Anak jenis bilingual atau yang sejak lahir memang berada pada lingkungan berbahasa lebih dari satu tentu memiliki beberapa perspektif dan dampak positif hingga negatif. Namun berbicara mengenai bilingualisme ini setidaknya ada beberapa pendapat yang mengatakan bahwa akan ada keterlambatan berbicara sebagai bentuk dan pengaruh dua bahasa yang seringkali digunakan pada lingkungan sekitarnya.
Pertimbangan untuk memahami hal-hal yang berkaitan langsung dengan anak jenis bilingual yang memang mengalami berbagai kendala dalam proses berbicara tentu masih dalam pro kontra. Sebab secara tidak langsung ada sisi negatif dan ada sisi positif untuk jangka panjang.
Namun berbicara pada skala lebih luas pengaruh dua bahasa yang seringkali digunakan dalam lingkungan anak sejak ini memang mampu mempengaruhi pola berbahasa secara signifikan. Artinya memang ada indikasi anak untuk mengalami keterlambatan berbicara karena kemampuan untuk menyerap berbagai hal-hal di sekitar cenderung lebih dari satu informasi.
Oleh karena itu juga maka beberapa hal yang mungkin akan dijelaskan dalam kesempatan kali ini memang berada pada acuan penting. Mengenai apakah ada alasan-alasan utama yang membuat anak dengan pertumbuhan di lingkup dua bahasa atau lebih cenderung mengalami gangguan berbicara.
Alasan Utama Anak Jenis Bilingual Cenderung Lambat Berbicara
Sampai saat ini memang ada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa anak jenis bilingual memiliki kecenderungan untuk terlambat berbahasa seperti anak normal pada umumnya. Namun hal tersebut tentu bisa diselesaikan dengan baik karena ada beberapa terapi yang telah disesuaikan dengan masalah-masalah tersebut.
Berbicara mengenai alasan mengapa Billy monisme pada anak cenderung mengganggu proses berbicara. Maka berikut ini adalah beberapa pertimbangan yang perlu untuk Anda perhatikan.
- Adanya Proses Bahasa yang Lebih Kompleks
Alasan pertama yang perlu untuk Anda pahami mengapa anak jenis bilingual cenderung mengalami keterlambatan berbicara karena ada proses berbahasa yang sangat kompleks. Anak-anak dengan lingkungan linguistic beragam umumnya akan tetap terpapar pada dua sistem proses berbahasa secara bersamaan yang memiliki gramatikal berbeda.
Sehingga secara tidak langsung akan mengharuskan anak-anak tersebut untuk bisa memproses dan membedakan aturan-aturan bahasa yang lebih dari satu tersebut secara langsung. Aspek ini tentu akan memberikan kesulitan tersendiri untuk merespon dan memproses bahasa sehari-hari.
Minimal dari beberapa hal yang mungkin menjadi kesulitan adalah bagaimana cara memahami gramatikal, kemudian kosakata, atau bahkan intonasi dari dua bahasa yang berbeda. Umumnya di Indonesia sendiri banyak keluarga menggunakan bahasa Indonesia serta bahasa Inggris atau Bahkan sebaliknya.
Hal ini tentu juga bisa berlanjut karena dapat menyebabkan penundaan dalam penggunaan kedua bahasa tersebut secara maksimal. Alasannya otak pada anak harus bekerja lebih ekstra dalam memilah dan memisahkan informasi berdasarkan kedua bahasa yang seringkali digunakan dalam lingkungan sekitar atau bahkan mikro keluarga.
Kasus-kasus yang mungkin banyak terjadi dari anak jenis bilingual tersebut memang secara terperinci akan lebih sulit. Bahkan lebih dari dua bahasa yang digunakan dalam keluarga Anda dari bahasa daerah bahasa nasional atau bahkan bahasa asing
- Adanya Fenomena Bingung Bahasa
Alasan berikutnya mengapa anak jenis bilingual seringkali mengalami keterlambatan berbicara karena ada faktor berupa kekhawatiran bingung bahasa. Beberapa orang atau bahkan peneliti menemukan beberapa temuan-temuan menarik. Bahwa anak dengan lingkup dua bahasa atau bahkan tiga bahasa lebih dapat mengalami fenomena berupa bingung bahasa.
Artinya mereka mungkin akan kesulitan untuk membedakan antara dua bahasa yang sedang berlangsung dan secara umum akan direspon untuk dipelajari. Kejadian seperti bingung bahasa ini bisa saja terjadi apalagi jika dihubungkan dengan kemampuan respon anak yang sangat berbeda sesuai dengan individu.
