Terapi wicara untuk autisme itu sangat penting untuk dilakukan, sebab memiliki banyak manfaat. Semua orang tua pasti ingin memiliki anak yang sehat, namun hal tersebut kadang tidak terwujud pada semua orang tua.
Ada juga beberapa orang tua yang dianugrahi anak dengan kondisi autis. Anak autis sendiri umumnya mempunyai kesulitan dalam mengontrol dirinya, anak tersebut cenderung tidak bisa diam.
Terkadang juga si anak kesulitan dalam berbicara atau menangkap apa yang orang lain maksud. Hal tersebut tentunya mengganggu perkembangannya, maka dari itu lakukan terapi wicara pada si buah hati.
Penting Mengenal Tentang Terapi Wicara
Pada pembahasan pertama ini kita akan bahas dulu, sebenarnya apa itu terapi wicara? Sebab mungkin sebagian dari Anda ada yang masih kurang familiar dengan jenis terapi satu ini.
Sebelum kita bahas terapi wicara untuk autisme, kita kenali dulu lebih dalam jenis terapi yang satu ini. Terapi wicara sendiri ialah jenis terapi yang dilakukan guna membantu anak-anak penderita autis.
Agar mereka dapat berbicara serta dapat menyampaikan apa yang mereka maksud. Terapi ini akan membantunya untuk belajar komunikasi dengan baik, jadi dirinya sendiri dan orang lain.
Dapat mengerti apa yang dimaksud pada saat saling berkomunikasi. Terapi perlaku dapat membantu anak untuk dapat mengontrol dirinya sendirinya, sedangkan pada terapi wicara ini berbeda.
Terapi wicara mempunyai bidang sempit dan juga hanya berfokus pada bagaimana cara agar anak dapat berbicara. Serta berkomunikasi dengan orang lain, biasanya terapi perilaku dan wicara dapat dilakukan secara bertahap.
Latihan Terapi Wicara untuk Autisme
Seperti telah dibahas sebelumnya, terapi ini akan membantu anak-anak autis untuk belajar berkomunikasi serta berinteraksi dengan orang lain. Terapi ini menekankan pada latihan beberapa keterampilan berikut ini :
- Artikulasi anak
Keterampilan pertama yang menjadi fokus dari terapi wicara untuk autisme ini ialah artikulasi saat anak berbicara. Mereka memang dapat berbicara, tetapi artikulasinya tidak jelas dan sulit untuk didengarkan.
Hal itu karena terdapat gangguan di sarafnya, sehingga mereka akan sulit berbicara dengan menggunakan artikulasi jelas. Terapis akan membantu mereka untuk belajar mengucapkan kata-kata secara jelas.
Sehingga bila diajak berbicara mereka bisa berbicara dengan jelas. Apabila artikulasinya jelas, maka mereka akan bisa lebih mudah untuk berkomunikasi dengan orang tuanya atau orang lain.
- Intonasi
Selain artikulasi, Intonasi berbicara juga menjadi perhatian terapis untuk anak autis. Jika berbicaranya terlalu lambat atau cepat, si terapis akan membantunya untuk bisa mempunyai intonasi yang tepat saat sedang berkomunikasi.
- Menggunakan bahasa yang baik dan benar
Keterampilan berikutnya yang menjadi fokus dari terapi wicara untuk autisme. Adalah keterampilan menggunakan bahasa yang baik dan benar, biasanya anak autis kesulitan berbicara dan berkomunikasi dengan orang lain.
Oleh karena itu, terapis akan menekankan agar anak dapat belajar menggunakan bahasa yang baik dan benar. Pada tahap ini terapis mencoba mengajari anak beberapa kosakata yang mudah ditangkapnya.
Mungkin juga disertai dengan pelafalan atau gerakan mulut yang jelas. Agar si anak dapat memahami bahasa yang baik dan benar. Dengan begitu nantinya dia akan lebih paham yang disampaikan orang lain.
- Kelancaran
Terapis juga akan melatihnya untuk bisa berbicara secara berulang-ulang serta melatihnya terus hingga dia dapat lancar berbicara. Sehingga usai mengikuti terapi dia bisa lancar berkomunikasi dengan orang lain.
Konsentrasi pada saat si anak berbicara dengan si terapis juga perlu diperhatikan. Cara tersebut dapat diulangi atau dipraktikkan oleh orang tua kepada anak secara mandiri di rumah.
- Memahami maksud orang lain
Keterampilan selanjutnya yang menjadi fokus dari terapi wicara untuk autisme ialah memahami maksud orang lain. Agar anak dapat berkomunikasi dengan orang lain, pastinya dia harus tau apa yang disampaikan orang tersebut.
