Sindrom Tourette: Arti, Gejala, Penyebab, Cara Menyembuhkan, dan Terapinya!

 Pernah mendengar gangguan bernama Sindrom Tourette sebelumnya? Jika anda belum pernah tahu, sindrom tourette ini merupakan kelainan pada sistem saraf yang menyebabkan seseorang melakukan gerakan berulang atau suara yang tidak terkendali.  Tahukah anda, pemilik nama lengkap Billie Eilish Pirate Baird O’Connell, seorang penyanyi pop barat yang fenomenal ini diketahui memiliki penyakit bernama sindrom Tourette yang telah diidap sejak kecil, lho. Melalui akun instagram Billie, berbagai video tentang kondisi ini dan penyakitnya bermunculan di internet telah mengonfirmasi kebenarannya.  Lalu, apa arti dan gejala dari gangguan Sindrom Tourette ini?

Sindrom Tourette: Arti dan Gejala

 Sindrom Tourette (terlalu-RET) adalah gangguan yang melibatkan gerakan berulang atau suara yang tidak diinginkan (tics) yang tidak dapat dikontrol. Misalnya, anda mungkin berulang kali mengedipkan mata, mengangkat bahu, atau mengeluarkan suara yang tidak biasa atau kata-kata yang menyinggung. Tics biasanya muncul antara usia 2 dan 15, dengan rata-rata sekitar usia 6 tahun. Laki-laki sekitar tiga sampai empat kali lebih mungkin dibandingkan perempuan untuk mengembangkan sindrom Tourette. Meskipun tidak ada obat untuk sindrom Tourette, namun banyak perawatan tersedia. Banyak orang dengan sindrom Tourette tidak memerlukan pengobatan ketika gejalanya tidak begitu parah. Tics sering berkurang atau menjadi terkontrol setelah masa remaja. Tics berarti gerakan atau suara yang tiba-tiba, singkat, terputus-putus, merupakan sebuah tanda khas sindrom Tourette. Ada yang ringan hingga parah. Gejala parah mungkin secara signifikan mengganggu komunikasi, fungsi sehari-hari dan kualitas hidup. Gejala pertama yang sering muncul adalah tics yang terjadi di daerah kepala dan leher. Ada dua kategoris tics yang bisa terjadi. 

• Tics sederhana yang melibatkan beberapa bagian tubuh, misalnya menyipitkan mata atau mengendus. 
• Tics kompleks yang melibatkan lebih banyak gerakan. Misalnya, menyentakkan tangan sambil menganggukan kepala kemudian mata berkedut.

 

Penyebab Sindrom Tourette

Tahukah anda, para ilmuwan sedang mempelajari penyebab dan faktor risiko Sindrom Tourette (TS). Hal ini dilakukan untuk memahami dan menemukan cara yang lebih baik untuk mengelola TS dan mengurangi kemungkinan seseorang menderita TS. Meskipun faktor risiko dan penyebab TS tidak diketahui, penelitian saat ini menunjukkan bahwa gen memainkan peran penting Studi genetik telah menunjukkan bahwa TS diwariskan sebagai gen dominan, dengan sekitar 50% kemungkinan orang tua mewariskan gen tersebut kepada anak-anak mereka.Anak laki-laki dengan gen (s) tiga sampai empat kali lebih mungkin dibandingkan anak perempuan untuk menunjukkan gejala TS.TS dapat dipicu oleh metabolisme abnormal (pemecahan) bahan kimia di otak yang disebut dopamin. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa TS adalah kelainan genetik yang kompleks yang kemungkinan terjadi akibat dari efek beberapa gen yang berinteraksi dengan faktor lain di lingkungan. Para ilmuwan sedang mempelajari kemungkinan penyebab lain dan faktor risiko lingkungan. Beberapa penelitian pun menunjukkan ada faktor-faktor yang terkait dengan kelainan TS ini, yakni:

• Merokok selama kehamilan.
• Komplikasi kehamilan.
• Berat badan lahir rendah.
• Infeksi. 

 Cara Menyembuhkan Sindrom TouretteAdapun cara menyembuhkan Sindrom ini, anda dapat melakukan terapi. Apa saja?

Terapi

Jenis penanganan ini melibatkan konseling dengan ahli kesehatan mental. Terapi perilaku meliputi: 

• Pelatihan kesadaran;
• Pelatihan respon;
• Intervensi perilaku kognitif.

Jenis terapi ini bisa meringankan gejala ADHD, OCD, dan kegelisahan. Terapis juga bisa menggunakan metode berikut selama sesi psikoterapi: 

• Hipnose;
• Teknik relaksasi;
• Meditasi terpandu;
• Latihan pernapasan dalam.

 

Pengobatan

Pengobatan untuk mengontrol sindrom Tourette, meliputi: 

• Haloperidol, aripiprazole, risperidone, atau obat neuroleptik lainnya. Obat-obatan ini bisa membantu meredam reseptor dopamin di otak dan membantu mengelola sindrom Tourette. Efek samping yang umum antara lain penambahan berat badan dan kekaburan mental.
• Toksin Onabotulinum A (botox). Suntikan botox membantu mengelola gerakan motorik dan vokal sederhana.
• Methylphenidate (Ritalin). Obat perangsan, seperti Ritalin, bisa membantu mengurangi gejala ADHD tanpa meningkatkan gejala sindrom Tourette. 
• Clonidine. Obat tekanan darah dan obat serupa lainnya membantu mengurangi gejala, mengelola serangan amarah, dan mendukung kontrol impuls.
• Topiramate (Topamax). Bisa diresepkan untuk mengurangi gejala. Risiko pengobatan ini termasuk masalah kognitif dan bahasa, mengantuk, penurunan berat badan, dan batu ginjal

 

Perawatan Neurologist

Untuk jenis pengobatan yang terakhir adalah menggunakan stimulasi otak dalam yaitu bentuk pengobatan lain untuk orang dengan gejala yang parah. Bagi pengidap sindrom Tourette, keefektifan pengobatan semacam ini masih dalam penelitian. Metode ini bermanfaat bagi orang yang memiliki sindrom Tourette yang dianggap sangat sulit untuk disembuhkan.  Itulah beberapa langkah penanganan sindrom Tourette yang perlu diketahui. Jika anda memiliki gangguan ini, segera buat jadwal kunjungan dokter di rumah sakit terdekat untuk pemeriksaan. 

• Cari dukungan. Mulai dari keluarga, teman terdekat, atau komunitas yang bisa membantu anda menghadapi tantangan sindrom Tourette. 
• Tetap aktif. Lakukan hobi yang disukai untuk mengalihkan perhatian dari gejala yang dialami. 
• Bersantai. Lakukan aktivitas sederhana untuk mengelola stres yang bisa menimbulkan gejala. 
• Didik diri sendiri. Pelajari semua yang anda bisa tentang kondisi ini sehingga anda memahami apa yang harus dilakukan saat mengalami gejala.