Dalam Artikel Ini:
ToggleKenali Penyebab dan Cara Mengatasi Gangguan Artikulasi
Pernah mendapati anak Anda berbicara namun Anda sulit memahami kata-kata yang diucapkannya? Bisa saja anak Anda mengalami gangguan artikulasi. Menurut pengertiannya artikulasi adalah pelafalan kata. Dengan demikian, gangguan artikulasi adalah suatu kondisi yang terjadi ketika seorang anak mengalami kesulitan mengucapkan kata-kata tertentu yang membuat pendengar sulit memahaminya.
Namun, Anda sebagai orang tua jangan risau bila anak Anda mengalami gangguan artikulasi. Dikarenakan dalam artikel ini akan membahas seputar gangguan artikulasi mulai dari pengertiannya, penyebab, jenis-jenis dan contoh gangguan artikulasi, serta cara mengatasinya. Oleh karena itu, simak informasi berikut ini dengan saksama!
Gangguan Artikulasi Itu Apa?
Pada usia 4 atau 5 tahun anak-anak sedang belajar membuat semua suara bicara. Bila anak-anak mengalami kesulitan berbicara dengan jelas setelah usia tersebut kemungkinan si anak mengalami gangguan kesulitan berbicara. Salah satu jenis gangguan kesulitan berbicara adalah gangguan artikulasi.
Ketidakmampuan dalam menghasilkan suara dengan benar dalam bicara disebut gangguan artikulasi. Anak-anak yang mengalami gangguan artikulasi biasanya menunjukkan kesalahan pada sebagian kecil suara, seperti pada huruf r, l, dan s. Gangguan artikulasi berfokus pada kesalahan (misalnya, substitusi dan distorsi) dalam produksi suara ucapan. Kesalahan dalam pelafalan kata ini dapat terjadi di semua konteks (di awal, tengah atau akhir kata) atau di satu posisi (misalnya, di awal kata).
Seorang anak yang mengalami gangguan artikulasi membuat bicara anak sulit dipahami dan mempengaruhi lingkungan sosialnya, serta pembelajarannya. Kondisi ini biasa disebut sebagai keterlambatan artikulasi. Keterlambatan artikulasi adalah ketika seorang anak tidak memiliki suara atau kesulitan dalam menghasilkan suara dengan benar yang sesuai usianya.
Sebab Terjadinya Gangguan Artikulasi
Artikulasi bunyi melibatkan organ bicara, seperti bibir, lidah, gigi, dan palatal. Oleh sebab itu, gangguan artikulasi dapat terjadi karena kanker mulut atau tenggorokan, bibir sumbing, dan bahkan kecelakaan yang merusak organ bicara. Namun, ada beberapa faktor lainnya yang memungkinkan anak mengalami gangguan artikulasi, seperti:
- Terhambatnya kemampuan berpikir atau ketidakmampuan berpikir
- Memiliki sindrom genetik
- Gangguan neurologis, seperti cedera otak, stroke, tumor, dan cerebral palsy
- Mengalami gangguan pendengaran, seperti gangguan pendengaran bilateral ringan hingga sedang yang permanen atau infeksi yang terjadi pada telinga
- Saraf yang berfungsi dalam berbicara mengalami gangguan
Selain itu, gangguan artikulasi juga memungkinkan terjadi pada seseorang yang memiliki faktor-faktor berikut.
- Kelainan genetik (misalnya, sindrom down)
- Gangguan perkembangan (misalnya, autisme)
- Kondisi lingkungan yang tidak mendukung untuk belajar
- Tingkat ekonomi dan pendidikan yang rendah
- Terlalu sering mengisap jempol atau dot
Jenis dan Contoh Gangguan Artikulasi
Gangguan artikulasi terdiri dari beberapa jenis, seperti:
- Omisi adalah terjadinya penghilangan fonem atau suara tertentu tidak dihasilkan, tetapi dihilangkan.Contoh: kata lagi diucapkan agi, kata mobil diucapkan obil, dan sebagainya.
- Adisi adalah terjadinya penambahan fonem atau satu bahkan lebih suara ditambahkan ke dalam sebuah kata. Contoh: kata sapi diucapkan sarpi, kata soto diucapkan sorto, dan sebagainya.
- DistorsiDistorsi adalah terjadinya kekacauan dalam pengucapan atau suara diubah dalam mengucapkan sebuah kata.Contoh: kata rindu diucapkan nidu, kata pulang diucapkan lupang, dan sebagainya.
- Substitusi adalah terjadinya penggantian fonem atau satu bahkan lebih suara diganti dengan suara yang berbeda.Contoh: kata susu diucapkan cucu, kata kuku diucapkan tutu, dan sebagainya.
- Kesalahan tingkat suku kata adalah terjadinya proses bicara yang mengulang atau menghilangkan suku kata. Contohnya: kata makanan diucapkan ma_nan, kata apel diucapkan pelapel, dan sebagainya.
- Kesalahan prosodi adalah penggunaan ritme dan intonasi yang tidak tepat selama berbicara.
Dampak dari Gangguan Artikulasi
Seorang anak yang mengalami gangguan artikulasi dapat mempengaruhi pada cara bicaranya dan aspek lain dalam kehidupan sehari-harinya, seperti:
- Kesulitan dalam membaca dan literasi
- Meningkatnya kemungkinan miskomunikasi
- Menurunnya rasa percaya diri
- Meningkatnya kemungkinan akan diintimidasi
- Pidato yang tidak dapat dipahami
- Meningkatkan tingkat frustasi
Gejala dan Cara Mengatasinya
Gejala yang terjadi pada seorang anak yang mengalami gangguan artikulasi, biasanya anak menunjukkan perilaku, seperti:
- Melakukan satu atau lebih kesalahan artikulasi, seperti omisi, adisi, distorsi, substitusi, kesalahan tingkat suku kata, dan kesalahan prosodi
- Menjadi pendiam dan tampak pemalu
- Menjadi frustasi ketika berbicara
- Menghindari atau bahkan berhenti mengucapkan kata-kata tertentu karena sering melakukan kesalahan dalam melafalkannya
Selain perilaku-perilaku tersebut, untuk mengetahui seorang anak mengalami gangguan artikulasi bisa dengan memeriksanya kepada ahli patologi wicara dan bahasa atau sering disebut sebagai terapis wicara.
Terapis wicara akan mengevaluasi anak Anda dengan beberapa cara, yaitu:
- Meminta anak Anda untuk mengucapkan satu atau beberapa kata tertentu
- Melakukan tes diagnostik standar
- Melihat riwayat kesehatan
- Memperhatikan kondisi organ bicara
- Mempertimbangkan aksen dan dialek bicara
- Memperhatikan gerakan mulut saat berbicara
Untuk mengobati gangguan artikulasi pada anak dianjurkan untuk datang kepada ahli patologi wicara dan bahasa. Nanti ahli terapis wicara akan memberikan program terapi yang sesuai dengan kebutuhan anak Anda. Terapis wicara akan melakukan berbagai aktivitas dan latihan kepada anak yang mengalami gangguan artikulasi. Beberapa aktivitas dan latihan yang bisa dilakukan, yaitu:
- Mengidentifikasi suara yang tidak bisa diucap dengan benar
- Memperbaiki cara pengucapan yang benar
- Mempelajari kembali cara mengontrol bagian motorik bicara, misalnya menggerakkan lidah
- Memperkuat otot-otot yang terlibat dalam proses berbicara
- Melatih pembentukan suara di rumah