Terapi wicara fragile x syndrome memang dibutuhkan. Sebab ini adalah salah satu kelainan genetik yang juga bisa memberikan dampak keterlambatan perkembangan. Banyak orang yang tidak mengetahui kelainan genetik yang satu ini, sehingga orang tua sering merasa bingung.
Ada banyak cara untuk membantu melakukan terapi pada sindrom fragile x, salah satunya adalah menggunakan terapi wicara. Sebab perkembangan anak menjadi terhambat dan tidak bisa berjalan lancar seperti anak seumurannya. Namun, sebelum mencari terapi yang tepat ada baiknya untuk mengenal tentang kelainan ini lebih dulu.
Kenali Apa itu Fragile X Syndrome?
Sindrom fragile x adalah gangguan genetik yang mengakibatkan gangguan perkembangan fisik, mental, dan perilaku. Meskipun tidak dapat disembuhkan secara total, terdapat berbagai terapi yang dapat membantu mengurangi keparahan gejala dan mendukung individu yang terkena dalam beraktivitas.
Biasa disebut sebagai sindrom Martin-Bell, sindrom fragile x umumnya disebabkan oleh faktor keturunan, meskipun ada kasus di mana individu yang tidak memiliki riwayat keluarga dengan kondisi ini juga dapat mengalaminya.
Sindrom fragile x lebih sering terjadi pada laki-laki daripada perempuan, dan gejalanya cenderung lebih parah pada pria yang terkena dampaknya. Karena sulit disembuhkan dan adanya gangguan perkembangan dalam kasus ini, maka dari itu butuh pemilihan terapi wicara fragile x syndrome yang profesional dan sudah berkualifikasi.
Sindrom fragile x menunjukkan kombinasi gangguan pertumbuhan, kognitif, perilaku, dan kelainan fisik. Gejala tersebut dapat muncul pada berbagai tahap kehidupan, mulai dari masa bayi hingga pubertas. Berikut beberapa gejala yang sering dialami oleh individu yang mengidap sindrom fragile x:
- Gangguan Pertumbuhan
Gejala pertama bisa dilihat dari gangguan pertumbuhan anak yang mengidap sindrom fragile x. Ada beberapa ciri-cirinya, seperti berikut:
• Kesulitan dalam perkembangan motorik seperti duduk, merangkak, dan berjalan.
• Penurunan tingkat kecerdasan (IQ), yang bisa semakin menurun seiring bertambahnya usia.
• Masalah dalam berbicara, seperti bicara cadel.
• Kesulitan dalam memahami dan belajar hal-hal baru.
• Sensitivitas terhadap cahaya dan suara.
Maka dari itu sangat dibutuhkan terapi wicara fragile x syndrome untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan berjalan lancar.
- Gangguan Mental
Sindrom yang satu ini juga bisa saja memberikan dampak pada gangguan mental anak, seperti terjadinya depresi, gangguan kecemasan, serta gangguan obsesif kompulsif atau yang dikenal dengan OCD.
- Gangguan Perilaku
Ada juga beberapa gangguan perilaku yang bisa ditunjukkan dalam kasus ini, seperti berikut:
• Hiperaktif (ADHD).
• Rasa malu atau kecemasan dalam interaksi sosial.
• Kebiasaan menggigit tangan.
• Keterbatasan dalam kontak mata dengan orang lain.
• Ketidaknyamanan saat disentuh.
• Kesulitan memahami bahasa tubuh.
• Tindakan agresif dan cenderung melukai diri sendiri.
• Kemungkinan terdiagnosis dengan spektrum autisme.
- Kelainan Fisik
Gejala juga dapat dilihat dari kelainan fisik pada anak, misalnya seperti berikut:
• Ukuran kepala dan telinga yang lebih besar dari rata-rata.
• Pembesaran testis pada masa pubertas.
• Wajah yang tampak lebih panjang.
• Dahi dan dagu yang lebih lebar.
• Kehilangan kekakuan pada sendi.
• Kaki dengan bentuk datar.
Selain gejala-gejala tersebut, bisa juga terdapat keluhan lain seperti masalah tidur, kelebihan berat badan, atau obesitas.
Perlu diperhatikan bahwa gejala sindrom fragile x pada anak laki-laki cenderung lebih parah daripada pada anak perempuan. Terkadang, anak perempuan dapat menjadi pembawa gen penyakit tanpa menunjukkan gejala apapun.
Penyebab Terjadinya Fragile X Syndrome
Memberikan penanganan melalui terapi wicara fragile x syndrome akan sangat membantu. Sebab gangguan genetik yang satu ini tidak dapat disembuhkan. Selain itu orang tua juga harus tahu dengan baik apa saja penyebab dari gangguan ini.
