Bahasa isyarat terapi wicara memiliki peran yang sangat penting, baik untuk orang dewasa maupun anak-anak. Meskipun demikian, masih banyak orang beranggapan bahwa alat bantu komunikasi ini hanya untuk penyandang tuna rungu maupun tuna wicara saja.
Padahal salah satu metode terapi wicara adalah menggunakan bahasa isyarat sehingga komunikasi lebih lancar dan efektif. Cara ini juga sangat bermanfaat untuk mengurangi stres pada anak yang mengalami speech delay.
Pada anak-anak yang mengalami speech delay, bahasa isyarat terapi wicara dapat digunakan untuk orang tua maupun keluarga dekat. Dengan demikian kemampuan anak dalam berbahasa dan berkata-kata semakin signifikan.
Ada beberapa bahasa isyarat dasar yang cukup mudah dipelajari orang tua sehingga dapat melakukan terapi wicara di rumah. Apalagi sudah ada banyak media sosial yang mempermudah setiap orang untuk mempelajarinya.
Mengenal Tentang Bahasa Isyarat Berikut
Bahasa isyarat terapi wicara lebih mengutamakan berkomunikasi secara manual, gerakan tubuh, juga gerak bibir. Perbedaan bahasa isyarat dengan lisan sendiri terletak pada modalitas atau sarana produksi dan persepsinya.
Alat bantu komunikasi ini digunakan oleh komunitas tuli untuk berkomunikasi antara satu orang dengan lainnya. Selain untuk berkomunikasi, penggunaannya juga berperan dalam mengidentifikasi diri serta memperoleh informasi.
Alat komunikasi ini memiliki perbedaan pada setiap negara, bahkan memiliki keunikan tersendiri dalam setuap jenisnya. Bahasanya bisa saja berbeda-beda setiap negara, namun ada juga yang memiliki kesamaan.
Misalnya saja, Amerika Serikat dan Inggris memiliki bahasa tertulis yang sama, namun untuk isyarat sama sekali berbeda. Amerika Serikat menggunakan American Sign Language sedangkan Inggris menggunakan Britis Sign Language.
Sebaliknya, ada beberapa negara yang memiliki bahasa isyarat terapi wicara yang sama, misalnya Inggris dan Spanyol. Padahal Inggris dan Spanyol merupakan dua negara yang memiliki bahasa tertulis berbeda.
Komunitas tuli/deaf/disabilitas rungu dari berbagai negara berbeda akan menggunakan isyarat international atau international sign. International sign juga digunakan dalam berbagai konteks berbeda, terutama pada pertemuan internasional.
Pedoman Bahasa Isyarat di Indonesia
Seperti penjelasan sebelumnya, bahasa isyarat terapi wicara di berbagai negara berbeda-beda, termasuk di Indonesia. Ada dua pedoman berbahasa isyarat yang digunakan di Indonesia yaitu BISINDO dan SIBI yang memiliki berbedaan satu dan lainnya.
BISINDO atau Bahasa Isyarat Indonesia muncul secara alami dan digunakan dalam digunakan sehari-hari. Oleh sebab itulah, bahasanya juga cenderung lebih luwes serta menggunakan gerakan kedua tangan, bahkan terdapat variasi atau dialek berbeda di setiap daerah.
Sementara itu, bahasa isyarat terapi wicara SIBI umumnya lebih baku dan hanya menggunakan satu tangan saja. SIBI dibentuk oleh mantan SLB yang merupakan orang dengar dengan mengadopsi American Sign Language.
SIBI telah diresmikan oleh pemerintah, meskipun demikian lebih banyak digunakan untuk pembelajaran di SLB. Penggunaannya sendiri dianggap lebih sulit karena memiliki kosakata baku dan rumit, juga terdapat awalan maupun akhiran.
Bahasa Isyarat Dasar di Indonesia
Bahasa isyarat terapi wicara tidak terlalu sulit, sebab hanya menggunakan beberapa kosakata dasar yang dianggap penting untuk berkomunikasi. Berikut adalah beberapa kosakata dalam bahasa isyarat dasar yang dapat digunakan untuk terapi bicara.
- Saya
Kosakata ‘saya’ cukup sering digunakan dalam komunikasi, sehingga sangat penting mengajarkannya dalam terapi wicara. Caranya sendiri cukup mudah untuk dipelajari anak yang mengalami speech delay.
Langkah pertama adalah mengangkat tangan kanan atau ke kiri ke dada, lalu buka telapak tangan dengan jari sedikit terbuka. Selanjutnya letakkan telapak tangan terbuka di dekat dada dan jantung, selanjutnya gerakkan sedikit ke depan dan belakang untuk menunjuk diri sendiri.
