Speech Impediment: Definisi dan Penyebab, Serta Cara Mengatasi

Pernahkah Anda mendengar seseorang yang tidak bisa berbicara dengan lancar? Kira-kira, apa yang ada di dalam kepala Anda? Nah, gejala semacam itu biasanya disebut sebagai Speech Impediment. Namun, apakah sebenarnya Speech Impediment itu? Bagaimana pula mengetahui gejalanya serta cara mengobatinya? Simak selengkapnya, yaa!

Definisi Speech Impediment

Gangguan bicara (Speech Impediment) terjadi ketika anak Anda tidak dapat berbicara atau tidak dapat berbicara sehingga orang lain mengerti apa yang mereka katakan. Dalam beberapa kasus, hambatan bicara adalah tanda perbedaan fisik atau perkembangan. Jika tidak diobati, gangguan bicara dapat mempersulit anak-anak untuk belajar membaca dan menulis. 

Anak-anak dengan gangguan bicara mungkin juga mengalami kesulitan bersosialisasi. Ada beberapa hambatan bicara seperti ikat lidah atau celah langit-langit yang dapat diobati dengan operasi. Namun, dalam kebanyakan kasus, terapi wicara membantu mengatasi gangguan bicara. Biasanya, seseorang yang mengidap penyakit ini akan mengalami gejala-gejala berikut.

1. Gagap
   Gagap merupakan suatu gejala gangguan wicara yang paling sering didengar di tengah masyarakat. Gejala yang satu ini mengindikasikan keterlambatan perkembangan, kondisi bawaan, atau tanda otak tidak mengkoordinasikan fungsi yang mendorong ucapan. Gagap biasanya muncul dengan pengucapan terbata-bata dan terasa berat.
2. Kesalahan Artikulasi
   Kesalahan artikulasi menjadi permasalahan serius dalam wicara. Pasalnya, perbedaan satu huruf saja dapat membedakan arti. Gejala ini terjadi ketika anak tidak dapat membentuk bunyi ujaran karena kesulitan menempatkan lidahnya pada posisi yang tepat. Salah satu contoh sederhana adalah lipsing.
3. Ikat Lidah
   Kondisi ikat lidah ini sering terjadi. Ada beberapa macam faktor yang menyebabkan. Keadaan pertama dapat disebabkan karena cuaca atau suhu di dalam mulut sedang dingin sehingga terjadi pembekuan darah. Selain itu, ada juga faktor internal, yaitu adanya bawaan dari lahir yang menyebabkan adanya kekakuan pada lidah. Keduanya sama-sama menyebabkan seseorang sulit untuk menggerakkan lidahnya.
4. Apraksia
   Apraksia ini merujuk pada kondisi yang terjadi ketika otak anak tidak dapat mengkoordinasikan otot-otot yang memungkinkannya berbicara. Kekakuan pada otot-otot membuat mulut menegang dan berimplikasi pada susahnya kata-kata untuk keluar dari mulut.
5. Disartria
   Disartria merupakan gejala yang berdampak pada urungnya kata-kata keluar dari mulut. Kondisi ini terjadi ketika anak-anak menyembunyikan kata-kata mereka karena kerusakan otak. Hal ini sangat berbahaya karena terdapat kegagalan otak untuk mentransfer pesan ke mulut.
6. Kebisuan Selektif
   Kondisi ini terjadi ketika anak menjadi sangat cemas berada di tempat dan situasi tertentu sehingga mereka tidak dapat berbicara. Gejala yang satu ini berorientasi pada situasi eksternal tempat seseorang bicara. Hal ini lumrah terjadi di atas panggung, di kelas, maupun di tempat-tempat di mana ada faktor kesenjangan sosial, pendidikan, dan ekonomi yang membuat orang tidak bisa berkata-kata.
   

Penyebab Speech Impediment

Tidak ada penyebab tunggal untuk hambatan bicara. Misalnya, gagap mungkin merupakan tanda keterlambatan perkembangan, bisa turun temurun atau bisa terjadi karena otak anak tidak dapat mengkoordinasikan fungsi yang membantunya berbicara. Tongue-tie, di sisi lain, adalah kondisi fisik yang membuat anak Anda sulit menggerakkan lidahnya. Kesulitan bicara juga dapat menunjukkan kondisi mendasar yang tidak terkait, seperti:

1. Gangguan Spektrum Autisme (ASD).Kondisi ini terjadi ketika anak menjadi sangat cemas berada di tempat dan situasi tertentu sehingga mereka tidak dapat berbicara. Gejala yang satu ini berorientasi pada situasi eksternal tempat seseorang bicara. Hal ini lumrah terjadi di atas panggung, di kelas, maupun di tempat-tempat di mana ada faktor kesenjangan sosial, pendidikan, dan ekonomi yang membuat orang tidak bisa berkata-kata.
2. DisleksiaPenyebab kedua dari penyakit ini adalah disleksia. Penyebab yang satu Ini mengacu pada ketidakmampuan belajar umum yang membuat orang sulit membaca. Ketidakcakapan indera untuk menerima informasi menyebabkan otak tidak mendapat referensi bahasa yang cukup sehingga menyebabkan keluaran (output) yang tidak komplit atau lengkap
3. Kelumpuhan OtakPenyebab yang paling berbahaya di antara semuanya adalah kelumpuhan otak. Setiap manusia memiliki kapasitas otak yang cenderung sama. Cara mengasah dan intensitasnya lah yang menyebabkannya memiliki kemampuan yang berbeda. Secara sederhana, orang dengan cerebral palsy atau mengalami kelumpuhan otak akan kesulitan mengkoordinasikan otot, gerakan, dan koordinasi mereka.
4. Gangguan Pendengaran
5. Gangguan pendengaran menjadi penyebab yang paling umum di antara yang lain. Gejala yang satu ini biasanya terjadi pada anak-anak. Gangguan ini bisa disebabkan oleh kelainan bawaan. Namun, dalam kasus lain, ada juga faktor eksternal yang mempengaruhi seperti tinggal di tempat yang bising. Lingkungan seperti tepi rel kereta, dekat pabrik, dan tempat-tempat bising lainnya berpotensi membuat anak-anak mengalami gangguan pendengaran.
   

Cara Mencegah Speech Impediment

Kebanyakan hambatan bicara tidak dapat diprediksi atau dicegah. Salah satu upaya untuk mencegahnya adalah dengan menghubungi penyedia layanan kesehatan anak. Jika Anda melihat anak Anda kesulitan berbicara atau tidak berbicara, segera menghubungi pihak terkait sebagai upaya pencegahan. Mereka dapat menilai ucapan anak Anda, mengidentifikasi potensi masalah, dan merekomendasikan langkah-langkah yang dapat Anda ambil untuk membantu anak Anda.

Cara Mengobati Speech Impediment

Salah satu jalan atau cara yang paling relevan sebagai upaya pengobatan penyakit yang berhubungan dengan indera pengucapan adalah terapi. Terapi wicara ini dapat membantu jika keterlambatan perkembangan mempengaruhi kemampuan bicara seorang anak. Terapi wicara adalah bagian perawatan yang bermanfaat untuk anak-anak yang memiliki kondisi seperti autisme, kelumpuhan otak, atau gangguan pendengaran.

Proses pembiasaan baru akan merangsang organ mulut untuk menyesuaikan bagaimana cara berbicara yang paling wajar. Proses penyesuaian ini tentu dilakukan secara bertahap dan memakan waktu yang tidak singkat. Identifikasi lebih dini lagi gejala Speech Impediment pada anak-anak agar tidak mengalaminya hingga dewasa.