Apa Itu Cerebellar Degeneration dan Bagaimana Cara Mengatasinya?

Otak merupakan organ penting yang ada di dalam tubuh. Segala hal yang terjadi pada tubuh dikontrol oleh otak, seperti memori, pikiran, gerakan anggota tubuh, panca indera, bahkan organ dalam tubuh.  Organ ini adalah pusat sistem saraf pada tubuh manusia. Jadi, ketika salah satu bagian otak yang mengalami kerusakan akan berdampak buruk bagi tubuh sehingga dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.

Salah satu gangguan yang terjadi pada otak adalah cerebellar degeneration. Simak artikel ini untuk mengetahui cerebellar degeneration dan cara mengatasinya.

Pengertian Cerebellar Degeneration

Otak terbagi menjadi 3 bagian utama, yaitu otak besar (cerebrum), otak kecil (cerebellum), dan batang otak. Otak kecil terletak tepat di atas batang otak dan di bawah lobus oksipital. Cerebellum memiliki fungsi penting pada tubuh manusia untuk menjaga keseimbangan, mengontrol, dan mengkoordinasikan gerakan anggota tubuh.

Cerebellar degeneration adalah gangguan yang mempengaruhi sel-sel saraf di cerebellum. Kondisi ini memungkinkan sel-sel saraf di otak kecil tidak berfungsi atau mati sehingga mengakibatkan gejala yang mempengaruhi gerakan, ucapan, dan fungsi fisik lainnya.

Gangguan cerebellar degeneration adalah gangguan progresif lambat. Area lain dari sistem saraf pusat termasuk sumsum tulang belakang , medula oblongata, korteks serebral , dan batang otak dapat terlibat dalam gangguan degeneratif ini.

Secara keseluruhan pria cenderung mengalami lebih banyak masalah dengan keseimbangan dan koordinasi tubuh seiring bertambahnya usia dibandingkan dengan wanita. Umumnya gangguan cerebellar degeneration terjadi pada orang yang memiliki riwayat gangguan penggunaan alkohol. Selain itu, gangguan ini juga bisa terjadi pada anak-anak yang memiliki kelainan bawaan tertentu. 

Penyebab Cerebellar Degeneration

Cerebellar degeneration dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, seperti:

• Gangguan Penggunaan Alkohol

Gangguan ini dapat menyebabkan defisiensi tiamin (vitamin B1). Hal ini mengganggu fungsi otak tubuh manusia dan merusak sel di dalamnya. Orang dengan gangguan penggunaan alkohol mungkin tidak mendapatkan tiamin yang cukup atau tidak mampu menyerap vitamin B1 dengan baik. Menurut studi yang telah dilakukan oleh para ahli menunjukkan bahwa antara 12% dan 27% orang dengan gangguan alkohol mengalami gangguan cerebellar degeneration.

• Sindrom Paraneoplastik

Beberapa orang memiliki kelainan pada autoimunnya sehingga menyebabkan tubuhnya menyerang sel otak yang sehat sebagai respons terhadap tumor. Sindrom ini adalah sekumpulan tanda dan gejala yang dapat terjadi saat Anda menderita kanker, seperti kanker payudara, kanker rahim, kanker ovarium, kanker paru-paru, dan limfoma hodgkin dewasa.

• Gangguan Neurodegeneratif

Beberapa gangguan yang terjadi dapat menyebabkan degeneration saraf di sumsum tulang belakang dan otak, termasuk bagian otak kecil. Gangguan ini bersifat genetik, artinya dapat diwariskan atau diturunkan dari orang tua ke anaknya. Beberapa penyakit ini dapat menyebabkan gangguan cerebellar degeneration, seperti:

• Ataksia, disebabkan oleh mutasi genetik bawaan yang mengakibatkan hilangnya neuron secara terus-menerus di otak kecil, batang otak, dan sumsum tulang belakang
• Multiple sclerosis, disebabkan karena kerusakan pada membran isolasi (mielin) yang membungkus dan melindungi sel-sel saraf dapat melibatkan otak kecil
• Ensefalopati spongiform menular (seperti penyakit Creutzfeldt-Jakob) dimana protein abnormal menyebabkan peradangan di otak, termasuk otak kecil

• Stroke Iskemik 

Stroke Iskemik atau hemoragik terjadi karena otak kecil kekurangan aliran darah dan oksigen

Gejala Cerebellar Degeneration

Gejala yang terjadi ketika orang mengalami cerebellar degeneration meliputi:

• Tremor atau gemetar saat melakukan gerakan
• Gaya jalannya lebar karena goyah atau tidak terkoordinasi
• Koordinasi otot yang buruk pada lengan atau kaki 
• Mata yang mengalami masalah, seperti gerakan mata yang tidak disengaja dan penglihatan ganda
• Tonus otot (hipotonia) mengalami penurunan
• Mengalami masalah keseimbangan (vertigo atau pusing)
• Masalah dengan keterampilan motorik
• Demensia (masalah dengan ingatan, penalaran, dan pemikiran)
• Bicara tidak jelas dan lambat

Orang dengan gangguan cerebellar degeneration kemungkinan juga memiliki gangguan kesehatan mental, seperti:

• Skizofrenia
• Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD)
• Gangguan spektrum autisme

Cara Mengatasi Cerebellar Degeneration

Tidak ada obat untuk cerebellar degeneration. Perawatan biasanya bersifat meredakan dan didasarkan pada gejala orang tersebut. Namun, terkadang ada obat-obatan yang dapat membantu mengatasi gejala tertentu, seperti pusing atau tremor.

Beberapa penyebab degenerasi cerebellar non-genetik dapat diobati atau disembuhkan. Jika degenerasi disebabkan oleh penyalahgunaan alkohol, berhenti mengkonsumsi alkohol dapat memperbaiki gejala. Gejala yang diakibatkan oleh tumor dapat dikurangi dengan pengobatan kanker, seperti kemoterapi. Mengkonsumsi suplemen Tiamin atau Vitamin B atau E dapat mengobati degenerasi akibat kekurangan nutrisi. Lalu, melakukan perubahan pola makan dengan makan lebih banyak biji-bijian, daging tanpa lemak, dan ikan.

Selain itu, orang dengan gangguan cerebellar degeneration juga memerlukan terapi fisik, okupasi, atau terapi wicara. Terapi ini dapat membantu meningkatkan keterampilan motorik, kekuatan otot dan koordinasi, serta kemampuan menelan, berbicara, dan berbahasa.