Dalam Artikel Ini:
ToggleAfasia, Gangguan Komunikasi yang Wajib Diketahui
Suka menonton film Hollywood? Anda pasti tidak asing dengan keberadaan aktor asal Amerika yang sudah melalang buana di dunia perfilman bernama Bruce Willis. Bruce Willis dikenal sebagai anak emas dunia akting dan Hollywood berkat beragam genre telah digeluti dan sukses.Namun, aktor Bruce Willis harus mengakhiri kariernya di dunia akting lantaran didiagnosis penyakit afasia. Penyakit ini membuat aktor berusia 67 tahun itu mengalami gangguan dalam berpikir.Penyakit afasia yang diderita Bruce Willis membuatnya harus hengkang dari dunia akting sejak Maret tahun 2022 lalu. Kondisi yang berkaitan dengan kerusakan otak ini membuat kemampuan berkomunikasi sang aktor terganggu. Rupanya, gejala awal afasia sudah dialami Willis sejak beberapa tahun sebelumnya. Lalu, seperti apa penyakit afasia dan bagaimana gejalanya?Apa Itu Afasia?
Afasia adalah gangguan yang memengaruhi cara anda berkomunikasi. Ini dapat memengaruhi ucapan anda, serta cara anda menulis dan memahami bahasa lisan dan tulisan. Afasia biasanya terjadi tiba-tiba setelah stroke atau cedera kepala. Tapi itu juga bisa datang secara bertahap dari tumor otak yang tumbuh lambat atau penyakit yang menyebabkan kerusakan permanen dan progresif (degeneratif). Tingkat keparahan afasia tergantung pada beberapa hal, termasuk penyebab dan tingkat kerusakan otak. Perawatan utama untuk afasia melibatkan perawatan kondisi yang menyebabkannya, serta terapi wicara dan bahasa. Orang dengan afasia belajar kembali dan mempraktikkan keterampilan bahasa dan belajar menggunakan cara lain untuk berkomunikasi. Anggota keluarga sering berpartisipasi dalam proses tersebut, membantu orang tersebut berkomunikasi.Gejala Afasia
Afasia adalah gejala dari beberapa kondisi penyakit lain, seperti stroke atau tumor otak. Seseorang dengan afasia mungkin akan mengalami gejala seperti:- Berbicara dalam kalimat pendek atau tidak lengkap
- Bicaralah dengan kalimat yang tidak masuk akal
- Ganti satu kata dengan yang lain atau satu suara dengan yang lain
- Ucapkan kata-kata yang tidak dapat dikenali
- Kesulitan menemukan kata-kata
- Tidak mengerti pembicaraan orang lain
- Tidak mengerti apa yang mereka baca
- Tulis kalimat yang tidak masuk akal
Penyebab Afasia
Afasia disebabkan oleh kerusakan pada bagian otak yang bertanggung jawab untuk memahami dan memproduksi bahasa. Penyebab umum afasia meliputi:- Stroke – penyebab paling umum dari afasia
- Cedera kepala parah
- Tumor otak
- Kondisi neurologis progresif – kondisi yang menyebabkan otak dan sistem saraf menjadi rusak seiring waktu, seperti demensia
- Afasia dapat mempengaruhi orang-orang dari segala usia, tetapi paling sering terjadi pada orang yang berusia di atas 65 tahun. Ini karena stroke dan kondisi neurologis progresif cenderung mempengaruhi orang dewasa yang lebih tua.