- Kamu
Seperti kosakata ‘saya’, penggunaan ‘kamu’ juga sangat penting dalam berkomunikasi sehingga perlu dipelajari dalam bahasa isyarat terapi wicara. Hal pertama yang perlu dilakukan adalah fokus pada orang atau objek yang diajak bicara.
Selanjutnya, angkat tangan menggunakan jari-jari terbuka, kemudian letakkan tangan di dekat atau depan tubuh. Terakhir, tepatkan arah telunjuk atau telapak tangan ke arah orang atau objek yang sedang dibicarakan.
- Ibu
Bahasa isyarat terapi wicara dapat digunakan untuk anak speech delay secara mandiri di rumah, oleh sebab itu kosakata untuk orang tua sangat dibutuhkan. Isyarat untuk ayah dan ibu sendiri berbeda.
Untuk kosakata ‘ibu’, caranya adalah mengangkat tangan kanan atau kiri hingga sejajar dengan telinga. Langkah selanjutnya adalah mengepalkan dan meletakkan telapak tangan ke belakang telinga.
- Ayah
Sementara itu, isyarat untuk kosakata ‘ayah’ adalah dengan mengangkat tangan kanan, selanjutnya buat tanda menggunakan jari telunjuk seperti kumis. Setelah itu, letakkan jari telunjuk seperti kumis tersebut di antara bibir dan hidung.
- Cinta
Kosakata ‘cinta’ digunakan untuk penunjukkan kasih sayang orang tua kepada anak-anak. Oleh sebab itulah, kosakata ini menjadi cukup penting diketahui oleh orang tua maupun anak yang sedang mengalami speech delay.
Bahasa isyarat terapi wicara ini cukup mudah, yaitu dengan meletakkan kedua tangan di depan dada dengan telapak menghadap bawah. Selanjutnya buka sedikit jari-jari sehingga ujung-ujungnya hampir menyentuh satu sama lainnya.
Langkah selanjutnya adalah dengan membentuk kedua tangan sehingga membentuk hari menggunakan ujung-ujung jari. Gerakkan tangan sedikit naik dan turun seperti sedang menggambar hati menggunakan tangan.
- Halo
Bahasa isyarat terapi wicara untuk kosakata ‘halo’ adalah dengan mengangkat tangan ke tingkat bahu, lalu buka tangan dengan jari-jari lurus. Selanjutnya, letakkan tangan di depan atau sedikit di atas dada, gerakkan dengan lembut ke kiri dan kanan di depan tubuh.
- Terima Kasih
Selanjutnya adalah kosakata ‘terima kasih’ yang cukup penting dalam terapi wicara, oleh sebab itulah orang tua yang memiliki anak speech delay harus mengetahuinya. Kosakata ini sendiri cukup sering digunakan dalam komunikasi sehari-hari.
Caranya sendiri adalah dengan mengangkat tangan dengan telapak terbuka menghadap ke atas, lalu letakkan di ujung bibir. Selanjutnya adalah dengan mengayunkan telapak tangan ke depan searah dada.
- Maaf
Sama halnya dengan ‘terima kasih’, kosakata ‘maaf’ juga sangat sering digunakan dalam komunikasi sehari-hari. Isyaratnya adalah dengan menggenggam tangan dan letakkan di dada, lalu buat putaran secara perlahan.
Bahasa Isyarat Terapi Wicara Terbaik
Tidak hanya mandiri saja, bahasa isyarat dalam terapi wicara juga menjadi salah satu media yang di Wicaraku. Sebagai penyedia jasa terapi wicara terpercaya, Wicaraku menghadirkan pengalaman unik dan komperehensif untuk perkembangan bahasa dan komunikasi anak.
Wicaraku memiliki tim yang profesional serta terlatih sehingga memiliki berbagai metode inovatif yang bisa mendorong potensi berbicara anak. Layanan terapi wicara juga bisa dilakukan melalui kunjungan panggilan sehingga tidak perlu datang ke rumah sakit atau klinik.
Wicaraku menawarkan berbagai layanan jasa, termasuk konsultasi gratis melalui WhatsApp selamanya. Cukup dengan menghubungi WA +62 895-4151-54575 saja untuk informasi lebih lanjut mengenai berbagai layanannya.
Bahasa isyarat merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk membuat komunikasi lebih lancar dan efektif. Oleh sebab itulah, bahasa isyarat terapi wicara sering dimanfaatkan secara mandiri di rumah maupun layanan jasa.
