Apraksia Pada Anak Bisa Disembuhkan dengan Terapi Wicara

Wicaraku Writer

December 29, 2023

Wicaraku

Wicaraku Writer

December 29, 2023

Wicaraku

Sebagai orang tua penting untuk Anda mengetahui seluk beluk apraksia pada anak. Walaupun bisa terjadi di beberapa bagian tubuh seperti kaki, tangan dan wajah tetapi bisa memberikan pengaruh terhadap kemampuan berbicara penderita.

Apalagi gangguan tersebut bisa terjadi di berbagai usia. Ketika apraksia terjadi dan sulit untuk berbicara maka bisa memberikan pengaruh dalam kehidupan sosial mereka. Karena anak akan kesulitan berkomunikasi dengan orang terdekat sehingga akan sangat mengganggu selama hidupnya.

Jadi penting sebagai orang tua untuk mengetahui apa saja gejala gangguan ini agar bisa langsung memberikan penanganan yang tepat. Apalagi apraksia pada anak bisa diatasi dengan terapi khusus yang harus dilakukan oleh orang ahli di bidangnya.

Sebenarnya hal tersebut sangat sederhana tetapi cukup mengganggu apabila orang tua tidak menyadari anak telah menderita gangguan ini. Apalagi masih banyak orang tua yang belum mengetahui tentang gangguan bicara ini karena orang awam hanya mengenal gangguan speech delay saja.

Gambaran Tentang Apraksia Pada Anak

Sebenarnya apraksia pada anak merupakan masalah kesehatan yang tidak biasa di mana mengalami kesulitan membuat gerakan mulut akurat ketika berbicara. Ketika anak mengalami gangguan ini maka otaknya berjuang untuk menciptakan rencana baru yang berkaitan dengan gerakan bicara.

Namun otot bicara sebenarnya tidak lemah tetapi tidak mampu bekerja baik akibat otak kesulitan untuk mengkoordinasi gerakan. Agar bisa berbicara dengan benar maka otak harus belajar membuat rencana dengan memberitahu otot bicara cara menggerakkan bibir, rahang, dan lidah secara cepat untuk bisa menghasilkan bunyi dan kata akurat pada saat diucapkan.

Sebenarnya terdapat dua tipe gangguan yaitu apraksia didapatkan dan apraksi timbul saat perkembangan. Untuk tipe didapat terjadi pada orang di berbagai usia baik anak-anak maupun orang dewasa.

Saat terjadi kondisi ini maka penderita akan kehilangan kemampuan bicara. Beberapa kondisi mengapa orang bisa mengalami gangguan ini seperti mengidap tumor otak, strokema cedera, trauma otak dan hidrosefalus.

Bahkan menurut survei menunjukkan 30% penderita tipe ini mengalami stroke terlebih dahulu. Namun untuk tipe muncul pada saat berkembang hadir ketika lahir dan ini sangat memberikan pengaruh besar terhadap kemampuan anak dalam membentuk suara dan kata-kata. Bahkan tidak jarang disertai juga dengan afasia yang merupakan gangguan berkomunikasi akibat kerusakan pada otak.

Apraksia pada anak memiliki kemampuan yang jauh lebih besar untuk memahami ucapan dibandingkan mengekspresikan diri melalui kata diucapkan. Jadi penting untuk mengetahui gejalanya sedini mungkin agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat dan cepat. Umumnya gangguan ini baru dapat dideteksi ketika anak berumur di bawah usia 3 tahun.

Gejala Jika Anak Mengalami Gangguan Apraksia

Biasanya apraksia pada anak bisa diketahui ketika usianya di bawah 3 tahun karena beberapa gejala yang ditimbulkan. Penting untuk Anda mengetahui apa saja gejala yang dimiliki agar bisa memberikan penanganan yang cepat. Berikut beberapa gejala yang harus diwaspadai yaitu:

  1. Saat bayi kurang mengoceh
  2. Ketika menggerakkan mulut untuk mengunyah, meniup, dan menghisap merasa kesulitan
  3. Anak tidak mampu saat mengucapkan huruf konsonan yang berada di awal maupun akhir kata seperti minum atau makan.
  4. Ketika mengucapkan kata yang mirip seperti susu mengalami kesulitan
  5. pada saat berkomunikasi lebih senang menggunakan Gerakan tubuh
  6. Sulit mengucapkan kata-kata dengan benar
  7. Sulit menyusun kalimat yang panjang dan mampu menyusun kalimat pendek

Jika buah hati Anda memiliki gejala ini maka untuk memastikan apakah memiliki gangguan apraksia pada anak maka harus dilakukan pemeriksaan lanjut oleh ahlinya. Dengan cara seperti ini maka bisa mendapatkan penanganan yang tepat. Apalagi masih banyak orang tua yang belum paham mengenai gangguan yang satu ini.

Perbedaan Antara Apraksia dengan Disartria

Walaupun banyak kasus apraksia pada anak tetapi masih banyak orang tua belum melek mengenai gangguan ini. Ditambah lagi terdapat tipe gangguan bicara lainnya yang banyak terjadi yaitu disatria. Tentunya kedua gangguan bicara ini memiliki perbedaan di mana apraksia timbul akibat adanya gangguan pada otak dan sistem saraf.

sedangkan disartria timbul akibat tidak ada koordinasi antara otot-otot penderita sehingga tidak mampu menghasilkan ucapan. Biasanya penderita apraksia sulit menyusun kata-kata ketika berbicara sedangkan penderita disatria tidak bisa berbicara dengan jelas akibat gerakan motorik lemah.