Dia harus mengerti apa yang orang ucapkan padanya, ini sangatlah penting untuk ditekankan. Sang terapis akan membantunya untuk belajar bagaimana agar dia mengerti maksud dari orang lain.
- Bersiul
Mungkin Anda bingung mengapa metode bersiul ini perlu digunakan untuk mengajar anak autis? Sebab dengan menggunakan metode bersiul, itu akan membantu meningkatkan penguasaan otot-otot mukut, tenggorokan serta lidahnya.
Sang terapis akan mengajarkan anak tersebut untuk bersiul, agar otot-ototnya bisa menjadi lebih kuat. Dengan begitu dia akan menjadi lebih mudah berbicara dan juga berkomunikasi.
- Boneka tangan
Boneka tangan menjadi salah satu metode yang digunakan dalam terapi wicara untuk autisme. Sebab anak kecil pastinya akan lebih tertarik serta mudah paham bila yang diajarkan kepadanya menggunakan media boneka.
Agar suasana belajar jadi lebih menyenangkan dan juga menghibur, maka terapis menggunakan media ini. Sebagai salah satu media untuk mengajarkan verbal yang bagus kepada anak-anak autis.
- Permainan verbal
Sang terapis juga akan menggunakan metode permainan verbal, sebisa mungkin mereka akan membuat anak untuk berlatih berbicara secara jelas. Menggunakan cara menyenangkan agar si anak tidak cepat bosan.
- Kartu bergambar
Sang terapis akan menggunakan kartu bergambar, tujuannya untuk membuat si anak belajar berbicara. Terapis biasanya menyediakan kartu bergambar dan dia akan menyebutkan nama benda yang ada dalam kartu.
Lalu setelah itu, sang terapis akan menyuruh anak untuk mengulanginya dan hal tersebut dilakukan secara berulang-ulang. Hingga si anak dapat mengucapkan nama dari benda dengan pelafalan yang bagus.
Tujuan Terapi Wicara untuk Autisme
Seperti kita tau, anak autis itu cenderung sulit untuk bisa bicara dengan jelas. Maka terapi ini akan dapat membantu anak-anak belajar untuk bicara sehingga dia dapat berbicara.
Serta berkomunikasi dengan artikulasi jelas, jadi orang lain dapat memahaminya dengan mudah. Karena anak akan kesulitan menerima apa yang dikatakan orang lain, sehingga dia akan sulit diajak berkomunikasi orang lain.
Dengan adanya terapi wicara untuk autisme, mereka akan paham maksud perkataan orang-orang dengan mudah. Biasanya mereka bicara dengan tidak jelas serta beberapa orang akan tidak paham.
Dengan apa yang mereka katakan dan maksudkan, dengan mengikuti terapi ini. Diharap mereka dapat berbicara dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar. Membantunya agar dapat berkomunikasi dengan teman sebayanya.
Tes yang Dilakukan Saat Terapi Wicara untuk Autisme
Ada 2 test yang biasanya dilakukan oleh terapis kepada anak autisme. Pertama Denver Articulation Screening, tes ini merupakan tes untuk mengecek gangguan berbicaranya, dalam serangkaian tes.
Anak akan diperintah untuk melafalkan serta menilai kejelasan bicaranya. Biasanya tes ini sangat efektif untuk anak-anak umur 7 hingga 12 tahun. Kedua ada Early Languange Milestones Scale 2.
Tes yang dilakukan untuk mengecek apa bahasa yang dipakai anak sudah berkembang dengan baik? Tujuan tes ialah untuk melihat apa gangguan berbicaranya serta bagaimana perkembangan si anak.
Kini Anda sudah tau betapa bermanfaatnya terapi wicara untuk anak autis. Jadi jangan ragu untuk melakukan terapi ini pada anak Anda, untuk masalah ini Anda bisa gunakan jasa Wicaraku.
Wicaraku sendiri merupakan perusahaan startup yang bergerak dalam bidang kesehatan. Wicaraku mengoperasikan platform layanan Terapi Wicara, dilakukan lewat kunjungan panggilan, di mana terapis bisa datang ke rumah pasien.
Dengan begitu Anda hanya tinggal duduk manis di rumah, nanti terapis yang akan datang ke tempat Anda. Tentunya itu lebih praktis daripada Anda harus repot-repot ke tempat terapi.
Wicaraku juga didukung dengan team professional yang memang sudah terlatih, jadi Anda tidak perlu ragu lagi. Selain itu, Wicaraku juga menggunakan metode inovatif yang dapat mendorong potensi berbicara anak.
Apabila tertarik untuk menggunakan jasa Wicaraku, Anda bisa hubungi nomor +62 895-4151-54575. Jadi jika Anda mencari jasa terapi wicara untuk autisme, Wicaraku adalah pilihan yang tepat.