Sindrom fragile x muncul akibat perubahan atau mutasi pada gen FMR1 (Fragile X Mental Retardation 1), yang terletak di kromosom X. Kromosom X merupakan salah satu dari dua jenis kromosom seks, selain kromosom Y.
Perempuan memiliki dua kromosom X (XX), sedangkan laki-laki memiliki satu kromosom X dan satu kromosom Y (XY). Karena itu, sindrom fragile x lebih umum terjadi pada anak laki-laki karena mereka hanya memiliki satu kromosom X.
Meskipun demikian, perempuan dengan sindrom fragile x juga dapat mewariskan kondisi ini kepada anak-anak mereka, baik laki-laki maupun perempuan. Namun, pria yang mengidap sindrom fragile x hanya dapat mewariskannya kepada anak perempuan.
Mutasi pada gen FMR1 mengakibatkan produksi protein FMR (FMRP) berkurang atau bahkan tidak ada sama sekali. FMRP berperan penting dalam menjaga hubungan antara sel otak dan sistem saraf. Kekurangan protein ini dapat mengganggu sinyal otak dan menyebabkan gejala sindrom fragile x.
Menggunakan terapi wicara fragile x syndrome bisa menjadi pilihan tepat untuk membantu perkembangan anak menjadi lebih baik.
Terapi Wicara Fragile X Syndrome
Sebagian besar anak yang mengidap sindrom fragile x sering mengalami kesulitan dalam berbicara, bahasa, dan komunikasi. Mereka juga mungkin menghadapi tantangan terkait makan, minum, dan menelan.
Anak-anak dengan sindrom fragile x sering mengalami keterlambatan dalam perkembangan bicara dan bahasa. Terapi bicara dan bahasa berperan penting dalam mengembangkan serta meningkatkan kemampuan komunikasi mereka, dengan tujuan mengoptimalkan potensi komunikasi hingga batas tertinggi. Maka dari itu dibutuhkan terapi wicara fragile x syndrome.
Pada umumnya, individu dengan sindrom fragile x memiliki kemampuan pemahaman (bahasa reseptif) yang lebih baik daripada kemampuan ekspresi bahasa (bahasa ekspresif). Tingkat keparahan dan area yang terpengaruh dalam bicara dan bahasa dapat bervariasi antara individu yang mengalami sindrom fragile x.
Terapi bicara dan bahasa bertujuan untuk meningkatkan kejelasan ucapan seseorang dan membantu mereka menggunakan bahasa dengan lebih efektif. Selain itu, mereka juga membantu dalam meningkatkan kemampuan makan, minum, dan menelan.
Dalam kasus yang lebih parah di mana seseorang tidak mampu berbicara atau memiliki keterbatasan yang signifikan dalam berbicara, terapis bicara dan bahasa dapat memperkenalkan penggunaan Komunikasi Alternatif dan Augmentatif (AAC), seperti bahasa isyarat atau perangkat komunikasi elektronik.
Menggunakan Terapi Wicara Fragile x Syndrome Terbaik
Terapis bicara dan bahasa profesional akan melakukan penilaian awal untuk menentukan jenis serta tingkat kesulitan dalam bicara, bahasa, atau komunikasi yang dialami individu. Penilaian tersebut akan membantu dalam merancang rencana perawatan yang sesuai Anda bisa mengandalkan terapi di Wicaraku.
Terapi bicara dan bahasa menawarkan program terapi yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan individu seperti Wicaraku. Ada beberapa aspek komunikasi yang bisa diterapkan, termasuk:
- Berbicara dengan lancar
- Bahasa ekspresif (lisan dan tulisan)
- Bahasa reseptif (pemahaman)
- Komunikasi sosial
- Perhatian dan mendengarkan
- Makan, minum, dan menelan
- Alternatif cara berkomunikasi
Program terapi wicara fragile x syndrome dapat menggunakan berbagai pilihan pengobatan, termasuk:
- Latihan bicara dan artikulasi
- Program bahasa (reseptif dan ekspresif)
- Komunikasi Alternatif dan Augmentatif (AAC)
- Terapi keterampilan sosial
- Aktivitas pengambilan perhatian dan mendengarkan bergantian
Terapi bicara dan bahasa efektif ketika melibatkan kolaborasi antara individu yang mengalami sindrom fragile x, orang tua atau pengasuh, dan pihak lain yang terlibat dalam perawatan, seperti dokter dan staf pendidikan.
Anak bisa meningkatkan kemampuan komunikasi individu secara optimal dengan terapi wicara fragile x syndrome di Wicaraku segera hubungi kami melalui +62 895-4151-54575.
