuk mengucap kata dari mulutnya sendiri.
6. Khas Suara yang Dikeluarkan Bindeng atau Sengau
Untuk melihat anak mengalami gejala tuna wicara atau keterlambatan dalam berbicara yaitu khas suara yang dikeluarkan tidak seperti biasanya. Dalam artian suara yang dikeluarkan oleh anak lebih terkesan sengau dan bindeng.Bahkan saat usia sudah mencapai dewasa, suara yang dikeluarkan juga masih terkesan bindeng. Hal ini bisa menjadi ciri-ciri yang bisa Anda lihat sebagai orang tua untuk segera melakukan tindakan pengobatan apabila muncul tanda demikian.Selain itu ada beberapa ciri-ciri tuna wicara yang bisa Anda rasakan dan lihat. Mulai dari sering melakukan pengulangan dan memperpanjang suara yang dikeluarkan. Hal ini memberikan kesan suara yang dikeluarkan oleh anak sangat melengking.Selain itu nada suara yang sangat pelan ataupun serak ketika berbicara dengan orang lain. Kesulitan dalam mengucapkan kata yang benar dan terlihat sangat berusaha untuk mengeluarkan kata tepat.Sebagai orang tua tentunya sangat prihatin ketika anak yang dicintai mengalami ciri-ciri tuna wicara seperti pada poin-poin diatas. Apabila ini terjadi Anda dapat melakukan konsultasi atau langkah pengobatan kepada layanan tuna wicara terpercayaSalah satu layanan jasa yang menyediakan konsultasi gratis, earl package, royal package yakni Wicaraku. Wicaraku merupakan sebuah startup bergerak di bidang kesehatan dengan proses yang praktis tanpa memakan waktu yang lama untuk kesembuhan anak Anda.Solusi paling ideal saat mengetahui muncul ciri-ciri tuna wicara pada anak dengan memberikan perawatan nyaman dan praktis untuk sang buah hati. Anda dapat menghubungi langsung ke kontak +62 895-4151-54575 untuk informasi lebih lanjutnya.