Meski secara umum konsep bingung bahasa ini seringkali lebih kepada aspek-aspek berupa mitos masyarakat semata daripada kenyataannya. Akan tetapi mitos tersebut terus berkembang sesuai dengan fenomena di masyarakat
Bahkan juga pendapat yang mendukung mengenai kekhawatiran bahasa juga banyak terjadi karena bisa membuat orang tua khawatir dan tentunya berpotensi untuk mempengaruhi stimulasi bahasa pada anak untuk berkembang dan tumbuh lebih baik.
Fenomena bingung bahasa ini tentunya memang menjadi salah satu kendala yang sangat perlu untuk diantisipasi secara lebih cepat melalui beberapa hal terutama dengan terapi wicara. Sebab melalui terapi tersebut ada kemungkinan besar anak mampu untuk memahami setidaknya bahasa mana yang perlu untuk digunakan terlebih dahulu.
Tujuannya tidak lain agar anak memiliki kemampuan berkomunikasi secara langsung dengan berbagai pihak mulai dari individu atau bahkan kelompok. Dalam terapi tersebut memang ada beberapa tinjauan lebih detail untuk mendukung stimulus berbahasa pada anak jenis bilingual.
- Perbedaan Individual
Pertimbangan berikutnya yang bisa menjadi aspek mengapa anak jenis bilingual cenderung memiliki gangguan berupa keterlambatan bahasa karena adanya pengaruh perbedaan individual.
Perlu untuk Anda pahami bahwa setiap anak memang memiliki kecepatan respon belajar yang sangat beragam dan tentunya berbeda-beda. Ada anak yang sangat cepat untuk merespon bahasa ada juga beberapa kasus yang menyebutkan bahwa anak cenderung sangat sulit untuk merespon bahasa dengan baik.
Dalam proses pertumbuhan secara umum faktor-faktor seperti kemampuan kognitif individu atau bahkan akses ke sumber daya pendidikan hingga dukungan keluarga bisa menjadi pengaruh besar. Untuk mengetahui seberapa cepat anak-anak dengan bahasa lebih dari satu tersebut bisa menguasai dan mampu untuk mengaplikasikan bahasa yang dimiliki secara baik dan benar.
Misalnya antara bahasa Indonesia dan kemampuan bahasa Inggrisnya juga sama-sama maksimal atau bahkan setara dengan teman sebaya. Perbedaan individual ini tentu juga bisa diartikan sebagai fenomena bahwa anak mungkin membutuhkan waktu lebih lama dalam merespon atau bahkan menunjukkan kemahiran berbicara yang serupa dengan anak-anak sebayanya.
Artinya perlu ada terapi khusus untuk menangani anak jenis bilingual agar kemampuan berbahasa dengan lebih dari satu bisa setara dengan anak yang hanya menggunakan satu bahasa sejak lahir.
- Rendahnya Dukungan Eksposur Pada Anak
Aspek terakhir yang tentu menjadi alasan mengapa anak jenis bilingual memiliki kecenderungan untuk lambat dalam berbicara adalah kurangnya dukungan eksposur yang cukup konsisten. Alasan ini ditandai dengan tidak konsisten atau kurangnya dalam menyeimbangkan terhadap kedua bahasa tersebut untuk mempengaruhi kemampuan berbicara pada anak.
Hasilnya tentu akan terjadi kecenderung mengalami lambat berbicara dengan berbagai faktor-faktor yang telah dijelaskan. Sebagai gambaran utama Anda juga perlu untuk paham bahwa anak kecil memang memiliki waktu yang sangat terbatas untuk berlatih dan memperkuat kemampuan berbahasanya jika yang digunakan dalam lingkup sekitar atau bahkan lingkup keluarga lebih dari satu bahasa.
Bahkan jika hal tersebut tidak di konsep sedemikian rupa oleh orang tua maka fenomena keterlambatan berbicara sudah pasti akan terjadi. Alasan ini memperkuat upaya lebih lanjut untuk merespon fenomena tersebut dengan terapi wicara.
Apabila Anda tertarik untuk menangani kasus diatas, maka kami merekomendasikan untuk menggunakan jasa Wicaraku melalui kontak +62 895-4151-54575. Jasa tersebut telah terbukti berhasil memberikan pencapaian sesuai target anak jenis bilingual menurut berbagai ulasan.
