Dalam Artikel Ini:
ToggleKenali Gangguan Fonologi, Penyebab dan Cara Merawatnya
Apakah anda familiar dengan istilah gangguan fonologi? Gangguan fonologi biasa terjadi pada anak-anak yaitu gangguan pemerolehan bahasa. Sehingga, anak tersebut tidak tumbuh sebagaimana anak-anak pada umumnya. Lalu, seperti apa penyebab gangguan fonologi dan bagaimana cara merawatnya?Apa itu gangguan fonologi?
Gangguan bunyi wicara merupakan istilah umum yang mengacu pada kesulitan apapun dengan persepsi, produksi motorik, atau representasi fonologis dari bunyi ujaran dan segmen bicara, termasuk aturan fonotaktik yang mengatur urutan bunyi ujaran dalam suatu bahasa.Gangguan fonologis fokus pada kesalahan berbasis aturan yang dapat diprediksi, yang memengaruhi lebih dari satu suara. Sering cukup sulit untuk membedakan dengan jelas antara gangguan artikulasi dan fonologis.Dalam pengertian lengkapnya, gangguan fonologi adalah kegagalan dalam memproduksi bunyi-bunyi ujaran yang sesuai bagi usia individu usia dan dialek yang digunakan. Gangguan ini lebih sering terjadi pada anak laki-laki. Sekitar 3% dari anak-anak pra-sekolah dan 2% dari anak usia 6-7 tahun memiliki kelainan ini, sedangkan yang berusia 17 tahun, hanya 0,5% yang terpengaruh. Secara sekilas, penyebab gangguan fonologis yang terjadi pada anak-anak biasanya karena komponen genetik. Sebab, sebagian besar anak-anak dengan masalah ini mempunyai saudara dengan kelainan yang serupa.Apa Penyebab Gangguan Fonologi
Lalu, apa yang menyebabkan gangguan fonologi ini terjadi? Bagaimana cara merawat gangguan dari fonologi? Dalam perkembangannya, anak akan melewati periode kritis yaitu masa dimana penguasaan bahasa terjadi secara alami dan dilakukan tanpa sengaja. Pada proses ini anak akan menemukan suatu bunyi atau kalimat yang didengarnya tanpa ada rasa takut salah. Hal ini sangat penting sebagai salah satu mata rantai pertumbuhan anak. Namun, dalam proses pemerolehannya, masing-masing anak akan mempunyai kemampuan yang berbeda, yaitu ada yang mampu berbahasa secara sempurna dan ada yang tidak. Bahkan seorang pakar, Dardjowidjojo (2008: 197-198) mengungkapkan proses pemerolehan bahasa itu berlangsung beberapa tahap, yaitu:- Umur 6-8 minggu, anak mulai mendekut (cooing), yaitu mengeluarkan bunyi yang mirip dengan bunyi konsonan atau vokal, akan tetapi bentuknya belum dapat dipastikan karena belum terdengar dengan jelas.
- Umur 6 bulan, anak sudah mulai mencampur konsonan dengan vokal, yang dinamakan dengan babbling (celotehan).
- Umur 1 tahun, munculnya ujaran satu kata.
- Menjelang umur 2 tahun, mulai dengan ujaran dua kata.
- Menjelang umur 4-5 tahun, anak telah dapat berkomunikasi dengan lancar. Ada perbedaan antara satu anak dengan anak yang lain, bagi anak yang normal perkembangan bahasanya begitu cepat sehingga dalam waktu singkat anak dapat menguasai banyak kosa kata, ucapan, dan cara mengucapkannya.
- Gangguan oleh faktor medis, yaitu gangguan karena kelainan fungsi otak maupun kelainan alat bicara.
- Gangguan oleh faktor lingkungan sosial, seperti tersisih atau terisolasi dari lingkungan kehidupan masyarakat. Anak-anak yang berbicaranya tidak jelas dan bahasanya sulit ditangkap oleh orang lain, dalam istilah psikologi dinyatakan bahwa anak tersebut mengalami gangguan terhadap artikulasi atau fonologisnya (Sastra, 2011: 162).
Gejala Gangguan Fonologi
Tanda dan gejala gangguan bunyi secara fonologis antara lain sebagai berikut:- Penghilangan/penghapusan: suara tertentu dihilangkan atau dihapus. Misalnya ‘sus’ untuk ‘susu’.
- Substitusi: satu atau lebih suara diganti, yang dapat mengakibatkan hilangnya kontras fonemik. Misalnya ‘itu’ untuk ‘ini’.
- Additions: satu atau lebih suara tambahan ditambahkan atau dimasukkan ke dalam kata.
- Distorsi: suara diubah.
- Syllable-level errors: suku kata yang lemah dihapus.
Begini Contoh Gangguan Fonologi
Inilah beberapa gejala yang ada pada penderita gangguan fonologi, diantaranya adalah:- Adanya kegagalan bersuara dengan tepat dan sesuai dengan aturan
- Mengganti satu suara lain
- Hilang suara
- Gangguan perkembangan mental (misalnya autisme)
- Sindrom genetik (misalnya Down syndrome)
- Kehilangan pendengaran
- Bibir sumbing atau anomali fisik pada mulut
- Penyakit
- Gangguan saraf (misalnya lumpuh otak)
Perawatan Gangguan Fonologi
Secara historis, perawatan yang berfokus pada aspek linguistik produksi ucapan disebut pendekatan fonologis.Pendekatan berbasis fonologis menargetkan sekelompok suara dengan pola kesalahan yang serupa, meskipun perlakuan sebenarnya dari contoh pola kesalahan dapat menargetkan individu. Pendekatan ini sering dipilih dalam upaya untuk menginternalisasi aturan fonologis.Pendekatan untuk pengobatan gangguan fonologis adalah sebagai berikut:- Establishment: mendapatkan suara target dan menstabilkan produksi pada tingkat sukarela.
- Generalization: memfasilitasi pemindahan produksi suara pada tingkat yang semakin menantang (misalnya suku kata, kata, frasa, kalimat, percakapan).
- Maintenance: menstabilkan produksi suara target dan membuatnya lebih otomatis, mendorong pemantauan diri dari ucapan dan koreksi diri dari kesalahan.