Perbedaan juga terlihat dari gejala apraksia pada anak dengan disatria di mana apraksia tidak bisa menempatkan suku kata dalam urutan tepat dan mencoba menggunakan komunikasi nonverbal berlebihan. Sedangkan gejala utama dari disartria adalah berbicara cadel dan cepat ditambah lagi kesulitan menggerakkan otot wajah.

Walaupun memiliki perbedaan tetapi kedua gangguan ini membutuhkan terapi wicara sebagai solusi. Namun terdapat perbedaan teknik dalam terapi wicara yang digunakan pada kedua gangguan ini. Biasanya pada apraksia maka terapinya harus konstan dan bekerja dengan ritme serta melodi yang berbeda.

Bahkan tidak jarang juga menggunakan pendekatan multisensori. Sedangkan pada disartria maka terapinya harus menyesuaikan kecepatan bicara, memperkuat otot, dan meningkatkan artikulasi. Walaupun menggunakan tipe terapi yang sama tetapi tidak boleh disamakan teknik yang digunakan agar bisa memberikan efek positif.

Cara Mengobati Gangguan Apraksia yang Efektif

Agar bisa mengobati apraksia pada anak tentunya harus dilakukan pengobatan oleh tenaga medis ahli di bidangnya dan sangat bagus jika ditangani bersama oleh anggota keluarga. Sudah pasti untuk mengatasinya wajib mengikuti terapi wicara yang bisa meredakan gejala gangguan ini.

Tujuan adanya terapi ini agar bisa melatih kemampuan pasien dalam menggerakkan otot sehingga bisa berfungsi secara maksimal. Jika kondisi sudah parah maka terapi harus dilakukan sebanyak 3 sampai 5 kali seminggu namun jika kondisi telah membaik maka jadwalnya bisa dikurangi.

Biasanya dalam terapi ini maka anak akan dilatih untuk mengucapkan kata tertentu secara berkali-kali selama sesi terapi. Kemudian akan dilatih menggerakkan mulut dan mengeluarkan bunyi tertentu seperti meniru suara hewan.

Nantinya akan ada latihan merangkai dan mengucapkan kalimat melalui percakapan. Pastinya cara seperti ini juga efektif dalam membantu anak terlambat bicara.

Untuk anggota keluarga yang ingin berkomunikasi dengan penderita maka harus memperhatikan beberapa hal seperti menghindari memberikan perintah rumit. Akan sangat bagus jika menggunakan kalimat sederhana agar tidak salah paham.

Hindari berteriak dan wajib menggunakan nada suara normal serta berikan penjelasan sebaik mungkin. Pastikan pula untuk mengajari penderita secara perlahan dan jangan paksa untuk melakukan kegiatan sulit sehingga membuat mereka menjadi frustasi. Dibandingkan melakukan terapi kelompok maka terapi individu bisa memberikan hasil maksimal.

Karena anak akan memiliki banyak waktu ketika berlatih berbicara selama sesi terapi berlangsung dan tidak perlu menunggu giliran dengan anak lain. Apabila Anda ingin mencari terapi wicara yang sudah ahli di bidangnya maka bisa menggunakan jasa Wicaraku.

Melalui Wicaraku maka Anda bisa mengatasi berbagai macam gangguan bicara termasuk apraksia pada anak sehingga untuk informasi lebih lanjut bisa menghubungi +62 895-4151-54575.

Subscribe To Our Newslater

Get updates and learn from the best

Subscribe To Our Newslater

Get updates and learn from the best

Promo Spesial Wicaraku x CareNow: Diskon Rp 75.000 Paket Terapi Wicara!

Terapi Wicara untuk Tuna Daksa dengan Teknologi Terbaru

Mengidentifikasi Perbedaan Autis dan Speech Delay Berikut

Apakah Anda Ingin Meningkatkan Bisnis Anda?

Meningkatkan client yang membutuhkan layanan Fisioterapis di klinik Anda, anda bisa bekerja sama
dengan kami!

Layanan Kami

Konsultasi Gratis

Konsultasi via WhatsApp gratis untuk selamanya.

Earl Package

  • 6x Kunjungan
  • 45 – 60 Menit/Kunjungan
  • Menggunakan talk tools
  • Pesan Hari ini, bisa langsung datang

King Package

  • 8x Kunjungan
  • 45 – 60 Menit/Kunjungan
  • Menggunakan talk tools
  • Pesan Hari ini, bisa langsung datang

Emperor Package

  • 12x Kunjungan
  • 45 – 60 Menit/Kunjungan
  • Menggunakan talk tools
  • Pesan Hari ini, bisa langsung datang

Crown Package

  • 15x Kunjungan
  • 45 – 60 Menit/Kunjungan
  • Menggunakan talk tools
  • Pesan Hari ini, bisa langsung datang

Royal Package

  • 30x Kunjungan
  • 45 – 60 Menit/Kunjungan
  • Menggunakan talk tools
  • Pesan Hari ini, bisa langsung datang